Lagi, lagi tak ada kabar dari adit untuk maura. Namun pesan pribadi yang maura kirimkan untuk adit, hanya dibaca adit, namun tidak di balas. Maura kembali mulai bertanya-tanya pada benaknya sendiri. Seolah-olah jika dia bertanya pada pikirannya, dia akan merasa lega.
"Gimana ra, udah dibales?" tanya shafa membuyarkan pertanyaan maura. Maura hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum palsu, "mungkin dia sibuk. Kan dia udah kelas duabelas, pasti fokus ama belajar" ucap maura.
"Yakin? Lo nggak boong kan ama kita berdua?" ujar abigail.
"Nggak boong gue. Mungkin dia stress sama pelajarannya, terus dia jadi kayak emosi gitu" sahut maura yang membuat shafa dan abigail percaya dengan nya. "Yuk, dah pada siap kan?" tanya abigail.
"Udah kok" jawab shafa dan maura bersamaan. Mereka bertiga berniat akan berjalan-jalan, seperti pergi ke Mall untuk menonton bioskop dan juga makan.
✌✌✌✌
"Eh gue ke toilet bentar yak" ucap maura kepada kedua teman nya. Lalu dia langsung ke toilet.
Shafa dan abigail sibuk dengan ponselnya.
Mata shafa dan abigail bersamaan mendadak menjadi lebar. Dan....
"WHAT??!!!" pekik nya bersamaan.
"DEMI APA?!!"
"KAK ADIT?!"
Keduanya masih tak percaya dengan pemandangan diponselnya. Saat mereka membuat aplikasi Intagram, dan kebetulan mereka berdua adalah stalker, mereka berdua memfollow adit. Dan postingan adit yang baru dikirim oleh nya beberapa menit yang lalu membuat keduanya terkejut-kejut.
Pasalnya, postingan tersebut ada foto adit dan juga dinda yang berada dirumah sakit. Keduanya saling memandang dan tersenyum. "Fa, si maura kira-kira follow kak adit nggak?" tanya abigail.
"Setau gue nggak dia nggak main instagram" jawab shafa. Kemudian tak lama nya maura nya datang. Maura duduk tanpa merasa heran atau curiga sedikitpun kepada kedua temannya.
"Ra, lo punya instagram?" tanya shafa.
"Main kok. Tapi udah lama nggak gue mainin. Palingan nanti gue buka instagram" jawab nya tanpa merasa curiga sedikutpun. Dan saat mendengar jawaban itu, shafa dan abigail memilih untuk diam.✌✌✌✌
"Lo harus makan yang banyak biar lo cepet sembuh" bujuk adit kepada dinda yang selalu menolak untuk makan. "Emang makan banyak bisa bikin sembuh?" tanya dinda.
Adit mengambil sesendok nasi, lalu berusaha untuk memasukkan nasi ke mulut dinda. "Aaaa, makan yak" kata adit sambil menyodorkan sendok yang ada nasi nya kemulut dinda.
Dengan cepat dinda melahap nya. Dan adit melakukan hal itu berulang kali, hingga makanan nya habis. "Lo kenapa disini?" tanya dinda kepada adit.
"Emang nya gue nggak boleh disini?" tanya adit mengabaikan pertanyaan dinda.
"Ini hari libur, dan lo kan udah jadian sama maura. Kok lo nggak jalan-jalan ama dia?" ujar dinda yang sekali lagi membuat adit teringat dengan kejadian kemarin. Saat dirinya membentak maura, dan saat dirinya tak sengaja mengatakan hal itu jepada rey.
"Dia nya pergi sama temen-temen nya" jawab adit mengada-ngada. Dinda hanya mengamati adit dengan tatapan sendu nya. "Lo nggak bikin maura kecewa kan?" tanya dinda yang membuat adit mengerutkan dahinya.
"Maksud lo?"
"Kalo lo jadian sama dia, tapi lo masih ngasih perhatian yang lebih ke gue, lo bikin dia kecewa dit. Dan kalo dia tau kalo lo cuman jadiin dia pelarian lo, gue nggak tau apa reaksi nya" jelas dinda.
"Darimana lo tau gue cuman jadiin maura pelarian gue? Dari rey?" ujar adit.
"Bukan dari rey, tapi dari sifat lo yang nge-gantung maura" sahut dinda.
"Gue gak pernah nge-gantungin dia. Lagipula gue juga ngasih perhatian ke dia" ucap adit membela diri.
"Lo masih suka sama gue, tapi lo minta dia stay . Lo bilang ke dia kalo lo butuh waktu buat cari kebenaran dari perasaan lo, tapi lo sendiri yang ngusir dia secara perlahan" ucap dinda, memberi nasihat kepada adit.
"Gue nggak ngerti lo ngomong apa din" tukas adit sambil membasahi bibirnya dengan lidah nya ynag terasa kering.
"Justru itu lo harus ngertiin apa yang gue omongin tadi" kata dinda sambil memberi senyuman tulus kepada adit.
"Gue harus pulang. Cepet sembuh din" pamit adit dengan segera ia merapihkan barang-barang nya. Dia pun melangkah keluar kamar."Sadar dit, sebelum semua nya terlambat" adit mendengar suara dinda yang terdengar seperti perintah yang harus segera ia laksanakan. Dia pun berjalan dikoridor rumah sakit dengan perasaan yanh benar-benar membuatnya merasa hal yang aneh.
Waktu seperti berjalan lambat, otaknya terasa seperti mengalami korsleting, hingga ia sulit menanggapi semuanya dengan baik. Perkataan dinda, rey, dan teman-temannya tak beda jauh. Sama-sama memberinya peringatan tentang hubungan nya dengan maura.
Adit terus berjalan sampai ia berada diparkiran. Dia pun dengan segera pulang.
"Besok gue harus ngomong ama maura kalo kayak gini cara nya"
✌✌✌✌
Voment yaww..💕💕💕
banjirin notif yak wehehhe😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Promise
RomanceDari sini kita tau, sesuatu yang melelahkan akan berujung manis.