Part 48

1.4K 61 8
                                    

Maura datang mengunjungi UKS untuk mengambil obat sakit kepala. Ia merasa kepala nya sangat sakit. Mungkin karena terlalu fokus dengan materi-materi yang diberikan guru, untuk kenaikan kelas. Maura pun melangkah kan kaki nya menuju UKS.
Namun saat ia sampai di UKS keadaan UKS sangat lah ramai. Entha ada apa. Maura mulai penasaran. Maura mencoba mencari tahu dengan menanyakan kepada orang yang berada diUKS. "Eh kak ini ada apaan?. Kok rame banget?." tanya maura.

"Itu si rey muka nya abis ditonjok sama kak mario." jawab orang itu.

"Ha? Ditonjokkin? Gara-gara kenapa?." tanya maura.

"Gue juga nggak tau. Tapi yang pas gue ke kelas nya kak rey, gue liat dia lagi dipukulin." jawab nya.

"Ada kak adit?." tanya maura lagi.

"Geng nya adit bahkan semua nya." jawab nya yang kemudian melihat maura. "Lo maura anak kelas sepuluh pacarnya adit kan?." ujar orang itu.

"Hehe iya." sahut maura sambil terkekeh.

Segitu kah ke famousan adit? Sampai sampai orang tahu adit jadian dengan nya?. Maura hanya menghembuskan napas jengah. Kemudian dia pun menerobos keramaian tersebut. "Permisi----kak, saya izin ambil obat sakit kepala." ujar maura yang sedikit terhenti karena melihat ada dinda yang salah satu nya sedang mengobati rey.

"Iya ambil aja." jawab dinda yang belum menyadari bahwa itu maura. Maura mengambil obat tersebut. Dia sedikit melihat luka rey. Lumayan parah. Maura memerhatikan ujur bibir rey yang terus mengeluarkan darah. Dan juga memar pada pipi kanan dan kiri nya. Maura terdiam sejenak memerhatikan rey. Pipi nya yang bengkak, dan ujung bibir yang sobek.

'Kok bengkak nya pipi kak rey sama kayak pipinya kak adit yang agak kembungan?.' batin maura heran.

Maura tersadar dari lamunan nya saat ia ditegur seorang cewe. Maura pernah lihat cewe ini, hanya maura belum tahu nama nya. Maura menyempatkan diri untuk melihat ke arah name tag cewe tersebut. VIONA MARLINA. Ternyata nama nya viona. Maura yakin viona ini teman nya kak dinda.

"Lo ada keperluan apa nge diem disitu?." tanya viona dengan nada ketusnya.

"Eh---" maura mengerjap. "Saya abis ngambil obat kak." lanjut maura.

"Udah ngambilkan?,"

Maura mengangguk.

"Yaudah sana pergi. Jangan bikin UKS jadi rame." lanjut viona yang membuat maura mengutuk viona dalam hati.

"Na, tolong lo minta es batu sama ibu-ibu kantin." ujar dinda yang masih sibuk mengobati luka rey. Sedaritadi hanya mengutak-atik luka rey. Perhatian. Satu kata yang terpikir dipikiran maura.

Maura pun dengan segera pergi meninggalkan UKS karena tatapan viona yang tajam kepada dirinya. Dia pun berjalan menuju kelas nya dengan pikiran yang bercampur aduk.

"Gue baru tau kalo kak dinda sama kak rey saling kenal." gumam maura.

"Dan kak viona ngapa ketus banget sama gue?." lanjut nya.

✌✌✌✌

"Sorry dit, gue udah hajar lo tanpa alesan. Soalnya gue udah kebawa emosi." ujar mario sambil menepuk bahu adit.

"Santai bro. Gue juga tau kok. Kalo gue ada diposisi lo, gue juga bakal kayak gitu." sahut adit.

"Okey, sekarang ceritain secara terperinci dong mar. Kenapa lo rahasiain hal terbesar ini dari kita?." celetuk ridho.

