10. Sahabat

2K 184 6
                                    

"Tungguin gue di basecamp setengah jam lagi"

Lisa kembali. Meninggalkan Jungkook dan berjanji akan kembali setelah penampilannya bersama tim Band-Dance.

Kini mereka sudah berdiri diatas panggung.

Detik demi detik terlampaui. Sorak sorai penonton memberikan semangat pada tim kolaborasi Band-Dance. Mendekati saat-saat terakhir terdengar siulan-siulan semangat.

"Yakin, elo pasti bisa Lis"

"Hmm"

Lisa mengangguk pasti pada Jimin yang akan menggendongnya ala bridal style pada koreografi yang dibuat Jimin. Mereka yakin bisa melaluinya setelah latihan dan kerja keras selama 12 hari. Meski awalnya terlihat mustahil bagi Lisa, Jimin membuat semuanya menjadi mungkin karena bantuan Jimin. Lisa banyak belajar dari Jimin tentang kerja keras, darah, keringat dan airmata memang tak akan pernah mengkhianati hasil.

Tepuk tangan, siulan dan juga teriakan memberikan senyuman pada semua kerja keras itu.

"Jim, kita berhasil" Lisa memeluk Jimin diatas sorak penonton yang bisa Lisa dengar setelah memberikan salam terakhir dan menuruni panggung.

Jimin masih diam di tempatnya dengan senyuman.

"Gue nggak nyangka mereka bakal kasih tepuk tangan meriah buat kita"

"Elo pantas mendapatkannya Lis. Itu kerja keras elo, dan tim kita tentunya"

"Hmm" Lisa mengangguk, tersenyum.

"Lis, elo hebat" kata Taehyung menepuk pundak Lisa.

"Kalian juga"

"Gaes, gue cabut dulu" kata Lisa

"Elo nggak pengen liat penampilan tim selanjutnya?"

"Ntar gue nyusul"

***

Lisa langsung menuju tempat tujuan yang ia janjikan untuk menemui Jungkook. Di basecamp tim Band.

"Jun"

Lisa mencari Jungkook diantara cahaya rembulan yang redup, namun tak ada jawaban darinya.

"Jun, elo dimana?"

"Lisa"

"Darimana aja lo, gue pikir elo nggak jadi dateng"

"Gue liat penampilan elo sama Jimin. Elo hebat Lis" kata Jungkook memuji penampilan Lisa yang sebenarnya adalah kata cemburu darinya.

"Thanks. Tapi bukan gue yang hebat. Itu semua karena kerja keras Jimin dan tim kolaborasi" Lisa merendahkan hati.

"Jimin"

"Gue sama Jimin cuma sahabatan. Seperti hubungan gue sama elo sekarang... ... ...cuma sahabat" kata Lisa. Arti dari semua penjelasan yang Jungkook tunggu. Bahkan sebelum Jungkook menjelaskannya, ia sudah punya jawaban singkat yang sangat ia pahami.

"Sorry kalo gue cuma nyakitin elo selama ini. Gue tau, gue terima keputusan elo. Gue sayang sama elo. Dan gue akan tetep sayang sama elo meskipun elo cuma nganggep gue sahabat" kata Jungkook pasrah.

"Sorry. Gue harap ini keputusan yang terbaik buat. Buat gue dan elo, Jun"

"It's Okey. Permintaan terakhir gue"

"Apa?"

Jungkook membentangkan kedua tangannya. Lisa paham apa yang dimaksudnya. Lisa mendekatinya, memeluknya diatas dadanya yang bidang. Menghangatkan diri diatas hatinya yang hangat.

Jungkook memeluk Lisa erat.

Terakhir.

Jungkook mengecup kening Lisa hangat.

"Thanks"

*****+++---+++******

17:35

Drrrt ddrrrt ddrrrt

Berulang kali ponsel Lisa bergetar. Lisa mengabaikannya karena terlalu lelah dengan acara tadi malam. Yang Lisa inginkan saat ini hanya tidur walau seharian.

Drrrt drrrt

"Apaan sih"

Akhirnya jari-jari Lisa mulai menggerayangi keberadaan si sumber getaran yang berhasil membangunkannya.

Lisa meletakkan ponselnya diatas telinga kirinya.

"Elo dimana? Di chat gak dibales. Ngapain aja sih lo"

Kata pria diujung seberang sana. Taehyung.

"Apaan sih Tae, elo ganggu tidur gue aja"

"Pantesan. Di telpon sms line wa fb bbm nggak ada yang dibales"

"Ada apa sih. Bawel aja sih lo"

"Cepetan bangun, cuci muka. 5 menit lagi gue kesitu"

Taehyung menutup telponnya. 3 menit setelah percakapan nggak jelas itu, Taehyung benar-benar sudah ada dihadapannya sekarang.

"Baru 3 menit. Ngapain elo disini?"

"Elo belum siap juga? Udah..cepetan mandi sono"

Taehyung menarik Lisa dari tempat tidur dan mendorongnya ke kamar mandi.

Lisa tak tau apa maksud Taehyung yang menghancurkan rencananya untuk tidur panjang hari ini. Tapi Lisa menuruti semua perkataan Taehyung.

Lisa keluar dari kamar mandi dan Taehyung sudah dikamar Lisa dan mengeluarkan semua pakaian yang Lisa punya dari kamar mandi.

"Yasshh. Apaan sih lo keluarin semua baju gue. Ngerapiinnya susah tau"

"Malam ini elo harus cantik"

"Gue udah cantik dari dulu kali. Elo belum nyadar juga?" kata Lisa menyombongkan diri.

"Kalo gitu elo harus lebih cantik malem ini" kata Taehyung sambil memilih baju yang dikeluarkannya dari lemari Lisa.

"Yang ini terlalu biasa"

"Terlalu sederhana"

"Terlalu rame"

"Enggak cocok"

"Ini bagus, tapi bukan gaya elo banget"

Taehyung berulang kali menggelengkan kepalanya setelah menempelkan baju-baju pada Lisa. Lisa pun masih tak mengerti apa maksud dan tujuan Taehyung melakukan semua itu sekarang.

"Nah, ini cocok ke elo. Coba gih"

Dua menit.

"Siip.. Udah. Yok berangkat"

Taehyung dengan seenak jidatnya menarik lengan Lisa.

"Eh.. Bentar bentar. Make up make up. Elo bisa make up sendiri kan? Kalo gue yang make up in kan tambah ancur jadinya"

Lisa sudah seperti terkena hipnotis Taehyung. Setiap perkataannya diturutin Lisa tanpa melakukan perlawanan sama sekali.

"yang di pipi tambahin dikit dong"

"oke"

"lipstick lo juga, tambahin dikit aja"

"Siip"

"Oya rambut elo"

"Ada yang salah??"

"Udah oke sih... Digerai gitu bagus. Tapiiii... Gimana kalo ujungnya elo gulung dikit. Dikit aja"

"siip. Elo udah keren abis sekarang"

"Pakai sepatu yang bikin elo nyaman"

"converse?"

"elah.. Masak iya bajunya udah cantik gitu masih pake converse?"

"Nyaman"

"Nggak nggak.. Pake tu wedges"

"Serah elo deh"

Akhirnya Lisa hanya pasrah dan menuruti semua keinginan Taehyung tanpa tahu maksud Taehyung melakukan semua itu.

FINNA [Lisa X BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang