Part 29

1.7K 89 13
                                    

"Adit pengen lanjutin dimana abis ini?" tanya fania, sepupu adit.

"Belom tau" jawab nya enteng sambil memasukkan roti ke mulutnya.

"Loh kok udah mau lulus tapi keliatan nya kalem aja" tegur mama adit.

"Sama gue aja yuk dit. Merantau ke negera orang" ajak fania sumringah.

Adit langsung memberhentikan aktivitasnya memakan roti berselai coklat itu. Pikiran fantasi adit mulai berjalan. Dia akan kuliah di negara orang lain? Yang akan jauh dari jangkauan maura? Dan ia akan kehilangan kabar maura, bahkan perasaan maura? Tidak! Adit tak bisa seperti itu. Beberapa hari tak dekat dengan maura saja membuatnya merasa rindu. Apalagi ia akan berjauhan dengan maura untuk beberapa tahun.

"Gue harus mikir dua kali" ujar adit lalu ia izin pamit, dan berangkat. Motornya ia berhentikan didepan gerbang berwarna hitam itu. Dan tak lama kemudian muncul makhluk yang membuat nya tersenyum-senyum. Maura. Lalu maura menaiki jok belakang adit, dan mereka pun berangkat menuju sekolah.

                              ✌✌✌✌

Adit dan maura memasuki koridor sekolah. Mereka berjaga jarak, karena ada guru berada di koridor saat ini. Jika tak ada guru mereka pun juga tak akan bergandeng tangan atau semacam nya, karena maura sudah memberi peringatan kepada adit. Untuk berjaga sikap saat disekolah.

"Cie makin romantis aja" ujar leo. Dia juga baru datang ke sekolah rupa nya.
"Iyalah kita kan udah pacaran, emang kayak lo baru PDKT" sindir adit kepada leo.

"Yeh liat aja lo, ntar gue jadian. Mampus lo" ucap leo.

"Eh ra, lo kenal sama yang nama nya fifi nggak?" tanya adit tiba-tiba kepada maura.

Maura menghadapkan kedua bola matanya ke atas, seakan sedang terlihat berpikir. "Kenal. Emang nya kenapa?"

"Nih si leo demen ama fifi. Bilangin yak ra. Biar mereka jadian" ucap adit sambil menyikut maura. Maura hanya tertawa renyah. Leo menoyor kepala adit dan adit hanya tertawa. Maura pun ikut tertawa. Saat sedang tertawa, mata maura tak sengaja melihat rey yang sedang berdiri diujung koridor sambil melipatkan kedua tangan nya didada nya.

Maura melihat tatapan rey yang tak begitu terlihat bersahabat dimata nya. Dengan segera ia membuang pandangan nya, kembali fokus kepada adit dan leo. "Lo mau gue anterin ke kelas?" tawar adit.

"Eh?--- Nggak usah. Gue ke kelas sendiri aja. Lagian lo disuruh aula kan" ujar maura.

"Oh yaudah, nanti istirahat gue dateng ke kelas lo" ucap adit sambil mengacak-acak rambut maura gemas. Sedangkan maura hanya menerima yang adit lakukan kepada nya. Lalu kemudian maura melangkah menjauh dari adit dan menuju kelas nya.

                               ✌✌✌✌

"Duh ra, enak banget yak kemaren jalan-jalan ama doi" ucap shafa sambil mendekati maura.

"Loh kok lo tau?" tanya maura.

"Tau lah. Foto lo kan dimasukkin ama kak adit ke instagram nya" jawab shafa. Maura mengerutkan dahi nya.

"Dia post foto gue yang mana?"  tanya maura. Shafa dan abigail hanya menghela napas nya.

"Lokit di instagram nya napa. Kan lu punya, masa lu nggak follow doi" abigail berujar. Maura hanya berdehem. Tak terbesit sama sekali dalam pikiran nya untuk menfollow adit. Bahkan bagi maura itu terkesan malas.

"Maura" panggil anna teman sekelas maura. Yang dipanggil lantas menyahut. "Kenapa na?" tanya maura.
"Itu kak adit nyariin lo" jawab anna sambil menunjuk keluar kelas. Maura hanya mengangguk, dan langsung menghampiri adit.

"Ayo ke kantin" ajak adit kepada maura. Maura pun langsung menerima ajakan adit tersebut. Mereka pun berjalan berdampingan. Di belakang ternyata sudah ada abigail dan shafa yang mengikuti maura dari belakang.

"Asik dah. Kapan yak gue digituin ama doi" cibir abigail.

"Pada ngeliatin anjay" tambah shafa.

Di sepenjuru koridor yang dilewati adit dan maura mereka semua menatap adit dan maura dengan tatapan ada yang iri, ada yang suka dan masih banyak lagi. Sedangkan adit dan maura yang diperhatikan hanya terus berjalan sampai ke kantin.

"Eh ada best couple tuh dateng" ledek ferdy saat melihat maura dan adit menepakkan kaki nya dikantin.

"Jadi tuh cerita kemaren ada yang lagi seneng-seneng nya. Ada yang jalan berduan" timpal leo menyudutkan adit dan maura.

Dengan segera adit duduk diantara teman-teman nya. Dan maura pun duduk dikursi lain yang tentu nya dekat dengan adit. "Fifi orang nya yang mana si?" tanya adit membuat leo mengerucutkan bibirnya.

"Itu fifi kak. Lagi jalan" jawab maura sambil menunjuk seorang cewe yang berambut ponytail tersebut. "Oh itu fifi"

"Fifi"

Yang dipanggil lantas menoleh memberhentikan langkah nya. "Ya?" sahut fifi.

Leo salah tingkah saat ada fifi. Apalagi saat fifi melangkah maju mendekati kerumunan kawan nya. "Nih leo"

"Disalamin ama leo"

"Kata nya leo lo mau nggak jadi pacar nya dia?"

"Eh anjir lo pada" bantah leo. Fifi hanya tersenyum, "ha, iya kak" lalu kemudian ia berlalu pergi. Sedangkan leo hanya tersenyum kecut dan canggung.

"Nge cak in nya pada kompak banget tae" ucap leo sambil menatap wajah teman nya satu per satu. Kemudian semua nya pun tertawa.

Masa-masa yang benar-benar menyenangkan bagi maura.

                                ✌✌✌✌

Woyy gw pengen bilang makasihh buat readers gw. Makasih karena kalian udah bikin gw semangat buat nulis cerita OP.

Gw seneng kalo banyak yang komen. Terimakasih atas saran-saran nya.

Ini bukan part ending yak hehehhe. Msh pengen lanjut trs, ampe sukses jahahha

Salam
MADIT.



Our Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang