Anyeoong..
Chingedeul wassup, do you want some..
BTS chukkae, congratulation udah menang lagi with DNA..
Next..
Happy reading..
"Gue heran sama elo"
Keramaian jalan kota oleh berbagai jenis kendaraan darat tak turut menyurutkan salah satu pusat perbelanjaan di kota. Berbagai jenis toko dengan berbagai jenis barang dan jasa yang ditawarkan berbaris rapi layaknya antre untuk mendapatkan pelanggan yang akan berkunjung ke toko mereka.
"Gue aneh?"
"Kalian sebenernya pacaran nggak sih??" Taehyung mulai mengintimidasi
"Gue udah bilang, gue belum bisa pastiin perasaan gue" kata Lisa seperti jawaban sebelumnya. Dia sayang, tapi nggak tahu sayang macam apa yang ia rasakan.
"Tapi elo menerima semua perlakuan kurang ajar dia"
Lisa terdiam. Dalam hatinya membenarkan perkataan Taehyung. Lisa pun tak mengerti apa yang dilakukan itu benar atau tidak. Terlebih, Taehyung sama sekali tak memahami semua situasi yang terjadi diantara mereka. Terlebih lagi, Taehyung tak mengerti dengan dirinya sendiri. Itu semua urusan Lisa dan Jimin, bagaimana perasaan Lisa dan Jimin. Tapi dirinya seolah tak menerima itu. Ada perasaan marah saat Lisa terlalu dekat pada Jimin apalagi saat Jimin mencium Lisa. Bahkan dia tak pernah melihat Jungkook melakukan itu selama menjadi kekasih Lisa.
Hfft
Taehyung membuang napasnya kasar.
Hmfft.
Dan kembali menarik napasnya dalam-dalam. Dia berusaha menenangkan dirinya sendiri diantara keramaian pengunjung di pusat perbelanjaan.
Apa yang gue pikirkan.
"Sorry. Gue cuma nggak mau elo terluka. Kalo elo nggak suka bilang aja ke dia. Jangan biarin diri elo menangis hanya untuk membuat orang lain tertawa. Elo bisa melakukannya pada Jungkook, dan gue percaya elo juga bisa melakukannya pada Jimin"
Lisa sangat memahami maksud Taehyung. Taehyung pernah memintanya untuk meninggalkan orang yang terus menyakitinya dan ia sudah melakukannya pada Jungkook, meski akhirnya Jungkook kembali sebagai status lain. Tapi Jimin. Lisa tak bisa menerima ataupun meninggalkannya-belum. Nyatanya Jimin bukanlah pria yang akan menyakitinya seperti Jungkook. Tapi dia juga belum bisa membuka hati untuk Jimin sepenuhnya.
*
"Hai, Tae"
"Hai, Bang"
Tujuan mereka telah tertuju. Sebuah toko di pojok kanan lantai kedua, yang dikelilingi kaca transparan yang menampilkan ratusan berbagai perlatan musik untuk menarik para pengunjung.
Taehyung melambaikan tangannya pada pria bertubuh hampir dua kali dari dirinya, berwajah kecil karena proporsi tubuh yang bisa dibilang gendut.
Bang Sihyuk, pemilik toko segala jenis alat instrumen, yang sering dipanggil 'Bang Gembul' oleh Taehyung karena ukuran tubuhnya yang tidak kecil.
"Kemana aja lo? Lama nggak kesini" tanya Bang Gembul selagi mereka bersalaman dan menepuk pundak satu sama lain.
"Biasa. Jadwal manggung gue padet. Jadi nggak sempet kesini. Maklum, artis ibukota" menepuk dada, sombongnya.
"Hahaha... Lah, elo nggak sempet kesini tapi masih sempet-sempetnya bawa anak orang. Siapa?" ledek Bang Gembul saat melihat seorang gadis berdiri di belakang Taehyung.
"Hai, gue te-.." kalimat Lisa terpotong.
"Kenalin, pacar gue. Namanya Lisa" potong Taehyung, menyambar kalimat Lisa.
Lisa hanya diam dan tersenyum kaku, mengikuti skenario perkenalan dari Taehyung yang jelas-jelas itu bohong besar.
"Gila. Udah pacaran aja lo, padahal kan mau gue kenalin sama adek gue" kata Bang Gembul sembari memukul lengan kiri Taehyung.
"Sorry Bang. Biasalah, orang ganteng banyak yang ngejar"
"Hahaha..."
"Bang, bisa benerin ini nggak?" Taehyung menyerahkan gitar Lisa yang sedari tadi digendongnya.
"Gue liat dulu lah"
Bang Gembul melihat, meraba dan menerawang gitar milik Lisa. Sesekali memetik senar dan memutar penyetelnya.
"Gimana, Bang?"
"Bisa, tapi bakal lama nih. Paling seminggu dua minggu baru kelar. Apalagi gue juga lagi banyak kerjaan tu di belakang"
"Iya, nggak papa Bang. Sekalian gue juga mau cari gitar baru"
"Yaudah. Elo pilih aja"
"Oke, Bang"
Taehyung menuju ke barisan berbagai jenis gitar. Lisa memilih dan memilah yang mirip dengan miliknya.
*
"Tae, elo beneran nggak papa?"
"Nggak papa. Mumpung gue baik sama elo. Entar kalo elo udah banyak duit, baru elo bayar"
"Oke, tapi kayaknya gue perlu cari kerja sampingan deh"
"Buat?"
"Ya, gue lagi perlu banyak duit. Apalagi buat bayar gitar gue ke elo"
"Elo mau kerja apaaan? Lagian waktu senggang elo nggak ada. Latian sampek sore, kadang sampek malem. Abis itu elo juga perlu belajar, istirahat juga. Mending nggak usah deh"
"Tapi duit elo.."
"Udah. Gue bilang kan entar aja balikinnya. Kalo eli udah kaya. Hehe"
*****
"Lis, gimana latihan elo?" tanya Yoongi sebagai ketua tim yang bertanggungjawab pada semua anggotanya. Selain fokus pada latihannya sendiri Yoongi juga harus memperhatikan timnya, terlebih pada Lisa sang pembawa kunci penentu kemenangan.
"Beres, Yoon. Semua lancar, aman terkendali. Berkat Taehyung" Lisa percaya diri dengan kemampuannya setelah semua bantuan yang diberikan oleh sahabat-sahabatnya, terutama Taehyung yang banyak membantu dengan gitarnya.
"Syukur deh kalo gitu". "Oiya, untuk kostumnya...gue nggak bisa nemenin elo buat nyari. Elo nyari aja sama Jimin. Pastiin kalo kostum kalian serasi"
"Oke"
"Bro, elo cari kostumnya sama Lisa"
Kebetulan yang betul, Jimin lewat melintasi mereka.
"Oke"
Vomment juseyo
KAMU SEDANG MEMBACA
FINNA [Lisa X BTS]
RandomTuhan, yang maha membalikkan hati dengan mudah. Aku sendiri tak akan tahu bagaimana sebuah kata 'cinta' datang dan pergi. Kadang dia datang membuatku terbang. Seiring waktu, dia juga membuatku terjatuh. Dimana 'cinta' akan tinggal? Cerita ini di...