Part 54

1.5K 65 70
                                    

Klo bisa bacanya sambil dengerin lagu
Hurt So Good- Astrid S.

✌✌✌✌

Adit siap untuk hari ini. Dia sudah siap. Bahkan sangat siap. Hanya saja,

Sedaritadi perasaan adit benar-benar aneh. Tak enak.

Adit terlihat cemas dan gelisah.

"He dit, lo ngapa? gelisah
amat keliatan nya." ujar mario saat ia melihat adit yang wajahnya benar-benar tegang.

"Dit, ini bukan acara lu tukeran cincin di depan orang banyak. Cuman mau ngerayain ultah." timpal leo.

"Iya. Tapi yang bikin gue cemas itu,"

Semua nya menunggu adit melanjutkan omongan nya.

"Yang jadi masalahnya itu,... Ck, susah ngomong nya."

"Kita ada disini dit. Kita bakal bikin lo lancar ngomong." ucap ferdy.

"Ok. Jadi gini masalahnya....."

"Masalah nya apa dit?." selidik mario.

"Masalahnya, bensin motor gue belom gue isi,"

Keempat orang tersebut mulai mengeluarkan keluhan.

"Nanti gue nggak bisa jemput maura. Gue ngeri mati ditengah jalan." lanjut adit.

"Babi. Gue kira mau ngomong apaan anjir." keluh ferdy.

"Nyesel ih nunggu nya." timpal ridho.

Adit, leo, ferdy, dan mario dengan seksama memandang ridho dengan tatapan yang diartikan "janda girang njir."

Hening.

Yang hanya terdengar suara jangkrik.

Krik!
Krik!

"Ck, canda elah. Nih dit, pake motor gue aja. Tadi sebelumnya gue udah isi bensin nya." ujar ridho sambil memberikan adit kunci motornya.

"Anjay baek," ledek leo.

Adit dengan segera mengambil kunci motor tersebut. Dan mengucapkan terimakasih kepada ridho dan setelah itu langsung tancap gas menuju rumah maura.

Harapan nya, semoga berhasil. Dan jalan sesuai keinginan.

✌✌✌✌

Maura menunggu adit.

Tak lama kemudian adit datang. Namun maura bukan melihat motor hitam nya. Melainkan berganti dengan motor berwarna merah.

"Ayo naek ra. Jangan diem aja." ujar adit.

"Sabaran dikit kek!." maura sedikit meninggikan suara nya. Kemudian maura pun sudah duduk dijok belakang.

Jika maura tak dibohongi, maka ia tak akan seperti tadi ke adit.

✌✌✌✌

Adit memberhentikan motornya di sebuah taman yang sepi. Lampu taman nya remang-remang.

Maura pun juga ikut turun dan dengan segera melihat taman tersebut. Adit dengan segera menarik tangan maura. Namun maura dengan segera menepis nya. Maura masih kesal dengan hal yang kemarin ia lihat dengan mata kepala nya sendiri.

Adit sedikit terkejut dengan maura yang menepis tangan nya. Tak seperti biasa maura seperti itu. Namun adit hanya bisa diam, dia tak mau membuat semua nya gagal.

Our Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang