Part 3

3K 137 4
                                    

"Mah, pah, maura berangkat dulu ya" pamit maura sambil mencium punggung tangan kedua orangtuanya. Yang lalu disusul dengan al. "Hati-hati al bawa mobil nya" ucap mama maura.

Al hanya mengacungkan jempolnya. Lalu mobil itu keluar dari perkarangan rumah.

✌✌✌✌

"Gue berangkat dulu yak. Pelan2 lu bawa mobil nya" ucap maura sambil melangkah keluar mobil.

"Iya adek gue yang terbacot dan terkecot" sahut al. "Yeh tai" bisik maura lalu berjalan memasuki koridor sekolah dengan langkah gontai nya.

Saat maura memasuki koridor sekolah nya, tepat sekali dirinya bertemu dengan adit yang baru sampai juga. Maura yang belum menyadari hal itu hanya berjalan santai. Sedangkan adit sudah mengetahui bahwa ada maura yang berjalan didepannya hanya mengikuti maura dari belakang, tanpa bersuara.

Saat melangkah tiba-tiba saja maura berhenti, dan membuat adit yang berada dibelakangnya reflek memeluknya. Adit yang tak memperhatikan maura berjalan karena pandangannya ke lain arah, tidak tau bahwa maura berhentu mendadak secara tiba-tiba.

Kejadian itu membuat waktu terasa berhenti seketika. Membuat keduanya terdiam membisu. Namun keadaan kembali normal saat maura menoleh ke belakang. Wajah maura bykan terlihat terkejut, melainkan marah, dan memang benar saja.

"Gila lo. Jadi kakel gak punya tata krama apa yak" ucap maura dengan raut wajah nya yg kesal.

"Siapa suruh berenti dijalan? Udah tau dibelakang ada orang" sahut adit yang sedikir tersentak, karena baru kali ini ada adek kelas nya yang berlaku sinis kepada nya.

"Koridor lega yak pak, anda bisa lewat samping kan?" ujar maura menahan emosinya yang sedang memuncak. Adit berhasil membuat moodnya hancur dan juga pembawa masalah.

'Kemarin nanya nama, sekarang meluk. Dasar kakel aneh' batin maura.

'Galak juga yak' batin adit.

Adit hanya memutar kedua bola matanya, lalu langsung pergi meninggalkan maura yang masih berapi-api. Karena kejadian itu, dikoridor yang agak santai itu mulai berisik, karena siswa yang melihatnya berbisik-bisik, membuat maura merasa risih.

Dengan kesalnya, maura pun memasuki kelas. Maura membanting tas nya diatas meja nya. "Lo kenapa si ra?" tanya shafa yang kaget dengan bunyi hentakan tas yang dibanting maura.

"Lo bilangin tuh yak ama kakel kesayangan lu, kalo naro otak jangan didengkul tapi dikepala" jawab maura yang masih kesal dengan kejadian tersebut.

"Siapa si?" timpal abigail yang baru menghampiri meja maura. "Noh si adit aneh" jawab maura.

"Ha? Kak adit? Kenapa kenapa?" tanya shafa heboh dan mulai penasaran dengan maura. Maura hanya berdecak kesal, tak menanggapi perkataan shafa.

"Maura, cerita dong. Kenapa kak adit?" maura menatap jengkel shafa. Maura masih kesal dengan kejadian tadi, yang berhasil membuatnya merasa jijik dan darah nya mendidih.

"Ceritain dong, ah elah lo m-"

"Tadi dia meluk gue" sela maura dengan cepat, membuat shafa dan abigail membentuk mulutnya menjadi seperti huruf O.

"Kak adit? Yang meluk lo?" tanya ulang abigail untuk memastikan dengan apa yang barusan dia dengar. Maura hanya mengangguk, lalu keluar kelas dan berjalan dikoridor.

                             ✌✌✌✌

"Njir demi apa lo? Trs, trs tuh anak gak hamil kan?" tanya ferdy yang membuat tangan adit melayang dikepala nya.

Pletak!

"Sakit dit" rintih ferdy sambil mengelus-elus kepala yanh sehabis terkena jitakan dari adit. "Lagian lo nya juga ngomong asal ngejeplak" ucap adit membela diri.

"Kejadian nya gak sengaja coy, gue gak tau kalo dia berenti. Dia berenti mendadak bikin gue kaget. Spontan gue meluk dia dari belakang. Dan dia cuma baru gue peluk, masa langsung hamil. Astaga" jelas adit panjang lebar.

Adit sebenarnya sangat malas untuk.menjelaskan secara terperinci kejadian itu. Namun karena teman-temannya meledeknya dengan kata-kata yang bisa dibilang kurang baik. Terpaksa harus jelasin semuanya dengan terperinci.

"Iya sekarang dipeluk, lah besok hahaha" ledek ridho yang membuat adit berdecak kesal, "ck, gue tampol lu atu-atu" sahut adit.

"Namanya emang siapa?" tanya mario. Adit menoleh kearah mario. Berpikir sejenak bahwa akan ada resiko yang banyak jika dia memberi tau nama maura ke teman-temannya.

"Ya mana gue tau. Anak kelas sepuluh kalo gak salah. Dari tampang-tampang nya si gitu" jawab adit berandai-andai. Teman-teman nya hanya mengangguk, seakan percaya apa yang barusan adit katakan.

'Untung pada percaya' batin adit berbicara.

                             ✌✌✌✌

"Kok gue gak ketemu bule yak?" gumam maura yang terdengar dengan shafa dan juga abigail. "Bule? Bule mana ada disekolah si ra, ngaco deh" sahut shafa.

"Eh-- lo denger gue ngomong apaan" maura mengerjap.

"Seengaknya gue gak budeg, kayak lo" sahut shafa.

Maura, shafa, dan abigail sedang duduk dibangku kantin. Maura yang sedaritadi mata nya mengawasi setiap orang yang lewat, memastikan ada kakel bule yang kemarin ia temui dipos satpam.

Bukan nya bertemu dengan rey, yang ada maura melihat adit, yang sedaritadi berbincang-bincang dengan teman-temannya. Maura menatap sinis adit, masih kesal dengan insiden yang menurutnya memalukan itu. "Zina mata" maura langsung membuang pandangan kearah lain.

"Iya tau yang abis dipeluk, iya tau kok" suara abigail naik satu oktaf membuat gerombolan adit yang tadinya ramai, menjadi sepi. Terlihat seperti sedang menguping.

"Abigail" sentak maura. Entah kenapa rasanya sangat risih mendengar abigail berbicara seperti itu. Maura langsung menundukkan kepala nya. Menahan rasa malu dan kesal.

"Abis dipeluk? Jangan-jangan itu lagi yang dipeluk ama adit" samar-samar maura mendengar dari gerombolan adit. Maura meremas rok nya, malu rasanya.

"Dit, orang nya yang mana?" sekali lagi maura mendengar suara itu dari gerombolan adit. Namun suaranya kali ini lebih keras dari pada sebelumnya. "Eh balik yuk, dah kenyang kan?" ujar maura berbasa-basi.

"Maura, lo abis dipeluk kak adi-,mmmmphh" maura membungkam mulut abigail yang semakin vulgar mengucap nama nya. "Abigail, sekali lagi lu ngomong, gue penggal pala lo" ucap maura sambil berbisik.

"Ohh jadi maura nama nya" ucap mario dengan nada lantangnya. Mario dan yang lainnya menghampiri tempat duduk yang ditempati oleh maura. "Yang namanya maura siapa?" tanya nya.

"Gak ada" jawab maura.

"Serius? Ah masa, gue gak percaya. Coba liat name tag lo" ucap mario yang membuat maura bungkam. Bisa-bisanya dia melupakan name tag nya, yang tertera nama nya.

"Gue balik dulu yak" ucap maura pamit dan meninggalkan kantin dan juga teman-temannya.

'Sial banget dah' batin maura.

                            ✌✌✌✌

Voment yaw.

Seneng dah dpt notif dari kalian. Tetep setia ama our promise yak. Hehee ❤💕

Our Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang