6. Wakil

2.1K 202 11
                                    

Annyeoong...
Nyeoongan...

Next lagi..
Don't forget to Vomment.. ;)









Happy reading















"Jim, makasih ya yang semalem"

Lisa baru datang dan mendaratkan pantatnya di kursi. Berbincang pada Jimin yang menyelamatkannya dari hukuman minum teh.

"Hmm. Bukan masalah besar kok"

"Gila. Elo bilang bukan masalah besar setelah minum 28 gelas. Kantung kemih lo nggak meledak apa?" Lisa membuka mata lebar, tak percaya Jimin.

"Meledak sih nggak. Cuman gue bolak-balik ke kamar mandi hampir sepuluh kali, pas kalian tidur" jawabnya santai.

"Sorry, lagian elo mau aja minum jatah gue?"

"Gimana enggak, elo aja udah keliatan kayak mau sekarat gitu"

"Hehe.. Gue nggak tahan" Lisa terkekeh. "Ngomong-ngomong, elo pulang jam berapa? Elo udah ngilang aja pas gue bangun"

Setelah menonton bola dan membuat taruhan konyol itu, Yoongi, Taehyung dan Jimin masih berada di rumah Lisa. Mereka mengobrol banyak hal sambil mengemil snack potato ring simpanan Lisa. Dan akhirnya mereka tertidur di karpet depan Tv.

"Jam berapa ya.. Jam 3an kali"

"Elo nggak kedinginan pulang jam segitu? Gue aja yang selimutan dinginnya masih kerasa banget. Tapi siapa yang selimutin gue ya.. Perasaan kan kita ketiduran dan nggak sempat ambil selimut" Lisa terheran.

"Malaikat elo kali" jawab Jimin asal, setelah mereka sering membicarakan tentang 'angel' alias malaikat bersama Taehyung. Jimin membalasnya dengan candaan 'angel'.

Lisa pun heran dan berpikir. Apakah malaikat itu ada. Kalaupun ada, mungkin Lisa memiliki malaikat pribadi. Dua hal yang Lisa ingat tentang malaikat yang menyelamatkannya. Malaikat di stadiun teater saat Jungkook tampil, yang membawanya pergi dari panasnya neraka beberapa hari lalu. Dan malam ini, malaikat yang memberikan selimut pada Lisa di tengah dinginnya malam. Apakah Lisa benar-benar memiliki malaikat?, pikirnya.

*****-----*****






Jam pelajaran terakhir telah berakhir. Dan disinilah mereka. Di ruang latihan band, yang mereka sebut basecamp.

"Gaes, kalian sudah tau project kita 2 minggu lagi kan. Gue udah rapat sama perwakilan tim damce. Dan mereka setuju dengan konsep kita, dengan battle dance-band" ujar Yoongi.

"Kita perlu dance juga kah?"

"Kita masih perlu dance, tapi tentu saja nggak bakal sehebag dance mereka. Karena kalian tau kita juga punya instrumen yang pastinya sulit untuk diajak ngedance"

"Mending nggak usah dance aja" celetuk Leo.

"Namanya juga kolaborasi, kalo nggak ada perpaduan dari keduanya mana ada kolaborasi" jawab Taehyung.

"Terus, gimana dong?"

"Kalian tau battle kan? Battle itu kan menunjukkan kemampuan kita masing-masing dengan meremehkan kemampuan dari pihak lawan alias perang kemampuan. Karena itu perang, pastinya perlu yang namanya kedamaian" jelas Lisa.

"Jadi, harus ada yang mendamaikan kedua tim?" tanya Leo mulai paham

"Caranya?" tambah Mark

"Salah satu dari tiap tim akan kuta tunjuk untuk mendamaikan"jelas Yoongi.

"Maksudnya menghentikan battle?"

"Ya.. Tapi bukan serta merta menghentikan musik band kita ataupun gerakan dance mereka"

"Terus?"

"Kita buat sedikit drama"

"Gimana sih? kok jadi drama?" Leo mulai bingung lagi.

"Jadi ceritanya, kita adalah tim yang saling musuhan dan berusaha menjadi yang terbaik. Tapi ternyata salah satu dari masing-masing anggota kita memiliki perasaan saling suka. Makanya mereka bersatu untuk mengubahnya menjadi perdamaian" jelas Yoongi.

"Oooo" semua anggota paham dengan penjelasan Yoongi.

"Terus, siapa?"

"Hmm.. Karena kemarin gue denger ada yang pernah belajar dance. Jadi gue nunjuk Lisa untuk perwakilan dari tim kita" Yoongi menoleh pada Lisa.

"Kok gue?" semua mata tertuju pada Lisa. "Yoon, yang bener aja dong"

"Iya, bener kata Yoongi Lis. Elo kan pernah belajar dance. Setidaknya elo kan lebih punya pengalaman dance dari pada kita-kita. Ya nggak?" Taehyung menyetujui ide Yoongi.

"Iya, bener tu" dan dibenarkan anggota lainnya.

---



"Aissh.. Sialan tu Yoongi"

Setelah selesai melakukan rapat, Lisa berjalan bersama Taehyung, meninggalkan basecamp dengan umpatan kecil dari Lisa.

"Terima aja Lis. Lagian kan ini buat kebaikan tim kita juga"

"Tim lagi tim lagi. Tapi kenapa jadi gue uang sengsara" kata Lisa kesal.

"Sabaar.." Taehyung mencoba menenangkan Lisa, tapi malah terlihat Taehyung mengolok Lisa dengan kekehan kecilnya.

*******-------******





"Yoon, ngapain elo disini? Tumben?"

Taehyung dan Lisa baru saja sampai dikelasnya. Mereka ditunjukkan pemandangan yang tidak biasa mereka lihat. Pagi ini Yoongi sudah berdiri di depan kas mereka dengan kepala yang celingukan mencari seseorang.

"Apa-apaan jam segini kalian baru dateng?"

Melihat orang yang dicarinya sudah berdiri di hadapannya, Yoongi malah menegur kelakuan mereka yang datang hampir terlambat.

"Apaan sih lo. Baru dateng juga udah dimarahin gini. Kurang kerjaan lo? Noh, sama pak Satpam tu marahin anak-anak telat" kata Taehyung kesal.

"Elo sama elo entar jangan lupa ke basecamp. Kita rapat bentar terus latihan" tanpa menghiraukan omongan Taehyung, Yoongi menunjuk Lisa dan Taehyung yang baru datang.

"Kalo itu mah berees" kata Taehyung.

"Oiya Lis, nanti elo ikut gue bentar"

"Kemana? Buat apa?" tanya Lisa

"Ke tempat tim dance. Ketemu sama perwakilan tim dance"

"Ngapain?"

"Elo kan maskot tim kita. Jadi ya kalian harus bikin konsep perdamaiannya"

"Iya iya"

-----



"Tae, Jim. Gue duluan. Udah ditungguin Yoongi nih" Lisa bergegas. "Tae, gue ditunggu di basecamp"

"Oke"

-------



"Yoon, mana?" Lisa mengeluh, karena sesampai di tempat latihan tim dance tak ada seorang pun disana. Hanya mereka berdua yang menunggu kedatangan tum dance.

"Bentar" Yoongi mengutak-ngatik ponsel ditangannya, mencoba menghubungi seseorang.

Cklekk

Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Pintu ruang itu terbuka, menampilkan seseorang yang mereka kenal.



Vomment Juseyoooo....

FINNA [Lisa X BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang