Part 36

1.5K 76 19
                                    

"Mah, pah maura berangkat dulu yak." pamit maura sambil mengamit punggung tangan orangtua nya. Kemudian al menyusul dengan melakukan cara yang aama dengan maura.

"Maura udah besar yak. Pasti udah ada pacar." ucap mama nya mendadak membuat maura tersedak. Maura tak merespon sama sekali apa yang barusan mama nya bilang. Dengan segera maura keluar rumah, menuju halaman rumah. Lalu al menyusul maura. Al tertawa kecil. Sedangkan maura menatap al sinis.

"Lo yak, yang bilang sama mama, gue pacaran?. Cepu banget lo." ujar maura sambil menatap al dengan tatapan tajam.

"Gue? Hahaha, nggak penting banget bilang hal yang alay kayak gitu." sahut al diiringi tawa kecil. Hal itu memercik kecurigaan bagi maura.

"Terus mama tau darimana?" tanya maura. Al hanya mengangkat bahu nya. Kemudian al dan maura masuk kedalam mobil, dan mobil itu jalan meninggalkan rumah.

✌✌✌✌

Hari kedua. Hari kedua maura disekolah tanpa shafa, abigail dan adit. Semakin hari, shafa makin renggang dengan maura. Bahkan shafa sekarang selalu bersama dengan yang lain. Dalam kelompok, ke kantin, dan lain nya. Ia bahkan tak pernah mengajak berbicara maura. Abigail yang sakit, harus istirahat selama 1 minggu. Dan adit yang urusan nya belum selesai. Dan entah kemana pergi nya adit.

Maura memutuskan untuk datang ke perpustakaan. Hanya untuk menyendiri. Maura bosan. Ia rindu semua nya. Meskipun ada didepan mata, tapi maura tak bisa meraihnya. Seperti shafa. Ah, sudahlah.

Maura mengambil buku fisika. Melihat materi-materi yang berada didalam nya, membuat maura ingin mempelajari nya. Buku fisika itu seharusnya untuk kelas 12, namun sepertinya maura tak mempedulikan hal itu. Ia pun akhirnya berusaha memahami materi tersebut.

"Eh maura." saat sedang asyik dengan buku fisika, sapaan dari seseorang membuat fokus maura langsung hilang. Maura mendongakkan kepala nya. Maura langsung menghela napas nya, melihat orang yang berada dihadapan nya itu. Rey. Maura risih jika setiap hari rey seperti selalu menyapa nya, meskipun dulu maura sempat suka dengan rey, itu juga karena belum tahu sifat asli rey bagaimana.

Kalau sekarang, bahkan ia berharap untuk tidak bertemu dengan rey lagi. Maura kembali fokus kepada buku fisika tadi. Rey mengambil alih duduk dihadapan maura. Tangan rey menumpu kepala nya. Ia memerhatikan maura terus-menerus. Maura benar-benar risih sekarang. Rey menatapnya dengan tatapan yang tak bisa dibaca oleh maura.

Bagaimana tidak, maura risih karena ia menjadi perhatian orang yang dia tak suka. Jika adit yang menatapnya seperti itu, baru maura merasa senang. "Lo cantik banget si ra. Jadi pengen pacarin." ucap rey tiba-tiba menambah risih maura. Belum lagi disamping nya ada anak cewe yang pasti nya akan mengosipkan dirinya.

Maura tak mengubris perkataan rey. "Lo jomblo kan, yaudah gue pacarin lo yak." lanjut rey yang membuat maura menatapnya dengan tatapan tajam nya.

"Lo nggak aus apa kak? Ngomong mulu lu. Jigong lo bau banget kampret." ucap maura. Bukan nya marah, rey malah tertawa. Hal ini membuat maura makin bertambah panas.

"Pacar gue bisa ngelawak juga ternyata, haha" ucap rey tertawa kecil, terdengar seperti tawa palsu. Maura benci kepalsuan. Tak tahan dengan rey, maura pun beranjak pergi dari perpustakaan. Namun aksi rey tak berhenti, justru rey mengikuti nya keluar dari perpustakaan. 

"Kak adit nggak masuk, deket nya ama kak rey. Ih dasar cabe."

"Dih kocak dah pacarnya nggak masuk gatel sama yang laen."

"Lokal nggak masuk, eh yg bule yanh diembat."

Maura mendengar semua cibiran dari siswi lain nya. Terutama dari fans nya adit dan juga rey. Huft, maura benci ini. Dengan segera ia mengambil ponselnya, dan mengirim pesan pribadi ke ridho.

Kak lo dimana? Bantuin
gw dong..

Ridho
Gw dikantin. Ngapa ra?

Ini si bule ngintilij gw trs kak.
Risih gw

Ridho
Njir, gw kesana nanti.
Btw, lo dimana?

Gw dikoridor perpustakaan

Ridho
Otw.

Sedikit agak rasa lega juga. Katakan maura lebay nan alay. Katakan. Dirinya saja beranggapan seperti itu. Terlalu lebay karena hanya diganggu oleh rey dia langsung melapor kepada teman nya adit. Namun mau bagaimana lagi, jika ada shafa dan abigail dia akan meminta bantuan mereka. Namun karena kedua nya sedang tak bersama maura, jadi maura meminta tolong kepada geng nya adit.

Tak lama kemudian terlihat keempat orang cowo berjalan bersamaan. Memenuhi koridor. Sorotan mata langsung tertuju kepada mereka. Maura langsung melambaikan tangan kepada mereka. Keempat cowo itu pun menghampiri tempat berdirinya maura. Sontak rey yang menyadari kedatangan keempat cowo tersebut langsung memasang wajah datar nya.

"Eh maura." ucap mario seakan-akan baru menyadari kehadiran maura.

"Eh iya kak." maura mulai mengikuti drama yang diciptakan oleh teman nya adit itu. Mulai berlagak-lagak bahwa dia baru tau akan kehadiran keempat cowo itu.

"Eh ada rey juga." ujar leo sambil menghampiri rey dan menepuk bahu kanan
rey dengan kencang, sehingga keluar suara ringisan kecil dari mulut rey. "Eh iya le." sahut rey.

"Oalah ada rey juga. Yah baru sadar kalo ada bule disini duh." ucap ferdy dengan nada yang dibuat-buat.

"Gimana rey masalah yang kemaren? Udah kelar ama BK?." tanya ridho.

"Gue bisa ngatasin semua masalah satu per satu" jawab rey yang seperti nya memberi kode kepada ridho, leo, mario, dan ferdy.

"Wes, anjay dah bang. Yang lokal mah kalah ama yang bule. Tapi bule masih sendiri aja nih." ujar mario sambil menepuk bahu kiri rey dengan kencang, kemudian meremas nya.

Kemudian mereka berempat dan juga maura pergi meninggalkan rey yang sedang merendam kemarahan nya. Maura masih selamat. Rasanya ia benar-benar menjadi cewe yang manja. Namun tak apa, untuk hari ini ia masih takut, tapi hari berikutnya ia akan mengatasi semua nya secara mandiri.

Rey menatap nya ke lima orang itu dari tempat berdiri nya dengan tatapan yang menunjukkan raut wajah kesal. Tangan nya mengepal menjadi satu gumpalan. Rey mengepalnya dengan kencang, hingga buku-buku jari nya memutih.

"Gue nggak takut sama lo semua." ucap rey sambil diiringi seringai kecil.
                               ✌✌✌✌

Voment yaw🎀💓



Our Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang