Author mau kasih karakter buat tokoh pemain novel ini, biar imajinasi kalian lebih dapet pas baca ya.
Akilla : Nadine Lustre. Pemainnya Leah.
Fandy : James reid. Tokoh utama film On The Wing Of Love.
Sakti : Kenzo Defrats.
Aldo : Anrez Putra Adelio.
Karin : Amanda Lopez.
Kevin : Albie Alan Benedict. Pemain Jigs!
***
Fandy menoleh, melihat apa yang baru saja Sakti tunjukkan.
"Itu kan?" Ada jeda pada ucapannya. "Cewek yang-" Lanjutnya, dia menatap Sakti.
Sakti menganggukan kepala. "Iya, cewek yang tadi pengen lo samperin." Mereka berdua terus menatap punggung perempuan itu yang dibonceng oleh lelaki menggunakan motor sport.
***
Seorang lelaki berkacamata berjalan memasuki kelas, dengan tumpukan buku tebal yang dia bawa. Tangan kanannya membawa tuding panjang, Aldo yang menjaga di depan ruangan kelas langsung berlari ke dalam mengintruksikan bahwa Pak Eko datang. Dia adalah guru Bahasa Indonesia yang sering memberi tugas aneh dan susah-susah gampang.
"Woy, Pak Eko lagi jalan ke sini." Aldo berlari menuju bangkunya yang terletak di belakang. Entah seniat apa pria ini selalu menjaga pintu dan menunggu pak Eko muncul, setelah itu Aldo akan berlari ke dalam dan duduk manis di bangkunya, di dekat Fandy.
Murid yang lain segera memposisikan dirinya pada habitat di kelasnya, duduk rapih seperti anak TK. Siswa yang pandai ber Acting, diam hanya ketika guru itu masuk kemudian mulai ricuh ketika guru keluar.
Di bangku belakang Fandy sedang fokus dengan ponsel yang dia gengam, bisa ditebak lelaki itu tengah bermain game.
"Pak Eko nyuk! Duduk yang rapih, tangan di atas meja, pandangan ke depan dan fix jangan ajakin gue ngobrol atau bercanda!" Aldo langsung menguci mulutnya, Fandy mengamati seseorang yang telah duduk di sampingnya. Begitupun Sakti yang berada di depannya, mereka kompak memandang Aldo. Acting menjadi murid sok penurutnya telah dimulai. Aldo si King drama.
"Temen lo sarap, gila, abis obat tuh!" Fandy geleng-geleng kepala dan tersenyum sinis pada Sakti. Setiap pelajaran Pak Eko dimulai, Aldo akan menjadi seperti ini.
"Penakut! Penurut. Dasar Curut!" Cibir Sakti.
Aldo masih dengan posisi awalnya setelah berlari dari depan pintu kemudian duduk manis di samping Fandy. Diam, tangan di atas meja dan tidak tenggok kanan kiri.
"Betah bener lo, JELEK tau gak!" Sakti menegaskan pada kata jelek agar Aldo terfokus dengannya. Fandy terkekeh, kata kunci yang mampu membuat Aldo tidak terima jika disebut jelek. Selalu benar, Pria itu kemudian melirik Sakti tajam memberi isyarat balas dendam. Apapun masalahnya jika Aldo dibilang Jelek akan marah seketika.
"Idih, ngelerik gue! Jelek banget tatapan lo." Sakti segera menutup mata dengan tangannya itu.
"Gue males tanggung jawab kalo setelah adegan tatapan lo berdua jadi saling suka!" Celetuk Fandy yang tidak tahan melihat lirikan Aldo begitu pula dengan Sakti.
Pria yang tadinya telah duduk rapih menyerupai anak TK itu kini bangkit dengan ekspresi jengkelnya. Sumpah ekspresinya yang seperti itu justru membuat sasarannya menjadi tertawa bukannya takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRESTIGE
Random#495 dalam Teenfic 29/02/2018 #312 dalam Random 11/06/2018 Fan, gue sama sekali gak punya keinginan untuk merasakan sakit hati. Tapi entah mengapa semua sikap lo membuat hati gue berkenalan dengan perih. Gue pengen bilang sesuatu, ini tentang kita...