Annyeoong..
To reader, neomu geumawo kamsahanida..
Aq love banget sama Maknae Line BTS, But aq bingung pake banget kalo disuruh milih salah satunya..
Jadi mohon maaf alias sorry kalo nanti jalan ceritanya ngalor-ngidul dan berujung nggak sesuai harapan kalian..
Happy reading
Mereka berjalan diantara ratusan siswa yang berjalan. Menyusuri koridor tiap pagi adalah rutinitas yang tak bisa di elakkan. Dan disanalah semua cerita akan terungkap.
"Dia ganteng??"
"Lebih ganteng dari yang gue harapkan"
"Weeiii..."
"Kenapa?"
"Gue kasian sama aja tu cowok. Pasti dia merasa nggak adil"
"Ha??"
"Dia ganteng tapi cewek yang dijodohin sama dia jelek. Kan kasian"
"Sialan lo" Lisa mencubit perut pria yang selama ini menemaninya menyusuri koridor sekolah.
"Akh.. Sorry sorry" Taehyung kesakitan oleh tangan mungil itu.
"Tapi....."
"'Tapi?'" Taehyung mengulang kata Lisa. "Udah tua?" Taehyung memprediksi keluhan Lisa yang nampak tak bersemangat dengan curhatannya.
"Masih muda"
"Terus?"
"Dia satu sekolah sama kita"
"Siapa? Yang sekolah disini kan banyak" tanya Taehyung semakin penasaran.
"Tim vokal"
"What? Yunhyung maksud elo?" Taehyung menyebutkan salah satu anak tang berada di tim vokal yang cukup populer diantara gadis disana. Terlebih orang tua Yunhyung yang terbilang kaya, dikatakan memiliki perusahaan yang saat ini sedang berkembang.
"Bukan"
"Jinan? Seungyoon? Junior? Yogyeom? Donghyuk? Yongjae?" Taehyung mengabsen tiap nama yang diketahuinya tengah mengikuti ekstrakurikuler bersama tim vokal.
Lisa terus menggeleng dari setiap nama yang disebutkan Taehyung.
"Bukan mereka semua"
"Terus?" Taehyung menyerah memprediksi semua siswa di tim vokal dan lebih memilih bertanya langsung.
"Jungkook"
"What? Kok bisa? Jadi elo bakal nerima dia lagi? Setelah yang dia lakuin ke elo?" Taehyung lupa akan satu hal. Jungkook, ketua tim vokal yang merangkap sebagai mantan kekasih Lisa juga berada tim vokal.
"Gue nggak punya pilihan lain, Tae"
"Jimin gimana?"
"Gue nggak pengen nyakitin Jimin walau perasaan gue ke dia masih belum teridentifikasi"
"Elo boleh mikirin orang lain. Tapi jangan sampek elo yang yang justru tersakiti dengan mempedulikan orang lain"
*****
Perjalanan yang cukup panjang. Akhirnya mereka tiba juga di sebuah ruangan yang telah terisi beberapa insan.
Lisa mendudukkan bokongnya, meletakkan kepalanya yang hampir pecah di atas meja.
"Elo nggak papa?"
Teman sebangku yang mungkin akan menjadi kekasihnya atau bahkan sudah menjadi kekasihnya, menyapa sang pujaan hati. Jimin ikut meletakkan kepalanya, menghadapkan wajahnya pada Lisa.

KAMU SEDANG MEMBACA
FINNA [Lisa X BTS]
RandomTuhan, yang maha membalikkan hati dengan mudah. Aku sendiri tak akan tahu bagaimana sebuah kata 'cinta' datang dan pergi. Kadang dia datang membuatku terbang. Seiring waktu, dia juga membuatku terjatuh. Dimana 'cinta' akan tinggal? Cerita ini di...