8. Emosi

2K 210 7
                                    

Hello..
Annyeong..

Next yah..
Don't forget to vomment..
Thanks for coming, reading and voting..








Happy reading..



















18.02

"Lisa"

"Hmm?"

Lisa pulang bersama Jungkook. Namun pikiran Lisa tidak sedang dengannya. Lisa masih menggerakkan setiap anggota tubuhnya, mencoba mengingat gerakan koreo yang diajarkan Jimin.

"Akhir-akhir ini gue jarang banget bisa ketemu sama elo" kata Jungkook.

"Elo kan tau sendiri, gue harus banyak latihan buat acara seminggu kedepan. Elo juga ada latihan kan?" kata Lisa yang masih sibuk dengan ingatannya di ruang latihan dance.

"Iya, elo emang sibuk latihan bareng tu anak. Siapa?? Jimin?? Gue liat elo seneng banget bareng dia. Elo bisa ketawa lepas sampek elo lupa disana ada gue nungguin elo. Gue tau semuanya Lis" Jungkook mulai membuka percakapan yang cukup memanas ditelinga.

"Elo ngomong apa sih Jun?" Akhirnya Lisa menghentikan aktivitasnya dan menoleh, menatap Jungkook yang mulai berbicara tak jelas baginya.

"Elo suka sama Jimin?" Jungkook bertanya yang justru mengintimidasi Lisa.

"Jimin temen gue, dia partner gue, Jun"

"Tapi elo suka kan?" Jungkook kembali menuduh Lisa dengan nada lebih tinggi.

Hfft

Lisa hanya menghela napas panjang. Tuduhan Jungkook yang tak beralasan membuat Lisa jengah dan tak tahu harus mengatakan apa.

Lisa tak mau bertengkar dengan Jungkook, tapi Jungkook terus mengatakan dan memojokannya seolah dialah yang paling benar. Jungkook tak pernah tahu bagaimana perasaan Lisa selama ini. Jungkook yang selalu mengabaikannya untuk tim vokalnya dan gadis di timnya.

"Gue nggak ngerti omongan elo Jun"

"Masih kurang jelas? Gue bilang elo suka kan sama partner elo? Elo suka kan sama Jimin?"

Mereka terdiam setelahnya.

Untuk pertama kalinya Jungkook membentak Lisa. Lisa pun tak percaya Jungkook melakukan itu pada Lisa.

"Kalo gue suka sama Jimin, kenapa? Elo keberatan?"

Lisa pun membludakkan amarahnya. Merasa terus terpojokan dengan alasan yang tak jelas, emosinya terluap dengan satu kalimat yang sebenarnya tak ingin ia mengatakannya.

"Elo milik gue Lis. Diselingkuhin itu sakit tau nggak"

"Baru kerasa? Elo baru tau rasanya sakit diselingkuhin sekarang?"

Jungkook terdiam, tak paham dengan apa yang dikatakan Lisa sekarang.

"Elo nggak ngerasain jadi gue Jun. Elo bareng cewek lain ke tempat yang nggak pernah elo ngajakin gue ke tempat itu sama sekali. Elo nggak tau rasanya kan?" Lisa emosi dan meluapkan semua rasa sakit yang pernah dirasakannya.

Dan Jungkook masih terdiam, mendengarkan Lisa yang tak dibayangkannya akan melakukan hal itu.

"Elo ngobrol bareng cewek lain, berdua aja di ruangan sempit. Elo nggak tau rasanya kan?"

Jungkook semakin terdiam, menatap manik mata Lisa yang mulai berkobar.

"Elo pegangan tangan, pelukan dan elo cium tu cewek. Elo nggak tau rasanya kan?"

Jungkook menatap mata Lisa yang marah.

"Sakit tau nggak Jun. Dan apa elo pernah ngertiin perasaan gue saat elo ngelakuin semua itu?"

Lisa menggeleng. Perasaan dan amarahnya yang selama ini ia pendam dan tutupi untuk mempertahankan hubungan yang sudah tak sehat, kini ia harus menggali semuanya hanya karena sebuah kata yang sengaja ataupun tidak disengaja ileh Jungkook. Namun berhasil menguak semua rasa sakit yang dirasakan Lisa. Lisa berusaha membalutnya namun Jungkook justru mengingatkan luka itu.

"Cewek?" tanya Jungkook. "Iren? Maksud elo anak baru itu?"

Anak baru yang dibicarakan Lisa, yang pernah dilihatnya bersama Jungkook.

"Ooo...jadi namanya Iren. Cewek yang berhasil bikin elo mengabaikan gue selama ini" Lisa masih marah dan jengkel. Terlebih lagi saat nama gadis itu terungkap dari bibir Jungkook sendiri.

Lisa pergi meninggalkan Jungkook setelah nama gadis itu disebutnya. Iren. Gadis yang bisa membuat Jungkook mengalihkan perhatiannya dari Lisa. Gadis yang membuat Lisa pingsan di stadion setelah melihat adegan mesra itu mengingat Jungkook sudah mempunyai kekasih, Lisa.

"Lisa, dengerin penjelasan gue dulu"

***



'Lis'

Sebuah pesan line muncul dari seseorang bernama Jimin.

'Apa Jim?'

Lisa hanya membalasnya singkat karena suasana hatinya yang masih kacau mengingat kejadian sore ini.

'Belum tidur? Ngapain aja?'

'Bales line nya anak setan'

'Taehyung kan tetangga elo, masak masih chat line. Teriak aja kali, lebih hemat kuota. Haha'

'Gue ngomongin elo, setan'

'Eh eh.. Setan kok ngatain setan. Kualat lo'

'Gue kan angel. Siapa bilang gue setan'

'Angel kok bilang-bilang. Jangan-jangan elo setan yang nyamar jadi angel. Hahaha..'

'Enak aja. Elo tu yang angel nyamar jadi setan. Hahaha..'

'Kalo itu gue tau. Gue kan emang angel Lis. Wkwkwk..'

'Angel kelakuan setan ya cuman elo Jim. Hahaha..'

Perasaan emosi Lisa sedikit lebih adem dengan guyonan nggak jelas Jimin. Bahkan Lisa sempat lupa bahwa ia sedang marah dengan kekasihnya yang sudah menyakiti perasaannya. Tapi Jimin memberikan Lisa harapan untuk bisa bernafas lebih segar. Menyegarkan otak Lisa yang berkabut hampir menumpahkan air mata berharganya.

'Udah inget koreonya?'

'Jim, sorry gue besok nggak bisa latian bareng elo'

'Elo ada kencan sama Jungkook?'

'Nggak usah nyebut nama dia lagi'

'Sorry. Kenapa? Kalian lagi tengkar?'

'Nggak papa. Gue cuma ada acara tahunan sama bokap gue'

'Oke. Gue nggak mau banyak ikut campur urusan pribadi elo. Asal elo nggak nglupain semua koreo yang udah gue ajarin ke elo'

'Iya iya. Macam emak-emak aja sih lo. Bawel'





VOMMENT JUSEYO

FINNA [Lisa X BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang