Dengan terpaksa rey menghentikan motornya. Dia membuka kaca helm nya. Begitupun juga dengan adit. "Mau apa lo?" tanya rey dengan nada yang meninggi.
Adit hanya menatap rey. "Gue cuman mau bilang makasih, karena lo udah nganterin maura pulang." jawab adit. Rey hanya tertawa mendengus. "Ngapain lo terimakasih? Itu udah jadi kewajiban gue." sahut rey yang membuat adit menunjukkan wajah datarnya.
Tanpa aba-aba, rey pun langsung menjalankan motornya, melewati adit. Sepeninggal rey, adit hanya diam ditempat nya. Mata nya tertuju kepada sebuah kamar. Kamar maura. Kamarnya tertutup dengan rapat, tak seperti biasa nya, kamarnya selalu terbuka. Adit merasa ada sedikit perubahan pada maura. Namun itulah yang memang adit inginkan dari maura.
✌✌✌✌
Dengan bosan nya maura menatap layar ponsel nya. Sudah beberapa hari ini adit tak memberinya kabar. Meskipun satu sekolah, dan rumah nya berdekatan, maura benar-benar seperti kehilangan kontak dengan adit. Maura mematikan ponselnya, dan mendatangi kamar al. Mungkin dengan bercerita kepada al, maura akan sedikit lega.
Tok! Tok! Tok!
"Kak al" panggil maura dari luar kamar al. Al yang sedang bermain Playstation langsung menjeda permainan nya dan membukakan pintu kamarnya. "Napa?" tanya al.
"Mau dikamar lo. Boring gue dikamar" jawab maura yang langsung menerobos masuk kedalam kamar al. Al pun hanya memutar kedua bola mata nya malas. Lalu ia menghampiri maura, dan langsung melanjutkan permainan nya yang sempat tertunda.
"Lo nggak bosen apa kak mantengin tipi mulu" ujar maura."Nggak lah. Game itu jiwa gue" sahut al yang fokus mengutak-atik tombol yang berada dibatang stik PS nya.
"Kok lo udah jarang main basket ama adit?" tanya maura.
"Nggak juga. Kan mau lulus jadi fokusin belajar nya dulu, kalo ada waktu senggang, ya gue main ama adit. Emang ngapa?" jawab adit yang berakhir dengan pertanyaan untuk maura.
Maura menggeleng-gelengkan kepala nya, "gapapa" jawab nya lalu ia menghambur keatas kasur al. Dia menatap kosong langit-langit kamar al. Dia jadi enggan bercerita tentang adit kepada al.
'Dikit lagi mau lulus yak' batin maura.
✌✌✌✌
"Al, maura ikut mama belanja yuk. Sekalian beli buat keperluan kamu" ujar mama nya.
"Sekarang mah?" tanya maura. Mama nya hanya mengangguk. Maura dengan segera masuk ke kamarnya dan mengganti baju nya. Begitupun juga dengan al.
Setelah semua sudah rapi, mereka pun berangkat menuju pasar swalayan. Disepanjang jalan maura hanya menutup kedua telinga nya menggunakkan earphone nya. Menyetel lagu yang belakangan ini ia sukai. Lagu yang membuat nya membayangkan adit. Lagu Surat cinta untuk starla.
✌✌✌✌
Maura mengikuti langkah mama nya. Sesekali ia melihat kekanan kiri, mall hari itu cukup padat. Ramai pengunjung, sampai-sampai ia hampir kehilangan jejak mama nya yang terlalu cepat dalam berjalan. Al yang sedaritadi hanya memasang wajah bosen nya hanya diam dan mengikuti langkah mama nya.
"Kalian capek yak?" ujar mama nya sambil menatap kedua anak nya. Al dan maura saling memandang satu sama lain. "Iya ma, al capek. Daritadi muter-muterin mall nggak berenti-berenti" jawab al dengan nada yang dibuat-buat.
"Boleh ke starbucks mah?" tanya maura. Mama nya hanya mengangguk. "Yaudah kalo begitu kita ke starbucks dulu ya ma. Dahhh" ujar al lalu menarik maura untuk ke starbucks.
"Lo mau pesen apa?" tanya al.
"Green tea frappucino" jawab maura.
"Yaudah lo tunggu disana, ntar gue yang bawain" ujar al.
"Oiya, atas nama MADIT ya kak" ucap maura lalu menuju meja yang berada diujung kafe. Maura tersenyam-senyum saat menyadari dirinya membuat nama MADIT yang berarti, Maura Adit. Nama couple nya dengan adit. Tak lama kemudian al datang dengan membawa dua minuman.
"Kok nama nya madit dah? Bukan nya maura?" tanya al yang sepertinya tak menyadari nama tersebut.
"Biarin. Itu tuh nama samaran gue" jawab maura lalu menyeruput minuman nya.
Sesekali maura memerhatikan orang yang berada di mall lewat kaca kafe. Mata maura tertuju pada satu orang cowo yang terlihat begitu familiar dimata nya. Maura terus memerhatikan orang tersebut.
'Kok kayak kak adit si dari belakang?' batin maura.
'Nggak kali. Palingan cuman mirip doang. Mana mungkin kak adit bawa cewe' lanjutnya.
Maura melihat orang tersebut dengan teliti. Sesekali ia melihat orang yang diyakini mirip dengan adit itu mengacak-acak rambut cewe yang berada disamping nya. Saat orang itu berbalik....
Deg!
Pipi maura terasa memanas.
Hati nya terasa ditusuk.
Seperti ada petir yang menyambar nya.
Air mata mulai muncul.
Maura tak percaya dengan pemandangan yang sedang ia lihat. Orang itu benar-benar ADIT!!!. Namun adit bersama dengan cewe lain. Mereka berdua bermesra-mesraan. Jadi itu alasan nya adit jarang memberinya kabar? Jadi adit sudah menemukan cewe yang baru? Jadi itu alasan nya adit marah-marah dengan maura, karena dirinya ingin menjauhi maura, namun masih berusaha untuk tidak menyakiti maura?
Kenapa adit tak langsung memutuskan hubungan nya dengan nya? Daripada maura terus-menerus seperti orang asing baginya.Seharusnya ia sadar, bahwa kata-kata saat adit sedang menyatakan perasaan nya itu hanya lah sebuah kebetulan, bukan kenyataan.
✌✌✌✌
Voment yaww👍💕..
Btw sebelum nya makasih nih yak atas 1k readers nya. Semoga makin nambah, semoga betah ama jalan cerita adit dan maura.
Stay yak ama Our Promise.
Btw, adit parah yak :( maura digantungin.
Voment for next chapter yaww. Heheheh😄

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Promise
RomansDari sini kita tau, sesuatu yang melelahkan akan berujung manis.