Dear readers,
Disini alurnya campuran ada flashbacknya jadi jangan bingung ya. Part ke depan waktunya serius ya bukan bercada lagi jadi aku harap kalian gak bosen karena aku jarang kasih yang komedi gitu lah hehe."Fan, kok bisa ada hama si di mobil mewah gini." Bisik Killa tepat di telinga Fandy.
"Ih kak cinga mau napain deket-deket mukana bang Andy. Janan! Bang Andy punya Ian!" Killa memundurkan badannya mungkin yang anak kecil itu pikirkan Killa akan melakukan apa-apa dengan Fandy.
"Ian ngapain sih di sini?"
"Beli es klim. Bang Andy mau kabul kan? Gak mau antelin Ian jalan-jalan kan? Kak cinga yang ngapain di cini ini kan jadwalna bang Andy sama Ian kak cinga janan lebut bang Andyna Ian!"
"Iya Ian nanti beli abang anterin kak Killa dulu ya." Bujuk Fandy pada Bian.
"Bang Andy mau ke kebun binatang? Udah malem."
Fandy mengeryitkan dahi. "Bukan ke kebun binatang tapi ke rumahnya kak Killa."
"Bang Andy boong, lumah cinga kan di kebun binatang belalti bang Andy mau ke cana kan?" Kata Bian kekeh terhadap argumennya.
***
Killa menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangan di meja. Pukul 06.45 a.m sudah banyak siswa yang berhamburan masuk ke kelas, entah moodnya hari ini sangat buruk akibat kejadian tadi malam dengan Fandy. Padahal sebelumnya Killa merasa senang berkeliling mall walaupun ada Bian yang mengokirnya. Jujur saja tadi malam Killa merasakan sosok Fandy yang berbeda. Tapi begitu sampai di rumah masalah tiba-tiba datang, Killa juga tidak habis pikir mendapatkan masalah seperti itu karena Fandy.
"Killa, nanti malem main ke rumah Fandy ya mumpung Bian gak di rumah dia udah dijemput bokapnya. Kata Fandy lo harus ikut nanti malem karena ada kej---"
Killa mendongkak. "Kej apaan?"
Karin buru-buru menutup mulutnya dengan tangan karena kebiasaan buruknya mulai muncul lagi tidak bisa dikendalikan.
"Ada kej kej kejraan eh kerjaan tugas kerjaan ah itu tugas bahasa, iya harus selesaiin nanti malem." Karin cengegesan mencari alasan.
"Gak Rin, gue gak bisa! Bilangin Fandy." Tolak Killa.
"Lo harus ikut Killa pokoknya lo harus ikut!"
"Gue gak bisa Karin."
"Tapi tugasnya gimana itu kan tugas lo sama Fandy."
"Nanti gue yang bikin tugasnya, Fandy gak perlu ikut bikin."
"Kok gitu sih. Lo harus ikut dong Killa." Paksa Karin.
"Gak bisa Karin!"
"Kenapa? Lo takut Bian? Kan gue udah bilang Bian itu udah balik Killa." Ya memang benar, anak bandel itu sudah tidak di rumah Fandy lagi, tugas orang tuanya sudah selesai jadi mereka menjemput Bian.
Killa geleng kepala. "Gue gak bisa Karin. Bukan Bian alesannya!"
Killa beranjak dari bangku keluar kelas. Entah apa alasannya yang jelas dia menjadi tidak tertarik jika membicarakan Fandy saat ini sebab masalahnya tadi malam.
"Eh Killa lo mau kemana?" Teriak Karin begitu Killa sampai di ambang pintu kelas tapi gadis itu sama sekali tidak menoleh.
Killa berjalan menyusuri koridor sekolah, suasana hatinya memang sedang buruk sekarang ini. Bukannya diam di kelas menunggu guru datang tapi Killa justru keluyuran tidak jelas di luar kelas, padahal 15 menit lagi pelajaran dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRESTIGE
Acak#495 dalam Teenfic 29/02/2018 #312 dalam Random 11/06/2018 Fan, gue sama sekali gak punya keinginan untuk merasakan sakit hati. Tapi entah mengapa semua sikap lo membuat hati gue berkenalan dengan perih. Gue pengen bilang sesuatu, ini tentang kita...