"Sekarang elo yakin?" Taehyung memeluk Lisa dari belakang, kedua tangannya melingkar di depan dada Lisa. Kepala berimajinasi, jika dirinya datang tepat waktu mungkinkah seperti ini rasa manis yang lebih manis dari pelukan persahabatan. Jika dirinya bisa menahan kepergiannya dua tahun yang lalu, akankah ada rasa manis lain selain pelukan persahabatan. Tidak. Andai saja dia tahu lebih awal tentang perasaannya, perasaan yang perlahan berubah. Perasaan persahabatan yang telah melekat sangat kuat telah berubah menjadi sebuah kata cinta.
"Gimana?" Taehyung membuyarkan imajinasi Lisa. Perlahan Lisa melepas tangannya yang berpangku pada lengan Taehyung di dadanya.
"Nyaman. Ah, maksud gue...gue sudah merasa aman. Jadi..." perlahan pun Lisa berusaha melepas lengan Taehyung yang melingkar di dadanya. Perlahan ia menyadari segalanya. Rasa sesal saat ini sama sekali tidak berarti dan tidak akan membantu memperbaiki semuanya. Rasa sesal tidak akan merubah segalanya. Siap ataupun tidak Lisa harus menerima semuanya dan pergi meninggalkan perasaannya.
Lisa memutar badannya. Dia tahu, imajinasinya tidak akan bertahan lama. Sudah seharusnya imajinasi itu musnah dengan kenyataan yang dia tahu, ada orang lain di hati pria itu. Kenyataan itu memaksa Lisa untuk kembali, untuk melepas pelukan manis Kim Taehyung. Pelukan manis meskipun hanya pelukan persahabatan.
Namun Taehyung menepisnya. Menepis kenyataan hadirnya seseorang di dalam kehidupannya beberapa bulan terakhir.
"Biarkan terus seperti ini"
Taehyung menarik tubuh Lisa ke dalam pelukannya. Tubuh kecil yang mudah terombang-ambing itu kini jatuh ke dalam pelukan erat Kim Taehyung. Wajah kecil dengan dahi bertutup poni itu bersarang pada dada bidang Kim Taehyung. Bukan pemandangan kota seperti yang dia harapkan yang dia lihat sekarang. Tapi pelukan erat dari tubuh Taehyung yang ia rindukan.
Lalisa berusaha mencari udara dengan melonggarkan jarak diantara tubuh mereka. Namun Taehyung justru semakin mempererat pelukannya.
Lalisa pasrah. Toh, Lalisa juga mengharapkan pelukan itu kembali, walau hanya pelukan persahabatan. Sejenak Lisa mengabaikan kenyataan kehadiran orang lain dalam kehidupan mereka. Lisa mengulurkan tangannya, menyatukan lengannya membentuk lingkaran dalam tubuh Taehyung. Wajahnya pun terbenam dalam dada bidang Taehyung.
Aku tahu tidak akan selamanya, tapi biarkanlah sejenak.
Lisa memejamkan matanya. Dia menemukan aroma tubuh yang dia rindukan, aroma tubuh yang dulu selalu tercium mengikuti setiap langkahnya. Lisa terlena dalam dekapan Taehyung. Hingga...
Lisa mengangkat kepalanya dari tubuh Taehyung. Sedikit mendongak untuk menatap wajah pembuat senyum kotak itu.
"Tae, kenapa elo selalu bilang kepada orang lain bahwa...gue adalah pacar elo" Lisa memulai percakapan. Lebih tepatnya mulai menyadarkan dirinya sendiri pada kenyataan.
"Iyakah? Gue selalu melakukannya?" masih dalam genggaman, Taehyung tidak melonggarkan pelukannya dengan pertanyaan Lisa.
"Dengan Yuri, dengan pemilik toko gitar yang kita kunjungi saat memperbaiki gitar gue, dan...dengan senior elo. Gue liat senior elo itu orang baik. Kenapa?" Lisa telah melonggarkan pelukan singkat itu. Jemarinya menghitung beberapa ingatan yang mungkin memiliki alasan yang sama. Atau..
"Mmmm... Kenapa ya? Just... Gue nggak berniat berpacaran dengan siapapun saat Yuri mendekati gue. Yuri akan percaya karena kita selalu bersama-sama. Meski nyatanya...bersama bukan berarti punya rasa yang sama. Iyakan?" Meski dia sendiri tidak tahu alasannya, Taehyung mulai memberi jawaban yang dia ingat atas kejadian dua tahun yang lalu itu. Yang Taehyung ingat, Lisa tidak mungkin memiliki rasa lebih terhadapnya, selain rasa sahabat. Taehyung pun tak bisa memaksakan perasaan Lisa terhadapnya saat itu. Lebih baik mengubur satu perasaannya daripada kehilangan segalanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
FINNA [Lisa X BTS]
RandomTuhan, yang maha membalikkan hati dengan mudah. Aku sendiri tak akan tahu bagaimana sebuah kata 'cinta' datang dan pergi. Kadang dia datang membuatku terbang. Seiring waktu, dia juga membuatku terjatuh. Dimana 'cinta' akan tinggal? Cerita ini di...