Annyeong...
It's my new Fanfic..
I hope you enjoy it..Jangan lupa buat vomment untuk menghargai setiap karya orang..
Thanks...
Happy reading
"Jun"
Pagi yang dingin diantara hembusan angin yang berlalu-lalang melewati tubuh mungilnya, seorang gadis bersurai panjang dibawah bahu baru saja melewati gerbang sekolah yang dijaga oleh pria tak terlalu tinggi dengan perut buncitnya.
Gadis tahun kedua di sekolah menengah ini baru saja melihat seseorang yang sangat dikenalnya. Dia berlari menjauhi si gadis padahal suara yang dikeluarkannya sudah cukup lantang untuk memanggil seseorang, baginya. Mungkin dia memang tidak mendengar panggilannya atau mungkin dia sedang sibuk dengan tim vokalnya, terlebih lagi dia adalah ketua tim, tentu saja kesibukannya menjadi super sibuk, batinnya.
"Lis"
Seseorang dari belakangnya menepuk pundaknya. Pasalnya gadis mungil yang sering mereka panggil dengan Lisa itu terus menatap punggung pria disana yang telah jauh mengabaikan dan meninggalkannya. Lisa hanya menoleh tepukan tangan di bahunya.
"Elo kenapa? Diem aja kaya patung ae lo. Mau bantuin pak Sapri mantengin anak-anak telat?"
"Enak aja. Enggaklah Tae"
Tae, Taehyung, pria yang berstatus menjadi sahabatnya sejak hampir tujuh belas tahun itu memang sering menjahili alias menggoda Lisa dengan segala cara yang didapatkannya.
"Oooo.... Jungkook. Kenapa nggak pergi bareng dia? Dia kan pacar elo?"
"Tau"
Lisa meninggalkan Taehyung disana sendirian. Tidak. Taehyung tidak sendiri, dia sedang bercanda dan melayangkan gombalannya kepada gadis-gadis yang sering mendekati dan mengejarnya karena ketampanannya.Melangkah menyusuri koridor menuju kelas tanpa Taehyung merupakan salah satu keajaiban dunia bagi Lisa yang tiap menit detik selalu bersama. Tapi setidaknya Lisa tak perlu mendengarkan ocehannya yang tak bermutu.
"Jim, tumben elo udah dateng?"
Lisa melepas tas ransel yang sedari tadi menggantung di punggungnya dan mendaratkan pantatnya di bangku kedua dari belakang, di samping bangku Jimin tepatnya."Iya"
Jimin, pria polos yang selalu menjawab pertanyaan dengan singkat alias polos. Pria baru di kelasnya sejak sekitar satu minggu yang lalu.
"Udah elo putusin?"
"Gue nggak punya pacar. Mau putusin siapa?"
"Hadeh" Lisa menepuk jidatnya. "Kemarin kan udah gue kasih brosur sama blanko pendaftarannya"
"Oooo... Belum Lis"
Jimin membentuk bibirnya bulat, baru sadar dengan apa yang dimaksud Lisa."Elo masih bingung? Kemarin juga udah bingung"
"Masih belum mantep"
"Mau mantepin apa lagi. Gue tau elo pasti bakal ikut tim Jurnalistik, udah keliatan dari muka elo"
Kenapa dengan mukanya. Jimin si muka polos, sudah bisa ditebak dia akan ikut tim baca-tulis, Jurnalistik maksudnya. Jimin adalah murid baru di kelas Lisa dan dia sebagai ketua kelas tentu saja sudah menjadi kewajibannya untuk membantu Jimin dengan segala keperluannya yang berkaitan dengan sekolah itu. Salah satunya adalah kegiatan ekstra kurikuler yang bisa meningkatkan bakat terpendam mereka disamping poin tambahan yang akan meningkatkan nilai raport mereka. Dan dari penampilan Jimin yang polos dan terlihat sekali sebagai anak kutu buku, Lisa bahkan semua orang yakin akan keputusan Jimin yang pasti akan memilih tim yang dipimpin si jenius, Namjoon.
"Atau...elo mau ikutan di tim gue?"
"Hmm... Gue nggak bisa main instrumen apapun"
"Siapa suruh elo harus bisa main instrumen musik. Elo masuk bukan cuma buat munculin bakat terpendam elo. Tapi elo juga bisa belajar dari nol. Elo bisa minta ajarin gue atau Yoongi. Kita masuk tim bukan cuma buat main-main doang. Tapi kita semua belajar Jim" tegas Lisa.
"Jangan min!. Mending elo nggak usah ikut tim manapun. Gue kasihan sama elo. Badan elo udah pendek, bantet lagi. Elo mau jadi apa kalo capek terus. Takutnya elo udah nggak bisa tumbuh lagi. Yang ada kita yang susah ngurusin elo" kata si setan penghasut, Taehyung.
Taehyung, sahabat Lisa. Teman sekelas dan teman sejak bayi ceprot. Taehyung sudah nongol di samping Lisa. Taehyung selalu punya banyak akal untuk menggoda dan menghasut orang. Emang dasar setan, kata Lisa. Tapi Taehyunglah teman Lisa. Eitszz... Tapi Lisa bukanlah setan seperti Taehyung. Taehyung memang setan tapi Lisa kebalikan darinya. Jika Taehyung adalah setan maka Lisa adalah bidadarinya, menurutnya. "Orang bilang sih gitu. Dan berhubung gue emang 'angel' ya gue terima aja sebutan mereka ke gue". Kecuali si setan Taehyung, dia pengen Lisa jadi teman setannya.
Berbicara tentang kegiatan ekstra kurikuler, Lisa adalah anak di tim band bersama Taehyung. Taehyung mengendalikan gitar bass yang merangkap sebagai vokalis dan Lisa lebih ke gitar akustik juga rapper.
"Hush.. Diem lo. Ganggu aja" kata Lisa pada Taehyung.
"Hmm... Gue juga belum mikir kesitu sih" jawaban Jimin atas Lisa.
"Yaudah. Nggak perlu dipaksain juga sih. Semua tergantung ke pilihan elo sendiri sih Jim"
*****+++++*****
16:12
Jam sekolah berakhir. Tapi Lisa dan Taehyung masih menyusuri koridor sekolah dengan beban ransel di pundak mereka.
"Elo kenapa?"
Taehyung melihat kejanggalan dari wajah Lisa yang berbeda dari biasanya."Kenapa apanya?" Lisa masih tak memahami maksud pertanyaan Taehyung.
"Ya gue liat lo lagi nggak serenyah biasanya hari ini" tuntut Taehyung mencari jawaban.
"Abis kena angin, makanya mlempem" faham dengan pertanyaan Taehyung, Lisa menjawab dengan isyarat yang mungkin tidak akan dimengerti Taehyung.
"Emang angin mana yang bikin elo mlempem kayak gini. Kayak bukan elo aja" tanggapan Taehyung.
Vomment juseyo
KAMU SEDANG MEMBACA
FINNA [Lisa X BTS]
SonstigesTuhan, yang maha membalikkan hati dengan mudah. Aku sendiri tak akan tahu bagaimana sebuah kata 'cinta' datang dan pergi. Kadang dia datang membuatku terbang. Seiring waktu, dia juga membuatku terjatuh. Dimana 'cinta' akan tinggal? Cerita ini di...