15. Forget !! Accept !!

596 60 0
                                    

Anyeoong...

Akhirnya penantian gue terjawab...

Setelah nunggu berhari-bulan.. Nggak bisa tidur, nungguin dia.. Nggak rugi gua masih melek jam sgini... JHope "Day dream"... Thanks JHope..

Gimana?? Suka??



Oke, Next aja..









Happy reading...







~~~

















"Es krim vanila"

Disney Tokyo. Rose duduk di sebuah kursi di pelataran area Disney, mengurut kakinya yang terasa pegal berlarian selama beberapa jam hari ini. Meskipun lelah tapi itu cukup terbayar dengan rasa senang bermain bersama Taehyung hari ini. Taehyung memberikan es krim vanila kesukaan Rose. Sementara es krim coklat ditangan untuk dirinya sendiri.

"Thanks"

"Kenapa harus es krim saat cuaca seperti ini?" keluh Taehyung, saat menyadari betapa dingin tubuhnya karena suhu kota yang hampir mendekati nol derajat.

"Es krim adalah sesaji penting untuk ritual kencan kita" jawab Rose sembari menjilat es krimnya. Kencan? Rose menyebut berjalan-jalan dan bermain dengan Taehyung adalah sebuah kencan. Meski dia sendiri tahu, status mereka tak berubah, hanya sahabat.

"Elo seneng?" Taehyung menatap Rose yang terus tersenyum dengan es krim, meski di cuaca dingin. Rose bertahan dengan kehangatan hatinya bagai musim semi.

"Nggak" Rose terus menyeruput es krimnya, tanpa menatap Taehyung.

"Nggak?" Taehyung hanya terheran, jawaban dan ekspresi berbeda.

"Nggak cuma seneng. Tapi seneng banget" Taehyung tersenyum dan mengelus rambut Rose.

"Kita jarang keluar bareng" kata Taehyung menyesal.

"Ya. Semenjak elo masuk kuliah kedokteran kebanggaan elo. Elo selalu sibuk" kata Rose membenarkan sekaligus memberikan alasan yang mungkin akan dikatakan Taehyung.

"Gue nggak bisa melakukan apapun untuk nyokap gue. Cuma ini" katanya sembari menatap lurus ke depan.

"Baiklah. Semuanya memang untuk nyokap elo. Bahkan elo sampai nggak sempat menjalin asmara, mencari cewek, kencan dan..." Rose cukup menyesalkan. Taehyung hampir tak memiliki waktu untuk bersenang-senang semenjak kuliah.

"Gue nggak bisa. Cewek itu nggak disini. Jadi..." Taehyung memberikan alasan lain saat Rose membahas tentang dirinya yang harus berkencan. Bukan tak ada waktu, tapi memang Taehyung tak bisa menambatkan hatinya untuk gadis lain di sini.

"Gimana kalo cewek itu ada disini?" Rose berhenti menjilat es krimnya dan menatap Taehyung.

"Ha?" Taehyung menatap Rose, mencari maksud dalam kalimatnya.

"Gimana kalo ada cewek lain disini yang suka sama elo?" Rose menatap Taehyung semakin dalam.

"Nggak ada yang mengenal gue, jadi gue rasa hal semacam itu nggak akan terjadi" kata Taehyung sembari mengalihkan pandangannya kembali lurus ke depan.

"Siapa yang nggak kenal Taehyung? Kim Taehyung yang konyol. Kim Taehyung yang mudah membuat orang lain ketawa tapi hatinya sendiri menangis. Kim Taehyung yang berbakti sama nyokapnya. Kim Taehyung yang meninggalkan kesenangannya demi nyokapnya. Siapa yang nggak tahu itu?" Rose mencoba mengeluarkan jari-jarinya, menghitung sesuatu yang ia tahu dari Taehyung.

"Gue tahu, cuma elo yang tahu. Dan...berhenti bicara. Disini terlalu dingin" Taehyung memberikan mantelnya untuk Rose. "Ayo pulang" Taehyung mengangkat pantatnya dari kursi dan berjalan di depan Rose, karena tak ingin melanjutkan pembicaraan yang belum siap dia untuk membahasnya.



~~~













"Joon, apa menurut elo gue harus melupakan Lisa dan fokus ke kuliah?" tanya Taehyung enteng sembari menyantap makan siangnya di kantin kampus, seolah yang dikatakannya adalah masalah ringan yang tak berhubungan dengan hidupnya.

"Gue bilang apa?" Namjoon meletakkan sendoknya karena merasa perlu berbicara dengan serius. "Jangan terus-terusan terpaku sama cinta pertama yang nggak bisa dijangkau. Apalagi elo nggak tahu bagaimana perasaan dia ke elo. Elo juga nggak bisa memastikannya sekarang, elo nggak bisa menghubungi dia. Terlebih, elo bilang dia masih pacaran sama temen elo pas elo pergi ninggalin dia. Elo nggak tahu apa mereka masih pacaran ato sudah putus. Iya kalo sudah putus, kalo belum? Elo mau merusak, menghancurkan hubungan harmonis orang lain? Nggak kan?" Namjoon menceramahi Taehyung.

"Semua yang elo katakan bener" Taehyung membenarkan.

"Dan. Gue nggak menyarankan elo terlalu fokus ke kuliah kalo akhirnya elo nggak suka, elo nggak suka dengan apa yang elo lakukan" Namjoon kembali meraih sendoknya.

"Terus. Apa yang bisa gue lakukan?" kini Taehyung meletakkan makanannya dan mulai serius.

"Rose suka sama elo" jawab Namjoon sembari mengunyah makanannya.

"Gue tahu. Dia sahabat gue"

"Elo masih aja bego ya. Nggak peka" merasa jengkel, Namjoon kembali meletakkan sendoknya. "Rose suka sama elo, lebih dari sahabat. Dia sayang sama elo. Dia cinta" akhirnya Namjoon menegaskan maksud yang dia katakan sebelumnya.

"Ha?"

"Buka mata elo. Dia yang sayang sama elo sudah berdiri di depan mata elo. Tapi elo malah mencari yang jauh, yang belum tentu ada rasa sama elo. Lupakan Lisa, terima Rose" titah Namjoon.





~~~











"Ibu, kau membeli syal baru?" tanya Taehyung saat tak lama tiba di rumahnya dan menemukan sebuah syal yang tidak dikenalnya.

"Syal? Tidak" jawab Ibu Taehyung sembari mencuci piring.

"Ini?" Taehyung menunjukkan.

"Apa itu milik Lisa?" gumamnya. "Ya, kurasa itu milik Lisa. Tadi Lisa kesini"

"Siapa? Tetangga baru?" katanya sembari mencomot kue di atas meja.

"Aih... Masa lupa sama temen sendiri. Lisa anaknya Pak Bagas" Ibu Taehyung menjelaskan.

"Lisa? Lalisa Manoban? Lisa ada di Jepang?" Taehyung mengeluarkan pertannyaan beruntun sebagai sinyal tak percaya.

"Ya. Tadi ibu ketemu pas belanja. Sekalian ibu ajak kesini"

"Ibu yakin itu Lisa?" Taehyung masih tak percaya.

"Tentu saja. Dia masih sama seperti yang dulu. Tetep cantik dengan riasan tipis. Ibu bisa dengan cepat mengenalinya" Ibu Taehyung sangat yakin dengan apa yang dilihatnya.

"Apa Lisa bilang tinggal dimana?"

"Ah, kenapa ibu tidak menanyakannya. Tapi dia bilang tinggal sama temen-temennya"

"Kenapa ibu tidak menelponku? Aku bisa langsung pulang menemuinya" Taehyung merasa menyesal melewatkan kesempatan yang sudah lama ia tunggu-tunggu.

"Dia sedang ada urusan dengan pacarnya. Dia datang dengan pacarnya tadi"

"Pacar?"

"Dia meninggalkan nomer telepon. Telepon saja"

"Haruskah?" kata Taehyung setelah melihat label JM pada syal itu.

Jimin?









~~~



Vomment Juseyo

FINNA [Lisa X BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang