Chesta hampir sampai kelasnya saat akan masuk ia berhenti, melihat ke kelas IPA 1. Terlihat Arvad sedang duduk didepan kelas bersama Agnes, Lesti dan Gafi. Mereka saling bercanda tetapi hal lain yang membuat Chesta kesal, Tangan Agnes yang memegang erat tangan Arvad. Arvad menoleh kearahnya dengan senyum. Hal itu membuat Chesta semakin kesal, segera ia memasuki kelas. Duduk dengan kasar.
"Kenapa lo Ches?" tanya Lisa. Chesta hanya diam dan menaruh bukunya ke dalam laci, tapi ia seperti memegang sesuatu di lacinya dan ditarik keluar benda itu.
"Apaan tuh?" Tanya Lisa yang duduk di belakangnya.
"Wah, makanan kayaknya lo bawa nggak bagi-bagi Ches." Kata Vita yang duduk sebangku dengan Chesta.
" Gue nggak bawa, gue baru lihat nih kotak makan." Jawab Chesta bingung."Wah, jangan-jangan dari fans lo." Tebak Vita.
"Mana mungkin Chesta punya fans tiap hari kerjaanya deket ama buku." Sahut Ina.
"OH, bisa jadi ini dari Rian." Kata Vita menebak. Lisa mengangguk setuju. Dan Chesta mulai membuka kotak makan tersebut. Berisi kue bolu coklat yang terlihat enak. Belum sempat ia mencicipi dan membagi pada teman-temannya guru sudah datang.
* * *
Bel pulang sekolah berbunyi semua siswa terlihat bersemangat untuk meninggalkan kelas. Chesta masih sibuk dengan buku-bukunya, dan mengeluarkan kotak makan yang berisi bolu coklat lagi.
"Udah Ches makan aja." suruh Lisa.
"Jangan ikutin kata Lisa, gue takut kalau itu ada racunnya." Seperti biasa Vita berpendapat.
"Lebay lo, sini gue yang makan aja." Sahut Lisa.
"Udah udah, pulang yuk gue pengen buru-buru tidur nih." Ajak Ina.
"Gue bareng sepupu gue, kalian duluan aja." Sahut Chesta lalu mereka meninggalkan Chesta setelah mengucapkan selamat jalan. Handphone miliknya berbunyi, segera ia mengambilnya dari dalam tas.
Seek_Pengembara
Udah makan kue nya belum?
Chesta tersenyum setelah membaca pesan tersebut. "ternyata dari dia." Katanya dalam hati.
Ia segera mengemas buku dan pergi ke pos dekat pertigaan tempat biasa ia menunggu seseorang. Cukup lama ia menunggu perutnya terasa lapar karena tadi saat istirahat ia tak makan. Teringat kotak makan segera ia mengeluarkannya. Tetapi mengurungkan niatnya untuk memakannya. Kemudian terdengar suara motor berhenti di hadapannya ia menoleh dan pengendara itu membuka helm nya lalu berjalan menuju Chesta dan duduk di sampingnya.
"Dari tadi belum dimakan?" tanyanya melihat isi kotak makan masih utuh.
"Gue tahu ini pasti dari fans lo kan?" tanya Chesta.
"Udah jadi milik Gue ya udah terserah mau Gue makan atau kasih ke orang lain." Jawab seseorang yang duduk disamping Chesta.
"Vad, lo nggak boleh gitu kasihan juga mereka udah usaha buat ngasih ini dan lo kasih ke orang."
"Oke, gue makan tapi ada syaratnya." Sahut Arvad,
"Apa?" tanya Chesta.
"Suapin." Jawabnya dengan tersenyum mendekat dan membuka mulutnya.
"Kaya anak kecil dah." Sahut Chesta.
"Ya elah ama pacar sendiri juga." Katanya sambil membuka mulutnya lagi. " Ayo suapin atau gue begini mulu nih." Chesta tersenyum dan menuruti permintaan Arvad.
"Nah sekarang giliran gue suapin lo." Kata Arvad mengambil potongan kue dan siap-siap untuk menyuapi Chesta.
"Nggak, gue nggak mau." Chesta mengelak tapi Arvad segera menariknya dan mendekapnya Meskipun chesta sudah berusaha melepaskannya tapi Arvad lebih kuat dan berhasil memasukkan kue ke mulut chesta walaupun dengan muka yang belepotan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To You [END]
Teen FictionTerkadang kau ingin terbang bebas saat dirimu mulai bosan dan lelah dengan keadaan. Tetapi saat kau sudah bebas dari semua hal yang membuatmu terkurung, terkadang kau merindukan itu. apakah rindu membuat sesuatu yang bebas memilih untuk kembali terk...