Part 1

7.4K 211 19
                                    

"Maura wilona"

Yang dipanggil lantas mendongakkan kepala nya, menghadap orang yang memanggilnya tersebut, "ya?" ucapnya kelagapan saat mendongakkan kepala nya.

"Bisakah kau tak tidur dijam pelajaran saya" tegur pria tersebut.

"M-maaf pak, saya ketiduran" ucap gadis yang bernama maura tersebut.

"Sekarang, maju kedepan. Lalu kerjakan soal ini" perintah pak guru yang bernama Pak fajar.

'Skakmat gw' batin maura berbicara.

                              ✌✌✌✌                         

"Hahah, lo nya juga sih, tidur dijam pelajaran pak fajar. Dah tau akibatnya masih aja trs ngelanggar" cerocos abigail teman maura disekolah baru nya. Yaitu SMA Cakrawijaya Bakti.

"Ck, namanya juga orang ngantuk, ya butuh tidur" sahut maura jengkel.

"Tapi untungnya bel udah bunyi, jadi lo gak susah tuh yang namanya ngerjain soal dari pak fajar" tambah shafa.

"Lagi beruntung aja gw, klo gak... tau dah nasib gw" sahut maura.

Ketiga nya pun menepi untuk mencari tempat duduk dikantin. Kantin memang saat ini keadaannya sangat penuh. Tentu saja, karena masing2 dari mereka berbondong-bondong untuk membeli makanan atau minuman.

"Nah itu ada satu meja kosong" ucap shafa sambil menunjuk meja dekat dengan segerombolan cowo-cowo famous yang berada disekolah tersebut.

Mata abigail dan maura pun langsung mengikuti arah tangan shafa yang menunjuk kearah meja tersebut.
"Ayo"

Mereka pun kini duduk dibangku tersebut. Maura sesekali melirik melihat mata shafa yang sedaritadi melihat kearah lain, "zina mata" sindir maura.

Shafa yang merasa disindir pun langsung menoleh ke maura. "Njir ketauan hahah" ucap shafa.

"Ngeliatin siapa sih fa? Kakel yang cogan famous 'itu'?" tanya abigail angkat bicara.

"Bukan" shafa menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Trs yang mana?" tanya abigail lagi.

"Ada deh" ucap shafa sambil menunjukkan senyum kuda nya.

"Maksudnya kakel yang 'itu' siapa? Emang kalian udah kenal mereka?" tanya maura yang sedaritadi hanya mendengarkan percakapan antara shafa dan abigail.

"Udah, bahkan udah tau sosmednya" jawab abigail semangat.

"Buset dah, disini baru beberapa minggu, udh pada jadi stalker kakel" sahit maura.

"Yap, terutuma yg kita stalk adalah..... Kak adit" tambah shafa.

"Kak adit yang mana? Ada diantara mereka?" tanya maura saking herannya dengan teman-teman nya.

"Ada. Itu yang pake bandana, itu kak adit. Ganteng banget njirr.... Banyak dekel, sama kakel ngejar2 dia" jawab abigail sambil memberi isyarat lewat dagu kepada maura.

Maura pun menoleh kebelakang. Dan mata maura melihat adit. Merasa ada yang memperhatikannya, adit pun langsung menoleh, dan mata maura dengan mata adit pun bertemu. Pertemuan mata antara mereka berdua hanya singkat, karena maura langsung kembali menoleh kearah teman-temannya.

"Njir dia peka diliatin,... Apalagi kalo dikode-in yak. Heheh" ucap shafa.

"Ganteng gak ra?" tanya abigail kepada maura.

"B aja" jawab nya enteng.

"Set set set! Gila parah bat gila" ucap shafa heboh. Kedua alis maura bertautan, "gila kenapa?" tanya maura heran.

Perasaan maura, dirinya tak gila. Namun teman yang berada dihadapannya tiba-tiba berkata gila. Lantas itu membuat maura bingung dan juga heran.

"Lo bilang kak adit b aja? Mata lo buta ya ra?" ucap shafa. "Dia kece, ganteng, tajir, pinter, baek, pokok nya perfek banget lah" lanjut shafa dengan nada berbisik, agar tak diketahui orang lain.

Maura ingin tertawa saat itu juga, hanya karena dia bilang adit 'B aja', temannya memberi respon yang luarbiasa heboh, seakan-akan tak terima dengan pendapatnya.

"Ya namanya juga pendapat, dan pendapat setiap orang itu beda2" sahut maura sambil melipat kedua tangannya dimeja kantin tersebut, lalu menenggelamkan kepalanya diantara kedua tangannya.

"Lo belum pernah suka sama orang 'tingkat dewa' ya?" tanya shafa kepada maura.

Maura pun mendongakkan kepalanya, "pernah suka, tapi gak sampe tingkat dewa" jawab nya, lalu kembali pada posisi nya.

"Daritadi kak adit ngeliatin anjir" sahut abigail.

Mata shafa dan abigail melihat arah mata adit yang sedang tertuju pada maura, yang sedang menenggalamkan wajahnya diantara kedua tangan.
"Anjir dia ngeliatin maura" ucap shafa sambil menyikut lengan abigail.

"Berisik banget ege lu pada" sahut maura yang merasa risih dengan shafa dan abigail yang sedaritadi berbicara.

"Galak amat si neng" celetuk abigail menggoda maura. Maura hanya mendengus kesal. "Lu pada gak laper apa?" tanya maura sambil bangkit dari posisi nya.

"Udah kenyang ngeliat kakel ganteng" jawab shafa sama abigail bersamaan. Sekali lagi maura mendengus napas kesal. Dia pun pergi ke tempat penjualan yang berjual bakso. Dia memesan 1 mangkuk bakso.

Namun saat dia kembali ke meja nya, disana shafa dan abigail sudah tak ada ditempat. "Sialan, malah ditinggal kabur" umpat maura.

Dengan kesal dia pun menyantap bakso. Setelah selesai, maura pun kembali ke kelas. Dia ingin langsung mempertanyakan kepada shafa dan abigail alasan mereka meninggalkan maura dikantin.

                               ✌✌✌✌

"Da-dah maura" ucap shafa dan abigail sambil melambaikan tangan kepada maura. "Dahhh" sahut maura sambil membalas lambaian tangan keduanya.

"Enak ya, punya temen sekelas rumah nya sampingan" gumam maura sambil berjalan ke gerbang sekolah. Sesekali maura menendang batu kerikil.

Saat sedang melewati gerbang sekolah, tiba-tiba, "eh, nama lo siapa" teriak seseorang yang membuat maura langsung menoleh.

                             ✌✌✌✌

Voment yak....

Lebih mudah memberi voment, daripada menulis satu bagian hehehehe

@nasywamrw27

Our Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang