Seperti biasa, maura bangun pagi, sarapan bersama, pamit sekolah dan berangkat sekolah. Maura membaca buku pelajaran nya karena hari ini ada ulangan harian. "Belajar yang bener" pesan al kepada maura saat maura turun dari mobil.
"Iya. Lo juga belajar yang bener" pesan maura. Lalu mobil al pun berjalan meninggalkan sekolah nya. Sambil berjalan masuk sekolah, maura merapikan dasi nya yang sedikit berantakan. Dia berhenti karena akan menaruh buku nya ditas nya.
Saat sedang sibuk memasukkan buku kedalam tas, saat itu juga adit lewat dengan memegang jaket bomber nya yang dia gantung ditangan kiri nya. Berjalan dengan tatapan lurus, dan tak menyadari maura yang berhenti ditengah jalan. Maura hanya melihat adit dari belakang. Ingin memanggil namun saat itu juga, adit dihampiri oleh teman-teman nya.
"Gue kok gengsi buat manggil dia yak?" gumam nya, lalu ia kembali berjalan menuju kelas nya.
✌✌✌✌
"Ra, nanti malem nginep dirumah gue yuk" ajak abigail kepada maura.
"Boleh tuh. Kan lagian besok libur, jadi kita bisa hangout bareng" sahut maura menerima ajakan abigail untuk menginap dirumah nya.
"Maura doang nih yang diajak" sindir shafa. Abigail dengan segera merangkul shafa, "lo juga ikut lah, kan lo langganan tamu dirumah gue" goda abigail. Maura pun juga ikut merangkul. Tapi dia merangkul abigail.
"Kita temenan terus yak" ucap maura. Kedua teman nya menatap nya dengan tatapan yang maura tak bisa jelaskan. "Sampe mati kalo bisa" timpal abigail.
"Dan kalo bisa, please jangan ada rahasia diantara kita bertiga" ucap maura yang membuat shafa melepaskan tangan abigail yang berasa dipundak nya. "Gue gak mau kita main rahasia, dan bikin kita jadi retak" lanjut maura.
Shafa diam seribu bahasa. Abigail dan maura saling tatap menatap. "Gue bisa ngebantuin lo kok" ucap maura yang membuat shafa bertambah keyakinan nya. "Kalo gue cerita, lo bakal marah?" ujar shafa kepada maura.
"Gue bakal marah, kalo lo nggak cerita" sahut maura.
"Gu-gue suka ama kak rey juga. Maaf" ucap shafa sambil menundukkan kepala nya. Maura menelan saliva nya dengan getir. "Kenapa minta maaf?" tanya maura.
"Kan lo juga suka ama kak rey" jawab shafa. Maura menghela napas nya. "Gue dulu emang suka. Tapi sekarang enggak. Gue udah mulai suka ama kak adit. Lagipula nggak mungkin kan gue suka ama orang lain, meskipun gue udah punya cowo" ujar maura.
Seulas senyum mengembang ujung bibir shafa dan maura. "Dah drama nya? Sekarang bahagia dong" celetuk abigail membuat shafa dan maura tertawa kecil. Mereka pun berpelukan, layaknya teletubies.
"Kayak nya kalian bukan temen gue lagi" ucap maura disela-sela pelukan mereka. Shafa maupun abigail melepaskan pelukan nya. "Karena gue udah terlanjur anggep kalian kelurga gue" lanjut maura membuat shafa dan abigail memeluk nya erat.
✌✌✌✌
Kringg!
Bel tanda pulang berbunyi. Siswa-siswi SMA Cakrawijaya Bakti langsung berhambur keluar kelas. Maura, shafa dan abigail langsung turun untum segera pulang kerumah. Mereka bertiga terlebih dahulu akan pergi mengunjungi rumah maura, untuk mengambil beberapa pakaian, dan juga meminta izin ortu maura.
Saat sedang asik berjalan, "ra ada kak adit noh" ucap shafa sambil menyikut maura. Seulas senyuman mengembang diujung bibir maura saat melihat adit. Maura bertekad akan menyapa adit, bagaimana pun kondisi nya.
'Panggil ra, panggil. Ayo' batin maura.
Maura mengambil napas, "kak adit!" panggil maura membuat adit menghentikan langkah nya. Maura dengan segera menghampiri adit. "Kenapa?" tanya adit.
Maura menatap adit dengan senyuman nya. "A--anu" maura mulai gugup dan kehabisan kata.
"Anu apa?" tegur adit.
"Gu-gue cuman pengen nyapa lo aja" ucap maura.
Adit memasang raut wajah kesal nya. "Lo buang-buang waktu gue tau nggak!? Kalo lo manggil gue dan lo nggak ada keperluan, mendingan lo jangan manggil gue. Sia-sia gue nunggu lo ngomong. Buang-buang waktu gue lo!" bentak adit, lalu kemudian pergi meninggalkan maura yang masih terpaku.
Maura diam ditempat berdiri nya. Masih tak percaya dengan yang barusan dikatakan oleh adit. Rasanga seperti tersambar petir disiang hari. Membuat nya terkejut. Shafa dan abigail yang melihat kejadian itu langsung menghampiri maura.
"Ra, kok kak adit marahin lo?" tanya shafa. Maura tak menanggapi nya. Dia masih fokus dengan orang yang perlahan-lahan menghilang dari pandangan nya. "Udah ah, nggak usah dipikirin" ucal abigail.
'Lo kenapa berubah-ubah si kak?' batin maura
✌✌✌✌
Kira-kira adit kenapa yak? Kenapa sampe ngebentak maura? Hmmm...
Voment yawww untuk kelanjutan nya.
Terimakasih yang udah ngevoment, tetep setia ama Our Promise yak heheh💓💓💕😂😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Promise
RomanceDari sini kita tau, sesuatu yang melelahkan akan berujung manis.