Mario mengangguk. Menurutnya memang sudah seharusnya teman-teman nya tahu aib terbesarnya.
"Jadi lo semua tau kan, kalo gue sama adit itu dulu satu SD, SMP. Waktu gue kelas satu SMP, gue dapet kabar bapak gue itu koruptor. Dan bapak gue dipenjara. Nah semenjak itu keluarga gue rahasia in ini semua. Tapi karena gue butuh pelampiasan buat cerita biar lega, akhirnya gue kasih tau adit. Karena gue yakin, adit itu orang yang dipercaya. Dan lo tau alesan nya kenapa gue ngebet banget ke warkop sama ngerokok?, itu cara gue lampiasin rasa strees gue,"

"Dan karena adit doang yang tau, jadi gue langsung nuduh adit. Karena dia doang yang tau. Sedangkan yang lain nggak ada yang tau sama sekali." mario menjelaskan semua nya.

Dan semua nya pun mengangguk mengerti. Mereka pun paham alasan mengapa mario mempunyai sikap yang dikatakan anak nakal.

✌✌✌✌

Maura menunggu al kakak nya menjemput. Sudah biasa menunggu kedatangan al yang lama nya luarbiasa. Maura bersabar. Saat sedang menunggu al, tak sengaja maura melihat rey yang berjalan dengan memegangi pipi nya. Entah darimana dia punya niat untuk menghampiri rey.

Maura pun menghampiri rey.

"Eh maura." tegur rey duluan.

"Kak lo kenapa?." tanya maura yang pura-pura tidah tahu-menahu asal luka yang ditimbul di wajah rey.

"Lo kayak nggak tau gue kek gimana aja ra. Biasa lah. Gue abis berantem." jawab rey santai. Seolah-olah ia percaya bahwa maura memang belum tahu masalah nya dengan Geng Adit.

"Sakit nggak pukulan kak mario?." tanya maura yang membuat rey menatap maura dengan tatapan yang seakan terkejut.

"Kok--lo tau?." ujar rey.

"Itu bukan jawaban dari pertanyaan gue." tukas maura.

"Kalo lo mau tau masalah nya, lo tanya aja pacar lo sendiri. Dia yang lebih paham inti dari semua nya. Dan dia penyebab dari semua nya. Sorry, gue pulang dulu." ujar rey yang membuat maura menyeritkan dahi nya.

Sepeninggal kepergian rey, maura hanya terdiam dengan pikiran nya yang terfokus dengan ucapan rey tadi.
Apa maksud 'dia penyebab dari semua nya'?. Lebih baik maura tanya ke adit langsung. Biar semua jelas.

Tiba-tiba ada tangan seseorang yang menggenggam telapak tangan maura. Maura merasa darahnya berdesir saat ia melihat orang itu. Orang yang selalu membuat mood nya hancur. Adit. Siapa lagi selain adit?. Adit menggenggam tangan maura dengan wajah yang seakan-akan santai. Adit santai, namun maura nya yang gerogi.
"Pulang bareng yak ama adit. Adit kangen maura." ucap adit dengan logat bicara yang terdengar aneh ditelinga maura.

"Gue dijemput kak al." sahut maura sambil terus berusaha membuat jantung nya tenang.

"Tapi sayangnya, kak al nya udah adit suruh pulang. Karena adit mau anterin maura pulang."

"Ngomong nya normal aja kak. Alay kalo kek gitu."

'Het, maura ngapa susah banget diajak romantis nya si.' batin adit.

Adit menarik maura keparkiran. Kali ini ia akan mengantarnya pulang. Ia akan merindukan dimana momen dia dan maura. Mengingat kelulusan yang sudah ada didepan mata. Dan kelanjutannya di luar negeri, tanpa sepengetahuan maura. Adit sengaja tak mau memberitahu maura. Karena setelah selesai kuliah, ia punya rencana lain untuk maura.

Rencana yang telah ia sepakati.

Adit akan rindu maura dan kawan nya serta masa abu-abu nya.

✌✌✌✌

Voment yaw💞💞

Tugas banyak sekali kawanddd :v

Tapi tetep sempet buat update deh ehheh👍

Salam
Madit.

Our Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang