11

4.5K 186 15
                                    

Cek mulmed, itu Akilla Irsta Arvion! Nadine Lustre visualisasi of Killa, pemain OTWOL

Follow ig Killa : Akilla_arvion

Ig Fandy : Fandy_bavinsta

HAPPY READING GUYS

"Akilla!" Karin berjalan dengan mulut yang berkoar-koar meneriakki nama Killa, perempuan penggila Make-up itu belum tau jika Killa sedang kelelahan menuju area parkir untuk mengambil ransel pink bersama Fandy. Setau Karin selesai mendirikan tenda yang baru bisa tegak setelah roboh beberapa kali itu Killa mengatakan bahwa dirinya akan ke tenda pembimbing tapi setelah Karin datangi gadis itu tidak berada disana.

"Sakti liat Killa ngak?" Karin berlari ke tempat duduk panjang dibawah pohon. Disana Sakti, Aldo dan siswa yang lainnya tengah mengeluarkan suara diiringi gitar yang dimainkan dengan santai. Aldo yang menyanyi dengan teriakan falsnya membuat Karin geleng kepala dan tutup kuping saat mendekati mereka.

"Sak lo liat Akilla ngak sih?" Karin mengulang pertanyaannya, para lelaki itu sama sekali tidak memperdulikan kehadiran Karin yang mulai marah dibuatnya.

"Hello, Sakti lo gak boleh ngacangin cewek cantik macem gue ya!" Karin menghentakan kakinya yang dibalut sepatu pink membuat dirinya terlihat lebih manja. "SAKTI LO GAK BISA NYUEKIN GUE!" Karin berteriak membuat aktivitas bernyanyi mereka terhenti. Semua lelaki yang berkumpul memandang Karin! Aldo yang baru menyadari hal itu segera menutup mulutnya yang terbuka lebar.

"Eh bebeb Karin disini!" Aldo turun dari bangku kayu sambil cengegesan.

"Apa lo? Diem!" Karin melotot begitu Aldo berjalan mendekatinya, Pria itu langsung berhenti. Jika tidak pasti Karin akan berteriak kembali bahkan lebih kencang dan Pak Eko akan datang kemudian menanyakan ada apa? Lalu Karin menjelaskan secara detail setelah itu pasti Aldo akan mendapat hukuman.

Sedangkan Sakti masih santai tidak memperdulikan apa yang telah terjadi, pria itu masih asik dengan gitarnya. Entah kenapa Karin lebih memilih bertanya kepada Sakti si cuek tak perduli padahal disitu ada Aldo yang tanpa repot-repot membuatnya marah pasti ia akan diperhatikan.

"SAKTI gue nanya sama lo!" Karin mendelik memandang pria yang masih memetik gitar di pangkuan. Sekarang Sakti menoleh memandang Karin, "Apa?" Jawabnya singkat membuat Karin mengepalkan tangannya dengan gemas.

"Gak jadi." Karin berbalik menjauh dari gerombolan lelaki itu menuju ke tenda.

"Beb tanya apa? Gue bisa jawab kok, tanya sama gue juga bisa! Beb." Aldo berteriak berharap Karin berhenti. Selama sampai di perkemahan ia belum sempat mengoda Karin lagi kini lidahnya merasa kaku karena belum mengeluarkan kata-kata lebay nan alay. Padahal saat terjebak di ranting pohon tadi ia sudah merangkai kata-kata gombalnya untuk Karin.

***

Fandy menurunkan tubuh Killa di atas mobilnya, pinggangnya terasa sangat pegal, napasnya tersengal bobot Killa ternyata lumayan walaupun bodynya standar dan slim. Fandy bersandar pada pintu mobil silvernya, sedangkan Killa masih bengong! Sepanjang jalan entah apa yang gadis itu pikirkan tentang dirinya.

"Apa liatin gue?" Killa buru-buru membuang muka karena tertangkap basah telah memperhatikan Fandy.

"Dih PD gila sih lo!" Cibir Killa, gadis itu loncat turun dari mobil kemudian berdiri di hadapan Fandy.
"Mana kuncinya? Gue mau ambil ransel, penting!"
Fandy merabah saku celana mencari barang kecil pembuka pintu mobil. Mendadak wajahnya yang lelah menjadi semakin panik dan tegang ketika benda itu tidak ditemukan padahal semua saku sudah dia periksa.

PRESTIGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang