Pagi hari ini maura berniat untuk mengembalikan saputangan milik adit. Bagaimana pun cara nya dia harus mengembalikan saputangan nya. Sesampai disekolah, maura tak langsung menuju kelas, namun dirinya mencari adit terlebih dahulu.
Maura menunggu nya pos satpam. Belum lama ia berdiri, adit masuk dengan mengendarai sepeda motornya. Maura pun lansgung menghampiri adit. "Kak adit"
Yang dipanggil lantas menoleh ke arah sumber suara tersebut. Adit pun melepas helm nya dan merapikan rambutnya. Lalu turun dari motornya. "Ada keperluan?" tanya adit.
"Nih, saputangan lo. Makasih atas pinjemannya" ucap maura sambil menyerahkan saputangan kepada adit, lalu berkehendak pergi. Namun saat itu juga, maura merasa pergelangan tangannya dicekal.
"Tunggu" ucap adit. Maura dengan sigap menghentakan tangan nya adit, sampai terlepas. "Bisa gak, gak usah pegang-pegang" sahut maura. Sepertinya memang benar, kejadian aneh akan selalu terjadi saat mereka berdua bersama.
Adit tertawa, namun tak menghilangkan hawa cool nya. Maura hanya memutar kedua bola mata nya, tak mengerti dengan orang yang berdiri dihadapan nya. "Udah gak ada urusan kan? Gue balik"
"Gak ada yang bilang gak ada urusan disini" ucap adit.
"Ya terus lo mau ngomong apa? Gc dong kak, gue pengen masuk ke kelas" gerutu maura.
"Ck" adit hanya mendecak, lalu melewati maura dengan wajah datar nya dan memasuki koridor tanpa bersuara. Sedangkan maura hanya diam. Diam karena kesal.
Darah maura benar-benar mendidih.
Rasanya seperti darah nya sedang naik.
Kesabaran perlahan-lahan hilang.
"Dasar anehhh!!! Ah elah ngabis-ngabisin waktu gue aja" ucap maura sambil menghentak-hentakkan kakinya diatas permukaan aspal parkiran sekolah nya.
✌✌✌✌
Seperti biasa, meramaikan kantin dengan suara-suara tawa, candaan dan juga teriakan dengan suara serak khasnya. Adit en de geng.
"Pokok nya lo nanti pulang langsung ke warkop kek le" ucap mario kepada leo. Leo hanya tersenyam-senyum, namun tak menjawab mario. "Gue serius le"
"Gue dua rius malah" jawab leo bercanda.
"Lo ngapa si yo, kayak nya ngebet bat ke warkop" timpal ridho.
"Biar enak buat ngerokok. Lancar coy ngerokok diwarkop hahah" sahut mario, membuat teman-teman nya menggelengkan kepala. Dari semua anggota adit en de geng, yang belum pernah merasakan rokok adalah adit.
Adit bahkan bersumpah tak akan membiarkan mulutnya mengeluarkan asap yang berasal dari batangan rokok. Adit hanya menjadi penyimak saat teman-teman nya menyemburkan asap rokok dihadapan nya. Meskipun teman nya berkata merokok bisa menghilangkam stress, namun adit tak pernah mau mencoba.
Menurutnya, rokok hanya bisa membuang-buang uang saja untuk membeli nya, dan juga hanya bisa membuat paru-paru nya kotor. Maka dari itu dia tak pernah mau mencoba rokok. Kesehatan menurutnya adalah hal yang utama.
"Permisi" ucap seseorang membuat adit agak sedikit menggeser badan nua sedikit, untuk memberi jalan kepada orang tersebut.
"Shafa" panggil ferdy yang membuat orang itu terhenti. "Ya?"
"Lo temen nya maura kan? Maura nya mana?" tanya ferdy.
"Maura nya lagi tidur dikelas. Emang nya kenapa kak?" tanya balik shafa.
