Dann.......
Byur!!!
Segelas Manggo juice yang berada di tangan Killa sudah berpindah tempat pada baju Fandy. Killa tertawa dan Fandy hanya melongo bak orang bodoh karena tidak yakin dengan apa yang baru saja terjadi, mukannya basah dan seragamnya kotor. Kegantengannya turun menjadi 1° Celcius.
"Ups,, sengaja! Sorry hm Fandy." Killa membalikkan badannya ketika akan melangkah, lengannya sudah terlebih dahulu ditarik Fandy sampai Killa terjatuh.
Sebuah pemadangan yang menghebohkan hingga seisi kantin memandang sinis kejadian itu. Mereka, para perempuan yang duduk di bangku kantin tengah mengorek tentang siapa gadis yang kini berada di pelukan Fandy si idola SMA Garuda.
"Eh cewek gesrek seneng ya lo bisa peluk-peluk gue?"
Fandy menatap Killa sinis yang masih bertopang pada tubuhnya. Cowok songong mana lagi yang lebih bodoh dari Fandy? Killa sangat membencinya, sikap alay sok coolnya selalu muncul. Orang buta saja bisa tau jika jelas-jelas dia yang menarik Killa dan dia juga yang menuduh bahwa Killa sengaja memeluknya.
Killa melotot, dia segera memosisikan tubuhnya.
"Hah? Peluk lo ya? Bukannya lo yang tadi narik gue. Cih males lagian males banget gue meluk lo!" Batah Killa tidak terima.
Dia yakin setelah ini dia akan mendapat boomerang dari para fans alayers Fandy dan mendapatkan fitnah dari Fandy lagi.
"Ngomel aja terus gak tau diri lo, liat kelakuan, mirror neng!" Fandy menunjuk wajah dan bajunya yang basah karena segelas minuman yang Killa tumpahkan dengan sengaja.
"Tanggung jawab gak?" Jari Fandy menunjuk pada wajah Killa dengan lantang membuatnya mundur beberapa langkah menjauhi Fandy.
"Enggak! Emangnya lo hamil?" Killa menggeleng, menolak apa yang Fandy perintahkan. Bukan hal yang salah jika Killa menolak itu.
"Gesrek lo, cepetan, atau-" Fandy memberi jeda pada ucapannya agar Killa berpikir untuk sudi membersihkan seragam yang ketat dan tembus pandang akibat basah.
"Atau apa? Lo mau ngancem gue? Gak perduli gue." Tantang Killa, padahal dia tidak begitu yakin mengatakan tantangan ini pada Fandy.
"Atau gue cium. Buruan ikut!" Celetuk Fandy yang menarik lengan Killa dengan kasar kemudian membawanya ke suatu tempat.
Walaupun Killa tau apa yang Fandy katakan hanya bercanda tetapi dirinya menjadi sangat posessive jika mendengar kata cium atau mesum dan sebagainya dari seorang cowok
termasuk Fandy.
***Karin berlarian ke meja pojok itu, dia menyadari bahwa mata para perempuan telah memandangi Killa dengan horror hingga Fandy membuatnya menghilang di persimpangan.
Di meja, Aldo dan Sakti tengah mengangga dengan mulut terbuka lebar karena melihat adegan yang belum pernah terjadi pada Fandy sebelumnya. Disiram oleh seorang cewek yang notabenya murid baru yang beraninya kelewatan, harusnya kan kalau kelewatan puter balik.
Bisa dikatakan tadi itu sebuah pemandangan langka yang baru mereka lihat. Jelas saja, mungkin hal itu tidak perlu ditanyakan lagi karena jika seorang perempuan mendekati Fandy, dia akan bersikap lembut, tidak kasar sedangkan ini sebuah hal yang sulit bahkan sangat sulit dijelaskan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRESTIGE
Random#495 dalam Teenfic 29/02/2018 #312 dalam Random 11/06/2018 Fan, gue sama sekali gak punya keinginan untuk merasakan sakit hati. Tapi entah mengapa semua sikap lo membuat hati gue berkenalan dengan perih. Gue pengen bilang sesuatu, ini tentang kita...