Part 51

1.5K 69 26
                                    

Adit menunggu maura. Sudah lama rasa nya ia tak berkomunikasi secara langsung kepada maura. Hanya tinggal dua hari lagi maura akan ulangtahun. Adit merasa senang. Entah kenapa dia semangat membuat surprise yang akan dibuatkan untuk maura. Adit yakin, surprise nya akan membuat maura tak melupakan nya dengan mudah.

"Maura nya udah dateng?." tanya adit pada cowo teman sekelasnya maura.

"Belum kak." jawab nya.

"Ohh, makasih yak." adit pun kemudian memilih untuk duduk di bangku panjang yang berada di depan kelasnya maura. Dengan sabar ia menunggu maura. Jangan lupa, jaket bombernya belum ia lepas dari tubuhnya. Karena sesampai dikelas, adit langsung melemparkan tasnya ke meja nya. Dan langsung menuju kelas maura.

"Hai kak adit!." sapa seorang siswi.

"Hai juga." adit menyapa balik siswi tersebut dengan seulas senyuman.

"Kak boleh minta foto nggak?." ujar seseorang siswi.

Mata adit tersorot pada sosok 3 cewek. Namun dia hanya fokus kepada satu cewe diantara ketiga nya. Maura. Maura pun menatap ke depan dan mendapati bola mata coklat adit yang sedang melihat dirinya. Jantung maura tak bisa dikontrol. Jantung nya kian mulai berdetak tak karuan. Napasnya seperti terasa berat, darahnya berdesir, lutut nya terasa lemas, dan seketika maura merasa hawa dingin.

Maura sedikit kangen dengan tatapan dari mata adit. Sudah lama ia tak melihat mata adit yang benar-benar menatapnya. Naura semakin berjalan mendekat.

"Cie maura, ada kak adit tuh." ledek abigail sambil menyikut lengan maura.

"Ya gue tau." sahut maura seakan-akan cuek. Namun ia tak bisa menahan rasa senang dan rasa berbunga.

Maura pun melewati adit. Dan...

"Maura." seru adit membuat maura menghembuskan napas susah payah. Maura berhenti. Dan menatap adit.

"Sini dong." ujar adit.

Maura pun menghampiri adit. "Kenapa kak?." tanya maura.

"Kalian mau minta foto kan?, minta ijin dulu yak ama maura. Kalo diijinin, ayok kita foto. Kalo enggak, kita foto sama maura nya." ujar adit kepada gerombolan siswi seangkatan maura.

Maura langsung blushing seketika. Ia hanya memasang cengiran nya.

"Maura boleh yak!!."

"Please! Gue cuman minta foto kok."

'Lebay bat anjir.' batin maura.

"Yak boleh yak."

Maura menatap adit yang sedang menahan tawa. Sepertinya adit ingin membuat maura merasa pusing dipagi hari. Kemudian ide berlian muncul dipikiran maura. Ia akan membalas adit.

"Boleh kok. Kalo bisa kalian minta jadi pacarnya juga boleh." ucap maura yang membuat adit langsung merubah mimik wajah nya menjadi tegang.

"Serius?."

"Iya. Yaudah gue mau ke kelas dulu yak." ucap maura lalu berlalang masuk kedalam kelasnya tanpa peduli adit yang harus melayani banyak nya adik kelas teman nya maura.

✌✌✌✌

"Shafa itu ada kak rey!." ujar abigail sumringah sehingga membuat rey menoleh ke arah shafa dan abigail yang sedang duduk di bangku bawah pohon.

"Duh abigail bego." gumam shafa sambil menyembunyikan wajah nya di punggung abigail.

"Eh shafa, abigail. Hai." sapa rey sambil tersenyum.

Our Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang