"Ra,"
Seruan dari seseorang yang membuat maura langsung menoleh kepada sang pemilik suara tersebut. Dan maura mendapati shafa sedang berdiri dibelakang nya. Maura segera bangkit dari duduknya dan menghampiri shafa.
"Gue pengen ngomong sama lo." ujar shafa. Sedangkan maura hanya menatap shafa. Entah rasa nya aneh saat akan maura dan shafa kembali berbicara. Maura berharap kalau shafa akan menyelesaikan masalah diantara mereka berdua.
"Gue mau kita pura-pura baik didepan abigail. Gue nggak mau abigail tau kalo lo sama gue itu berantem. Karena bisa aja abigail bakal--"
"Gue udah tau fa. Gue tau apa yang lo maksud. Tapi kenapa kita nggak beneran baik. Cuman gara-gara cemburu kita jadi kayak gini fa. Fa, sahabat menurut gue itu hal yang terpenting bagi gue."
"Gue mau kita kayak dulu lagi. Lo lupa sama janji kita bertiga?, kalo diantara kita bertiga nggak ada yang boleh main rahasia."
Shafa menghembuskan napas nya kasar. Dia membenarkan perkataan maura. Kata hati shafa bilang kalau ia harus berbaikkan dengan maura. Namun ego nya lebih besar daripada kata hati nya. "Udah itu aja yang pengen gue omongin. Gue pergi dulu." ujar shafa langsung pergi dari hadapan maura.
Maura hanya melihat shafa yang perkian detik mulai menghilang dari pandangan nya. Maura mulai berandai-andai dengan pikiran nya. Entah apa yang membuat maura mulai suka dengan kesunyian. Namun kesunyian membuatnya tenang.
✌✌✌✌
"Gue belum ngomong sama maura. Gue hubungin dia, tapi nggak dijawab. Mau kerumah nya, gue liat kamar nya ketutup mulu. Jadi gue kira maura pergi nggak ada dirumah." jelas adit kepada dinda.
"Ck, lo jadi cowok nggak peka si. Lagian lu nggak ada usaha sedikit aja gitu. Kita dikit lagi mau lulus dit. Dan nanti kan kata nya lo bakal kuliah diluar negeri." ujar dinda.
"Ya gue tau itu. Maka nya gue pengen ngomong ama dia, gue juga sedikit takut. Takut dia masih marah sama gue." ucap adit.
"Halah, jadi cowok mental lu kayak banci!. Nggak ada berani-berani nya." cerca dinda.
Adit yang tak terima dicaci maki oleh dinda pun mulai memegang leher dinda. Adit tahu akan kelemahan dinda yang akan merasa geli bila dipegang lehernya. Dinda yang mendapat perlakuan adit, langsung sontak ketawa. Ia tak dapat menahan tawa nya lagi. Dinda memang lemah jika dipegangi lehernya.
"Dit, dit, udah geli babi!." ucap dinda.
"Bodo lu tadi ngatain gue banci sekarang malah ngatain gue babi." sahut adit. Adit dan dinda benar-benar lupa dimana posisi mereka saat ini. Dikantin. Yang ramai nya luarbiasa saat istirahat. Mereka berdua lupa bahwa itu akan membawa mereka menjadi bahan gosip. Dan akan membuat maura merasa cemburu.
Adit dan dinda juga tak menyadari bahwa sedaritadi maura memperhatikan mereka berdua.Sebalik dari taman, maura sudah membulatkan tekad nya untuk akan berbicara kepada adit. Bahkan tadinya maura akan meminta maaf karena dirinya sedikit menjauh dari adit. Namun semua keinginan nya lenyap seketika saat ia melihat adit dan dinda dikantin. Bukan pemandangan yang bagus untuk maura.
Maura hanya tersenyum kikuk saat ada beberapa siswi yang menatap nya. Maura harus pergi dari kantin. Salah tidak kalau maura merasa cemburu melihat adit asik dengan mantan nya?.
'Kalo lo bisa, kenapa gue nggak?!.' batin maura.
✌✌✌✌
"Oh iya da-dah." sapa maura balik kepada abigail dan tentu nya shafa yang pulang nya bersamaan.
Maura hanya tinggal menunggu al yang akan datang menjemputnya. Maura pun menunggu al didepan gerbang sekolah nya. Lebih cepat jika maura menunggu al didepan gerbang sekolah nya. Maura menoleh ke belakang dan dia tak sengaja melihat yang akan pulang. Otomatis adit akan melihat maura berdiri di depan gerbang.
Maura hanya berdiam diri.
"Mauraaa." seruan dari adit membuat maura merasa jengkel. Maura tak mengubris seruan dari adit. Intinya, maura sedang jengkel dengan adit.
"Maura pulang sendiri?. Atau dijemput?." tanya adit.
Tiba-tiba mobil al muncul dihadapan maura dan adit. Namun saat itu juga, maura melihat rey yang baru keluar dari parkiran. Maura pun mengetuk kaca mobil. Menyuruh al membuka nya. Al pun membuka kaca mobil nya. "Lo duluan aja. Gue mau pergi ama kak rey." ujar maura.
Al pun turun dari mobil dan menghampiri maura. Lalu ia melihat ke arah rey. "Lo nggak pergi ama adit, tuh ada adit. Dia kan cowo lo." ujar al.
"Gue mau nya pergi ama kak rey, bukan sama kak adit. Bodoamat kalo dia cowok gue." sahut maura sambil menghampiri rey."Kak rey, anterin gue ke toko buku yuk." ujar maura.
Rey yang sempat bingung akan sikap maura, perlahan mengerti. Dia pun menyuruh maura untuk naik ke jok belakang. Dan motornya pun melesat pergi dari kawasan SMA Cakrawijaya Bakti.
"Lo lagi berantem ama maura dit?." tanya al sambil menatap adit yang masih terperangah dengan maura.
"Gue nggak tau." jawab adit.
"Gue duluan al." pamit adit sambil membawa motornya pergi meninggalkan al sendiri.
Sesaat al sedang berdiam diri, seketika sekerumunan cewe menatapnya dengan tatapan bahwa ia adalah mangsa. Al langsung mengernyit. Dia pun dengan segera masuk kedalam mobil dan dengan buru-buru meninggalkan sekolah.
Kembali ke adit.
Adit membawa motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Ia akan menyusul maura dan rey. Ia tak akan membiarkan maura bersama rey. Lagipula kenapa maura tak menyuruh nya saja untuk mengantar nya ke toko buku. Padahal jika maura menawarkan itu kepada adit, adit akan senantiasa mengantar maura.
Namun maura, malah menyuruh rey yang mengantar nya. Adit benar-benar panas saat ia tau maura mengacuhkan nya. Namun tanpa adit sadar, bahwa dia sendiri penyebab maura harus mengacuhkan diri nya.
Inti nya.
Adit.
Tak.
Suka.
Maura.
Dekat.
Dengan.
Rey.
!.
✌✌✌✌
Voment yaw👍
Oiya, buat kalian yg udah nge add line gw, kalian bilang ke gue yak klo kalian dari wattpad. Soal nya gue keliru klo ada yang nge add gue. Takut itu orang yang bukan wattpad, kan ceming klo gw nge chat, "ini dari wattpad bukan?" trs tau-tau nya bukan. Ehheheh.
Nge add gw, langsung bilang dari wattpad. Biar langsung gue masukin ke grup OP. 💕💕
Makasih yak yg udah mau gabung.
Makasih juga atas saran nya kak gina. 💞

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Promise
RomansaDari sini kita tau, sesuatu yang melelahkan akan berujung manis.