Part 31

1.5K 76 18
                                    

"Mah, maura pergi dulu yak" ujar maura sambil mencium punggung tangan mama nya.

"Pergi mulu lu. Anak gadis nggak boleh keluar malem" celetuk al yang baru turun dari atas.

"Jadi jomblo kok sirik banget" sindir maura yang mengingat status al yang masih sendiri alias jomblo. Padahal al termasuk The Most Wanted disekolahnya. Tapi masih saja al berstatus jomblo.

"Emang nya maura mau pergi kemana? Terus sama siapa?" tanya mama nya yang beruntun.

"Sama temen" jawab maura.

"Temen yang mana?"

"Itu ma si adit, yang baru pindah kesini beberapa minggu yang lalu. Rumah pager ijo" al menjawab pertanyaan mama nya itu.

"Loh kok kenal ama maura?" tanya mama nya.

"Kakak kelas nya maura ma" jawab maura.

Line!

Adit
Udh didpn gerbang

Iya tunggu

Adit
Dpt izin?

Gampang

Adit
Oh yaudah.

Sip.

"Udah yak ma, orang nya udah didepan" ujar maura. Lalu kemudian dia pun langsung menghambur keluar rumah.

"Eh dit lo mau bawa adek gue kemana?" tanya al yang ternyata menyusul maura dari belakang.

"Ke suatu tempat" jawab adit.

"Awas lu pulang-pulang adek gw perutnya buncit" al sedikit terkekeh saat berbicara seperti itu. Sedangkan maura langsung memukul lengan al pelan. "Mesum lu" ucap maura.

"Buncit nya karena makanan palingan. Bukan--"

"Udah ah yuk kak. Ntar keburu malem" sela maura. Maura langsung menaiki motor adit dan duduk dijok belakang nya. "Gue jalan dulu kak" pamit maura kepada al.

"Iya hati-hati" sahut al. Lalu adit pun menjalankan motornya.

                               ✌✌✌✌

"Kak ini mau kemana si kak?" tanya maura saat adit membawa motor dengan cepat, namun sedaritadi belum sampai pada tempat tujuan.

"Ke rumah sakit" jawab adit dari balik helm nya. Kemudian adit membelokkan motornya, memasuki wilayah supermarket.

"Lo mau jenguk dinda kan? Sekarang kita jenguk dia bareng-bareng" jelas adit. Akhirnya maura mendapat jawaban dari adit tentang tempat tujuan yang akan mereka kunjungi. Huft, maura sedikit menggerutu kesal dalam hati nya.

'Ngasih tau tujuan kok susah amat' batin maura.

Adit mengambil beberapa buah-buahan, susu, minuman, snack dan es krim. "Banyak amat kak" ucap maura saat melihat adit membawa nya menuju kasir untuk membayar. Setelah membayar, maura dan adit pun kembali keparkiran, dan keluar dari kawasan supermarket.

                               ✌✌✌✌

"Gue pulang dulu" ucap rey sambil beranjak mengambil jaket kulitnya.

"Adit sama maura mau kesini" ucap dinda. Rey yang hendak akan memakai jaket kulitnya tersebut, langsung menghentikan aktivitasnya. "Lo kata siapa?" tanya rey.

"Adit ngabarin" jawab nya sambil memasukkan potongan apel kedalam mulutnya. Rey langsung meletakkan kembali jaketnya tersebut. Dan duduk manis disofa yang terdapat diruang inap tersebut.

"Lo nggak jadi pulang?" tanya dinda saat melihat rey yang kembali duduk. "Kayaknya gue pengen disini. Sampe adit dateng" jawab rey sambil menggigiti kuku nya.

"Lah?"

Dinda terheran-heran dengan sikap rey. Sampai-sampai akalnya menemukan jawaban dari tingkah laku rey. "Jangan bilang lo suka ama mau--"

"Hai!!" ucap adit antusias, sambil membuka pintu ruang rawat dinda. Hal itu membuat dinda menghentikan kalimatnya. Adit dan maura pun masuk keruang rawat dinda. Rey yang tadi nya menggigiti kuku nya, langsung berhenti saat ia melihat maura. Rey pun langsung bangkit dari duduknya.

"Hai maura" sapa rey. Yang disapa hanya membalas dengan senyuman. Adit hanya menatap sinis rey. Berharap rey tak melakukan hal yang membuat ruang dinda menjadi gaduh.

Maura dengan segera menghampiri dinda yang sedang bersenderan. "Ha-hai kak dinda" sapa maura agak gugup. Maura gugup karena mengingat ia dan dinda tak terlalu akrab. Bahkan mereka terlihat seperti saingan yang merebut adit. Apalagi terakhir kali maura melihat dinda sedang menghisap batang rokok ditaman belakang sekolah.

"Gugup ya ra" ledek dinda. Hal itu membuat perasaan maura sedikit lega. Dinda terkekeh kecil saat melihat mimik wajah maura yang tadi nya tegang, sekarang terlihat santai. "Hmm, sekarang kayak nya ada yang udah romantis nih" cibir dinda.

Cibiran itu membuat adit dan maura merasa terpojok. "Iyalah, kita kan best couple" sahut adit yang membuat hati rey sedikit panas.

"Ac disini kayak nya kecil deh. Panas banget" ujar rey yang mencoba mencari alasan. Hal itu membuat adit senang memancing emosi rey. "Gue sayang sama maura. Maka nya, kalo ada cowo yang gangguin maura, dia yang berurusan sama gue" ucap adit.

Dinda hanya tertawa kecil, sedangkan maura hanya tersenyum kecut. Rey hanya menatap mereka dengan tatapan datarnya. Lalu tanpa pamit, rey pun langsung mengambil jaket kulitnya dan keluar dari ruangan. Dinda hanya menatap kepergian rey. Keyakinan dinda bertambah saat rey pergi meninggalkan ruangan tanpa pamit.

Keyakinan bahwa rey juga suka dengan maura.

✌✌✌✌

Voment yaww...💓💞💞

Thx for all ❤

Salam
MADIT

Our Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang