32. Skenario

960 94 5
                                    

Anyeong..

I'll just continue it,

So, please enjoy




Happy reading













"Elo masih berani muncul di hadapan Lisa setelah semua kejahatan elo?" tanya Jimin dengan nada menyudutkan Yuri.

"Gue yang minta" jawab Lisa.

"Lis?"

"Kalo elo nggak mau minta maaf sama Jungkook. Lalu..minta maaflah pada Yuri" pinta Lisa berkali-kali.

"Minta maaf? Untuk apa? Apa yang sudah gue lakukan? Gue nggak salah"

Perlahan Lisa membuka maskernya. Menampakkan wajah mengerikan akibat ukiran air keras dari tangan Jimin.

"E-Elo" Jimin menatap Yuri tajam. Membuat dirinya kembali menurunkan matanya dan mendelik di balik Lisa.

"Sudah puas melihat penderitaan Yuri?"

"Lis, gue ngelakuin itu bukan untuk diri gue sendiri. Gue ngelakuin semua itu demi elo. Biar dia merasakan apa yang elo rasakan"

"Haruskah? Apa gue pernah meminta elo untuk melakukan itu?"

"Gue sayang sama elo. Jadi.."

"Jadi semua rasa sayang elo hanyalah rasa sakit untuk semua orang? Apa itu rasa sayang?"

"Lis, gue cuma.."

"Cukup. Hentikan semua alasan elo itu. Elo cukup meminta maaf pada mereka. Dan gue akan maafin elo"

"Minta maaf? Lis, elo sudah lupa dengan perbuatan keji mereka? Mereka yang nyakitin elo, bukan gue"

"Ya. Elo benar. Mereka memang melakukan itu. Membuat hati gue terluka, juga kaki gue pincang"

"Kak, sorry"

"Lis"

"Gue nggak lupa. Ingatan gue masih cukup kuat mengingat semuanya. Tapi gue sudah melupakan semua kesalahan itu, gue melupakan semuanya karena mereka meminta maaf dengan tulus"

"Lis, elo harus sadar. Mereka mencoba menghasut elo"

"Gue sadar, Jim. Gue sadar seratus persen dengan keputusan gue. Sayangnya, satu hal yang baru saja gue sadari. Elo jauh lebih buruk dari perbuatan keji mereka"

"Jadi elo lebih percaya pada mereka daripada gue?"

"Awalnya gue nggak percaya. Gue sama sekali nggak percaya, bagaimana seorang Jimin yang polos dan berhati tulus bisa melakukan semua itu. Gue nggak percaya"

"Yah, dan gue memang nggak ngelakuin semua tuduhan elo"

"Tuduhan? Lalu apa arti dari ini?"

Lisa mengeluarkan sebuah benda pipih dengan case bergambar Hello Kitty.

"Oh?" Jungkook nampak mengenali ponsel itu. "Bukankah itu.."

"Ya, ini hape Iren"

Tentu saja Jungkook langsung mengenali ponsel itu. Pasalnya, Jungkooklah yang membelikan case itu untuk Iren.

"Jika itu milik Iren. Seharusnya elo tanya sama pria brengsek ini. Bukan gue" kata Jimin.

Lagi-lagi amarah Jungkook hampir meledak. Dan lagi-lagi Lisa harus mencegahnya sebelum tembakan bola api menyerang.

"Nggak. Ini tentang elo"

"Ha? Dia? Bukan gue?" Jungkook pun terheran. Setahu dia, Iren ataupun Jimin tak mengenal satu sama lain. Tapi bagaimana bisa ponsel itu berhubungan dengan Jimin.

Lisa membuka ponsel dengan pola yang telah di beritahukan Iren. Dengan cepat jari Lisa menggeser layar menampilkan aplikasi Line pada ponsel itu.

"Bukankah elo bisa jelasin semua ini?"


"Datanglah ke ruang latihan vokal. Bilang elo pengen belajar vokal"

"Kak, gue berhasil jadi pasangannya. Yah, meski cuma di opera"

"Haruskah gue membalas ciumannya?"

"Bagus, berkat ciuman itu mereka akan segera putus"

"Mereka sudah putus. Lakukan langkah selanjutnya. Terus tempel dia dan gue akan membuat Lisa jatuh cinta pada gue"

"Kak, elo yakin akan memberi pelajaran pada Yuri?"

"Tak ada yang boleh menyentuh Lisa gue seujung rambut pun"

"Selamat, Kak. Lisa pasti bahagia jadi kekasih elo"




"Sorry, Kak" Iren muncul di belakang Jimin. Meminta maaf, karena tak bisa melanjutkan skenario buatan Jimin.

Iren datang atas permintaan Lisa. Membuka semua. Iren dan Jimin mengenal satu sama lain sebelum mereka terlibat dalam kehidupan Lisa dan sekitarnya. Iren adalah saudara sepupunya yang memiliki kasus serupa. Membutuhkan kasih sayang orangtua hingga akhirnya mencari perhatian dan kasih sayang dari orang lain. Meski akhirnya menghancurkan kasih sayang lain yang sudah terbangun cukup apik.

Dari awal Taehyung sudah mencurigai Jimin. Kehadiran Jimin di sisi Lisa yang tak jauh berbeda dengan kehadiran Iren di samping Jungkook. Hubungan yang awalnya baik-baik saja secara tiba-tiba membuat Lisa merasakan sakit, kecemburuan pada kekasihnya yang sibuk dan lebih memilih kesibukannya itu. Tak disangka ada maksud lain dari kecintaannya terhadap tim vokal.

Sedangkan Jimin hadir bersamaan dengan runtuhnya rasa kepercayaan Lisa pada Jungkook. Perlahan namun pasti Jimin mengisi kekosongan menggantikan hilangnya Jungkook dari hatinya. Semua memiliki jalannya masing-masing. Namun Jimin sangatlah berperan dalam skenario jalan hidup Lisa. Kecuali perjodohan yang hampir bisa ia kendalikan.

Mian, agak pendek

Please, vomment

FINNA [Lisa X BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang