Anyeooong..
Yg merasa belum baca part 23 dn lngsung ke 24, aq publish lagi... cz d bbrp wp gk muncul notif..
WARNING!!
Di part ini mohon mempersiapkan diri, ada suatu adegan yang sedikit sesuatu..Next aja..
Happy reading..
Jimin memilih gaun degradasi ungu-biru yang cocok dan nyaman untuk kompetisi nanti untuk Lisa.
"Ayo berangkat sekarang. Sebelum kemaleman" kata Lisa mengingat jam di tangannya sudah menunjukkan pukul delapan malam. Yang artinya dia tak punya banyak waktu untuk menonton film hingga sampai di rumah jam 10 nanti.
"Kemana?" tanya Jimin yang mungkin sedang terhanyut dengan cerita orang tuanya sehingga membuat dirinya terlupa akan rencana menonton film malam ini yang sudah lama tertunda dengan berbagai alasan.
"Nonton film"
"Gue ambil cemilan dulu di dapur" katanya.
"Ha? Kita bisa beli disana entar. Kenapa harus bawa-bawa dari rumah"
"Tunggu aja disitu" Jimin berlalu meninggalkan kamarnya.
"Jim"
"Jangan kemana-mana" Jimin memperingatkan.
***
"Jim, ayok"
Jimin kembali dengan dua toples popcorn dan dua kaleng minuman soda.
"Ayok"
Jimin menepuk ranjang coklatnya.
"Jim, elo becanda kan?" Lisa ragu dengan apa yang dilakukan Jimin. Memintanya duduk di sebuah ranjang dengan seorang pria, bukankah itu artinya..., pikirnya.
"Gue serius" jawabnya enteng.
Lisa masih tak percaya.
"Ahaha.. Kayaknya gue harus pulang sekarang" Lisa tertawa canggung untuk menghindari tindakan Jimin yang mungkin akan berjalan jauh.
Jimin menarik lengan Lisa hingga membuat Lisa terduduk diranjang, di samping Jimin. Jimin menekan tombol dari sebuah remot, membuat kamar besar itu menjadi gelap.
"Jim, gue.."
Tak.
Dinding disisi depan ranjang itu memunculkan cahaya. Sebuah film baru saja dimulai.
"Sorry, gue nggak nemu film yang elo pengen" jelas Jimin.
Ketakutan Lisa menyurut setelah film itu mulai berjalan dan tahu Jimin tak akan melakukan hal mengerikan itu.
"Gue pikir elo.."
"Kenapa? Elo takut gue akan melakukan itu??" Jimin mendekatkan wajahnya, membisikkan kata 'itu' ditelinga Lisa.
"Aishh.. Jangan bikin gue takut lagi"
"Hahaha.. Oke oke. Sorry. Gue sayang elo, tapi bukan berarti akan tega ngelakuin itu ke elo"
-
Sudah hampir satu jam mereka menonton film itu, artinya akan segera ada klimaks disana.
Dan..
Klimaks di film itu yang menampilkan si pria semakin intim mendekati si wanita, menjadi awal menuju klimaks di kamar itu.
Jimin semakin dekat dengan Lisa. Bahkan wajahnya semakin dekat dan hanya berjarak satu jengkal. Jimin menutup mata dan memiringkan kepalanya dan semakin dekat dengan wajah Lisa. Pergelangan tangan Lisa terkunci oleh genggaman Jimin. Lisa tak dapat melarikan diri atau menolaknya. Jantungnya terus terpompa dan berdegup semakin cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
FINNA [Lisa X BTS]
RandomTuhan, yang maha membalikkan hati dengan mudah. Aku sendiri tak akan tahu bagaimana sebuah kata 'cinta' datang dan pergi. Kadang dia datang membuatku terbang. Seiring waktu, dia juga membuatku terjatuh. Dimana 'cinta' akan tinggal? Cerita ini di...