9. Pengen ngomong

2.1K 190 10
                                    

Waktu memanglah cepat berlalu. Jam pelajaran terakhir telah usai dan kini saatnya seluruh koridor sekolah dipenuhi siswa-siswi yang meninggalkan kelas.

Lisa dengan cepat mengemas buku dan segala barang miliknya diatas meja.

"Gaes, gue duluan"

Lisa segera menggendong tas ransel hitamnya dan berjalan cepat menuju pintu keluar.

"Lis, elo mau kemana?" tanya Taehyung dengan berteriak karena Lisa sudah jauh meninggalkan Taehyung dan kelas.

"Katanya ada acara tahunan sama bokapnya" jawab Jimin yang telah diberikan wasiat kecil oleh Lisa semalam.

"Sama bokap??" Taehyung berpikir. "Duh, kok gue bisa lupa gini ya" kata Taehyung menepuk jidat Jimin.

"Aiss.. Elo yang lupa kenapa gue yang kena tamparan" Jimin yang merasa tak bersalah ikut protes pada Taehyung.

"Sorry Min, refleks"katanya santai.

"Emangnya kenapa sih?"

"Hari ini peringatan kematiannya nyokap Lisa" "Gue cabut dulu dah" kata Taehyung berpamitan.

"Tae, tungguiin gue"


***



Langit merah menggantikan birunya langit. Lisa dan ayahnya duduk di depan sebuah nisan dengan menghadap kiblat. Mereka menatap buku kecil ditangan mereka dengan mulut berkomat-kamit membacakan potongan surat dalam qur'an. Kemudian mereka mengusapkan tangan mereka pada wajahnya setelah membacakan doa terakhir.

"Bun, Lisa dateng nih" kata Lisa sambil mengusap nisan itu.

"LISA"

Taehyung berteriak dan melambaikan tangan pada Lisa, bahkan sebelum Lisa menyelesaikan kalimat-kalimat untuk ibunya, pandangannya harus teralih pada dua sosok yang berdiri di gerbang masuk pemakaman itu.

"Hush.. Ini di makam Tae. Tenang dikit napa sih. Kalo mereka semua pada bangun kan bisa berabe" kata Jimin sambil menunjuk makam-makam bernisan itu.

"Iya iya"



"Permisi, om"

"Kamu datang juga Taehyung?" kata pria paruh baya itu yang dipanggil Taehyung 'Om' dan 'Ayah' bagi Lisa.

"Iyalah om, tante Mira kan udah kayak ibu Taehyung sendiri"

"Loh.. Ini.." ayah Lisa menunjuk seseorang disamping Taehyung yang nampak asing baginya.

"Dia Jimin, yah. Temen sekelas dan sebangku Lisa, juga partner Lisa untuk acara minggu depan" kata Lisa, memperkenalkan.

"Saya Jimin, om" Jimin bersalaman memperkenalkan diri.

"Ooo... Jimin yang sering kamu ceritain itu to"

"Iya, yah"

"Loh, kalian nggak sama Jungkook? Dimana dia?"

"Yah, Lisa pamit pulang duluan"

"Loh loh loh.."

"Gimana nih" Taehyung menyenggol lengan Jimin.

*

Jimin dan Taehyung berdiri setelah membaca doa untuk ibu Lisa.

"Om, kita pamit dulu"

"Oh, iya... Makasih ya sudah mau datang"


***


Taehyung dan Jimin terpaksa mencari Lisa yang menghilang setelah ayahnya menanyakan keberadaan Jungkook. Mereka masuk ke kedai Pak Shomad karena lelah.

"Elo disini Lis"

Lisa yang kabur dari makam ternyata sudah duduk di warung Pak Shomad dengan satu porsi nasi goreng di depannya yang telah berkurang sekitar dua sendok. Disampingnya ada teh hangat, hampir satu jam dia duduk tapi tehnya pun masih cukup penuh. Entah diminumnya atau tidak. Yang jelas tehnya sekarang sudah tidak hangat lagi.

"Udah dingin tu. Cuma elo aduk-aduk doang" kata Taehyung menyindir.

"Bang, tehnya 3 ya.." Jimin akhirnya memesan teh lagi.

"Elo kenapa sih Lis?" tanya Taehyung lagi karena sedari tadi Lisa tidak meresponnya.

"Kenapa apanya?" Lisa akhirnya meletakkan tangannya diatas meja dan merespon pertanyaan Taehyung dengan balik bertanya.

"Kok elo main cabut aja ninggalin kita pas bokap elo tanya soal Jungkook?"

"Nggak kenapa-napa" Lisa berbohong tentang keadaan dirinya yang sebenarnya tak baik-baik saja.

"Elo lagi tengkar sama Jungkook?"

"Bukan urusan elo"

"Gue udah bilang, kalo tu anak masih nyakitin elo mending elk putusin aja. Masih banyak orang yang peduli sama elo Lis. Elo masih punya gue, elo juga punya Jimin yang selalu disamping elo. Elo jangan nyia-nyiain waktu elo untuk orang nggak penting dan nggak peduli kaya dia"

Drrt drrt

Ponsel Lisa bergetar menampilkan sebuah nama yang beberapa detik lalu dibicarakan Taehyung.

"Siapa?"

Lisa menunjukkan layar ponselnya pada Taehyung.

"Noh, yang diomongin baru muncul. Sini, biar gue yang angkat"

"Lis, gue pengen ketemu sama elo"

"Nggak usah ketemu-ketemu sama Lisa lagi kalo elo cuma bikin dia sakit hati doang"

"Tae, biar gue jelasin dulu"

"Nggak ada yang perlu dijelasin. Udah jelas elo nggak cocok sama Lisa"

"Tae"

Lisa mengambil ponselnya dari Taehyung.

"Jun, Sorry. gue pengen nenangin diri gue dulu. Jangan hubungin gue sebelum gue hubungin elo dulu"

"Oke Lis, kalo itu yang elo pengenin. Gue harap elo segera hubungin gue. Gue selalu nungguin elo Lis"



*****



Mengapa hari berlalu bergitu cepat. Hari ini hari-H acara tahunan dies-natalis.

"Gaes, 5 menit lagi giliran kita. Kalian udah siap kan?" kata Yoongi yang mengontrol kondisi teman satu timnya.

"Siap"

"Masih 5 menit lagi kan. Gue ke toilet duli dah"

*

Lisa keluar dari toilet.

Di depan toilet seorang pria sudah menunggu Lisa.

"Lisa"

Jungkook menahan tangan Lisa. Sontak Lisa menoleh dan menatap mata Jungkook.

"Elo nggak pengen ngoming sesuatu ke gue?"

Lisa hanya diam tak menjawabnya. Dia tersenyum dan melepas tangannya dari genggaman Jungkook.

"Bentar ya, gue nggak punya bangak waktu sekarang. Tunggu gue di basecamp tim-Band setengah jam lagi"

FINNA [Lisa X BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang