"Gue masih belum ketemu sama pelaku nya dit. Kayak nya tuh orang pinter banget dah." ujar ridho.
"Terus siapa dong?! Kasian adit sama mario salah paham terus." timpal ferdy.
Sedangkan adit hanya mengusap rambutnya kebelakang. Ada perasaan sedikit frustasi juga. Sebenarnya, adit sudah curiga pada satu orang, yaitu Rey. Tapi jika adit menuduhnya tanpa bukti, malah akan membawa masalah yang lainnya. Adit akan memikirkan satu cara yang manjur untuk membuktikan bahwa memang rey yang terlibat dibalik semua nya.
"Ada satu orang yang kalian curiga-in nggak?. Satu orang aja gitu." ujar adit mengintrogasi teman nya.
Ketiga teman nya menatap adit dengan dahi yang mengerut. "Kalo gue mah ada." ujar ferdy.
"Siapa?."
"Rey." jawab ferdy.
Adit merasa pendapatnya kali ini sama dengan ferdy. Namun entah dengan ridho dan juga leo.
"Kalo lo bedua?." ujar adit.
"Sama. Soalnya, waktu itu si leo, bilang kalo dia ketemu rey." sahut ridho.
"Emang nya lo ketemu rey dimana le?." tanya ferdy.
"Di gang warkop." jawab leo.
Dan saat mendengar jawaban leo, semuanya langsung mengerti. Kali ini, adit tak akan membiarkan rey menang.
✌✌✌✌
"Maura!!!." teriak al dari lantai bawah membuat maura melepaskan earphone nya dengan kesal. Dia pun segera keluar kamar.
"Kenapa?." tanya maura sambil menatap al dari lantai atas. Pandangan nya beralih pada sosok seorang cowo yang paling ia hindari, ada didepan pintu rumahnya. Rey. Maura langsung mengerutkan dahinya. Bertanya-tanya, untuk apa rey datang kerumah nya?.
"Turun sini buruan." ujar al yang membuat maura mengendorkan kerutan pada dahi nya.
"Nggak ah. Males gue!." tolak maura langsung.
"Tapi ini rey dateng." ucap al.
"Ya terus? Apa urusan nya sama gue?!. Suruh pergi aja, gue lagi nggak mau diganggu!." celoteh maura kemudian melangkah masuk ke dalam kamarnya. Mood nya sedang hancur, kini tambah hancur. Maura pun kembali memasang earphone. Kali ini ia akan video call dengan abigail. Seharusnya dengan shafa juga. Namun sampai saat ini shafa masih belum berbicara lagi dengan maura.
Tak lama kemudian muncul wajah abigail dilayar kaca macbook milik maura.
"Mauraaaaaaa... Aaaaa gue kangen banget sama lo." ujar abigail histeris dari sana.
Maura terkekeh melihat abigail, "yak makanya masuk sekolah dong. Biar kangen nya ilang."
"Besok gue udah masuk dong."
"Lah kata nya seminggu?."
"Gue cepetin. Kondisi gue udah mendingan."
"Yakali begitu, hahaha."
"Eh, eh ra, gimana kabar lo sama kak adit?."
Maura langsung bungkam. Ia sedang tak mau berbicara yang topiknya menyangkut tentang adit. Maupun dirinya dan adit.
"B aja."
![](https://img.wattpad.com/cover/102732938-288-k259962.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Promise
RomanceDari sini kita tau, sesuatu yang melelahkan akan berujung manis.