"Abigail, shafa" sapa maura saat melihat abigail dan shafa bersamaan sedang ingin menaiki tangga. Yang dipanggil pun menoleh, "oy" sahut kedua nya.
"Tumben lo bedua dateng pagi" ujar maura.
"Biasa lagi mau ngeliat gebetan nya shafa" jawab abigail yang langsung mendapat tatapan tajam dari shafa. "Siapa gebetan lo fa?" tanya maura.
"Percaya lo ama dukun kek dia?" ujar shafa. Maura hanya tertawa kecil. Lalu mereka memasuki kelas mereka.
✌✌✌✌
"Kamu itu sebagai kakak kelas harusnya jadi pedoman adek kelas, tapi ini malah jadi perusak adek kelas"
Maura mendengar bentakan dari ruang BK. Ruang yang paling dihindari nya. Entah siapa yang sedang dibentak, namun terdengar seperti bentakan yang tidak biasa. Maura berhenti didepan ruang BK. Dia sempat penasaran siapa murid yang sedang berada di ruang BK.
Kebetulan pintu ruangan BK tidak tertutup rapat. Maura perlahan-lahan melihat lewat celah pintu tersebut. Mata maura membelak lebar. Dirinya tak percaya dengan apa yang dilihat nya saat ini. Bagaimana mungkin? Sedangkan maura melihat nya sebagai anak siswa yang baik-baik saja.
Rey.
Kakak kelas yang ia percayai sebagai kakak kelas yang baik, teladan itu, sedang berada di ruang BK. Mana mungkin? Sosok rey saja terlihat cowo yang sangat giat dan tekun.
"Kenapa kamu berkelahi sampai-sampai anak tersebut masuk kerumah sakit" tanya guru BK tersebut membuat maura menelan ludah nya getir. Seorang rey bramasya berkelahi dengan seorang siswa? Tidak mungkin.
"Saya punya masalah" jawab rey tanpa rasa bersalah yang membuat maura seketika merasa seperti disambar petir kala saat itu juga.
"Ini peringatan pertama. Dan jika ibu melihat kamu berkelahi, orangtua kamu saya panggil"
Lalu rey hanya mengangguk lalu dirinya dipersilahkan keluar. Maura yang menyadari rey akan keluar, dengan cepat langsung berjalan entah kemana. Rey yang sempat kaget dengan ada nya maura sekarang hanya bersikap netral.
Sedangkan maura yang berjalan didepan rey merasa merinding. Entah mengapa, mungkin karena akibat sudah tau tentang satu fakta yang mengejutkan dari rey. Maura mempercepat langkah kaki nya, dengan segera dia berbelok untuk mengunjungi perpustakaan.
"Eh--" maura mengerjap saat tubuhnya bertabrakan dengan tubuh jangkung seseorang. "Udah dibilangin ditikungan banyak orang" ujar orang itu. Rey. Maura langsung melangkah mundur. Dia mengurungkan niat nya untuk datang keperpustakaan. Karena disana rey juga datang.
"Ini mimpi terburuk gue"
✌✌✌✌
"Ra, yok duduk disitu" ajak abigail dan shafa sambil menunjuk bangku ujung kantin. Mata maura melihat ke arah bangku ujung kantin tersebut.
"Gak! Gue gak mau" tolak maura. Dia tak mau duduk dekat dengan bangku adit dan kawan-kawan nya. Bisa-bisa hal aneh terjadi kepada nya.
"Ra gak ada tempat lagi. Panas nih tangan gue megang mangkok bakso" ujar shafa. Maura pun hanya berdecak, lalu dia pun menuruti teman-teman nya untuk duduk dibangku yang berada dekat adit.
'Ini nasib gue yang sial, apa gimana si' batin maura.
"Eh maura ini adit" ujar mario saat maura mendaratkan bokong nya dibangku kantin. Maura hanya memutar kedua bola mata nya malas. Dia mengambil posisi duduk yang membelakangi adit dan kawan nya adit.
"Ra" panggil seseorang yang maura perkirakan bahwa itu adit. Dan memang benar saja itu adit. Maura tak menoleh sama sekali. "Ra" panggil nya terus menerus membuat maura merasa risih.
"Apa si?" ucap nya gemas dengan adit yang sedaritadi memanggil nya. Adit mengembangkan senyuman nya. "Ntar pulang sekolah lo jangan kemana-mana" ucap adit yang membuat maura menaikkan alis nya.
"Gue pengen nunjukin sesuatu ke lo, yang bikin lo kaget sekagetnya" lanjut adit yang membuat maura merasa penasaran. Sedangkan maura hanya menebak apa yang akan adit tunjukkan kepada nya.
✌✌✌✌
"Naik ayok" ucap adit saat dirinya berhenti dihadapan maura. Maura hanya diam. Tak bergeming sama sekali. "Gc, lo harus tau sebelum lo nyesel nanti nya" ujar adit yang membuat maura semakin penasaran.
Maura pun akhirnya memilih menaiki motornya adit dan duduk dijok belakang. Adit pun menjalankan motornya dengan kecepatan yang lumayan kencang. Namun maura hanya diam.
✌✌✌✌
"Kenapa lo bawa gue kesini?" tanya maura saat adit memberhentikan motornya disemak-semak. Lalu adit dengan segera mengajak maura untuk bersembunyi. "Lo liat nanti"
Maura pun melihat pemandangan yang berada dihadapan nya. "Kok rame? Ini pada mau tawuran?" tanya maura yang sedikit merasa takut melihat banyak siswa sekolah membawa senjata tajam ditangan mereka. "Lo kaget?. Lo bakal lebih kaget lagi ngeliat siapa orang yang terlibat disitu" sahut adit.
Maura memerhatikan setiap orang. Namun maura menyadari ada satu orang yang baru saja dia lihat diruang BK saat beberapa jam yang lalu, yang dulu ia pernah kira bahwa dia baik rajin dan tekun. Kakak kelas bule nya, yang ia sukai, ada diantara berpuluhan siswa yang membawa senjata tajam.
"Kak rey ngapain disitu?" tanya maura. Adit hanya mendengus, "yaiyalah dia disitu, orang dia dalang nya, alias ketua tawuran" jawab adit. Maura shock bukan main. Bagaimana bisa? Mungkin untuk berkelahi itu baik-baik saja, namun jika sudah menjadi ketua tawuran itu benar-benar kelewatan.
"Lo percaya?, sama gue juga gak percaya. Tapi gue mulai percaya kalo itu emang sifat asli nya" ujar adit membuat maura merasa lemas sesaat itu juga.
"Awalnya gue kira dia itu anak baik-baik, tapi yang pas gue tau dia pernah bawa gir kesekolah, gue mulai ngerti sama sifat dia"
"Padahal muka-muka kayak rey itu muka nya cowo idaman kan?, tapi disaat semua cewe tau sifat asli nya dia, pasti langsung kaget gak percaya. Kayak lo"
"Kok gue?" tanya maura membela diri.
"Lah emang lo suka ama rey kan? Rey juga suka sama lo" jawab adit dengan cepat membuat maura mengatupkan bibir atas nya dan bibir bawah nya menjadi satu. "S-suka ama g-gue?" ulang nya dengan nada terdengar bergetar. Adit hanya mengangguk.
"Terus kenapa lo nunjukkin ke gue tentang ini?" tanya maura.
"Ya gue gak mau lo anggep rey itu cowok yang baik, karena sifat asli nya itu lebih bejat daripada pembunuh"
"Gue gak bakal ngebiarin cewe se-baik kayak lo ampe demen ama cowo yang bisa ngebuat lo ancur"
"Maksud nya ancur?" tanya maura.
"Lo bakal tau suatu saat nanti, tapi gak sekarang. Karena waktu nya gak tepat juga. Kan lagian gue cuman mau ngasih peringatan ke lo aja"
"Gue janji sama diri gue, kalo gue bakal jaga lo baik-baik. Meskipun gak sebaik abang lo, ataupun keluarga lo dan juga kayak malaikat"
"Tapi seengga nya gue berusaha"
Maura terdiam. Tiba-tiba jantung nya berdetak tak karuan. "Ke-kenapa lo bikin janji kayak gitu kak?" tanya maura.
"Lo udah tau alesan nya. Cuman lo belum sadar. Gue waiting kok" jawab nya sambil beranjak berdiri. Adit mengulurkan tangan nya untuk membantu maura berdiri. Maura dengan cepat mengambil sambutan tangan adit.
"Kak, bisa gak pulang dulu gak?, gue pengen ngajak lo... Hmm,, a-anu. Gimana yak" ucap maura yang tiba-tiba saja menjadi gugup dan nervous. "Ngajak kemana?"
"Jalan-jalan aja si. Tapi kalo gak mau yaudah, gapap juga. Gak maksa" jawab maura.
"Gue si mau-mau aja. Tapi lo harus pulang. Lo tuh anak gadis, gak boleh pulang malem-malem" tukas adit. Sesekali maura terpaku kepada adit. Lama-lama maura diam-diam memiliki rasa sedikit kagum kepada adit. Mereka pun akhirnya pulang.
"Waiting?"
✌✌✌✌Vomentt kuy. Voment dapet pahala hhehehe😄😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Promise
RomansaDari sini kita tau, sesuatu yang melelahkan akan berujung manis.