"Maura nya dicariin adit" ucap ferdy dengan tiba-tiba membuat adit melebarkan kedua bola mata nya. Melihat itu, justru teman-teman nya makin menambah. "Katanya adit kangen" tambah mario.
"Adit pengen meluk lagi" tambah leo. Adit menoleh ke arah shafa yang sedang tertawa-tawa. "Udah cuman itu doang kok, nanti bilangin maura nya ya" ucap ridho, sedangkaan shafa hanya mengangguk lalu pergi.
Setelah shafa pergi, adit dengan cepat menjitak kepala teman-teman nya satu per satu. "Anjir lo semua ngapa ngomong kek gitu" ucap adit.
"Ya gapapa, bisa jadi kan lo cocok kalo kita comblangin ama maura. Daripada ama dinda, yang ngeduain lo" ujar leo.
"Lagian seharusnya lo cepet-cepet ngelak dong yang pas kita bilang kek gitu. Tapi lo nya malah diem" ujar mario yang membuat adit sadar. Memang benar seharusnya dia mengelak saat teman-temannya berkata seperti itu.
'Kok gue aneh yak' batin adit.
✌✌✌✌
Bel tanda masuk berbunyi, membangunkan maura yang sedang tertidur selama jam istirahat. Ia langsung keluar kelas untuk mencuci muka nya. Sudah menjadi kebiasaan maura untuk tidur malam, dan disekolah ia tertidur.
Maura masuk ke dalam toilet dan mencuci muka nya. "Buset dah, gue ngantuk banget" ucap maura sambil mengucek-ucek mata nya. "Pengen bolos dah" ucap nya asal.
Maura keluar dari toilet, dan berjalan dikoridor. Saat mau ke kelas maura berubah pikiran. Dirinya berubah pikiran untuk tidak masuk ke kelas, melainkan pergi ke kantin. Maura pun turun untuk menuju kantin.
Saat maura melangkah memasuki kantin, maura melihat rey sedang meminum segelas teh manis.
'Duh udah manis, pake minum yang manis segala' batin maura.
Maura salah tingkah. Seperti nya maura memang benar-benar menyukai rey. Namun hanya diri nya yang tau bahwa dia menyukai rey. Dia mencuri pandang kepada rey. Maura membeli minuman, dan mengambil duduk di bangku sebrang rey duduk. Maura menatapnya dengan lekat.
Maura baru sadar bahwa rey memilki hidung yang mancung, alis tebal, dan bibir yang ranum. Dikantin. Hanya mereka berdua, siswa yang berada dikantin. "Hmm, ini caranya gimana" gumam rey.
Maura langsung melihat rey. Dimeja kantin yang di duduki rey penuh dengan lembaran-lemabaran kertas. Kertas soal mungkin.
'Pengen panggil kak rey dah' batin maura.
"Kak rey" panggil maura. Yang dipanggil lantas menoleh ke arah maura. Rey melepaskan kacamata hitam nya itu, "lo yang manggil gue" tanya rey kepada maura. Maura hanya mengangguk. Dirinya memainkan jari kaki nya yang berada di dalam sepatu.
"Kenapa?-- Hmm, by the way kok lo bisa tau nama gue" ujar rey yang membuat maura mengarahkan mata nya ke atas. "Dari name tag lo" seketika maura mengingat saat kak mario berbicara kepada nya seperti itu.
"Oh dari name tag gue" sahut rey, sedangkan maura hanya mengangguk. Rey melihat name tag milik maura. "Jadi lo yang namanya maura" lanjut rey.
"I-iya. Emangnya kenapa kak?" tanya maura heran. Rey hanya memasang seulas senyuman.
"Lo cantik"
Mata maura melebar.
✌✌✌✌
Voment yawwwww
Kwkwkw💓💓
Penuhin notif gue dong heheh😄😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Promise
RomanceDari sini kita tau, sesuatu yang melelahkan akan berujung manis.