Seseorang datang dengan ngos-ngosan berlari dan membuat semua orang memandang ke arahnya. "Woi, kemana aja loe?" tanya Yoga.
"Kampret ngapain loe ninggalin gue?" kata Gafi melempar tas pada Eno.
"Sorry abis loe lama."
"Eh, siapa loe duduk di bangku gue?" tanya Gafi pada Arleta yang sibuk mencatat. "Woi, ngapain loe duduk disitu? Cepet pindah." Teriaknya. Arleta berdiri dan tersenyum.
"Gue Arleta murid baru disini." Katanya dengan santai.
"Gue nggak perduli, sekarang pindah loe."
"Nggak mau, lagian siapa suruh loe telat." Sahutnya. Awalnya ia ingin pindah tapi karena pemilik bangku itu begitu kasar dan menyebalkan ia jadi tak sudi pindah.
"Berani banget loe murid baru aja." gertak Gafi.
"Gaf, udah loe cari tempat duduk lain aja. jangan kasar sama cewek." Kata Arvad tak mau ada keributan. Dengan wajah kesal Gafi melihat kesekeliling kelas, mereka seketika mengalihkan pandangan seolah tak mau sebangku dengan Gafi. Ia melihat kursi di sampingnya dan segera duduk. Chesta yang melihat Gafi yang baru datang dan langsung duduk merasakesal.
"Eh, ini ada orangnya." Kata Chesta menyuruh Gafi pindah.
"Biarin."
"loe jangan seenaknya dong, cepet pindah sana." Ia mendorong Gafi namun tubuh Gafi terlalu kuat.
"Emang ini punya siapa?"
"Punya Vita, udah sana pindah." Kata Chesta kesal. "Lis bantuin dong." Sementara itu Lisa hanya bisa diam begitu juga yang lainnya.
"Eh loe udah telat, baru dateng bikin ulah aja. mending loe cari tempat kosong lain." Bentak Arleta pada Gafi.
"Loe anak baru bawel ya."
"Ches, ada apa ini?" tanya Vita yang baru datang.
"Ini..."belum selesai Chesta menjelaskan Gafi segera berbicara. "Gue duduk disini."
"Apa-apaan nggak boleh enak aja." bentak Vita. Tapi itu semua percuma Gafi sudah duduk di tempat Vita.
"Kaya anak kecil aja tempat duduk di ributin." Kata Arvad memandang sinis. Membuat Chesta kesal begitu juga dengan yang lainnya. Bu Mela datang membuat semua murid duduk ke tempat masing-masing.
"Nih tas loe dan duduk sana sama orang lain." Suruh Gafi sambil melemparkan tasnya.
"Vit,,," cegah Chesta saat Vita pergi menuju bangku di belakang.
"Udah biarin gue duduk sama Tio." Sahutnya.
"Tio kita tukeran ya." Kata Chesta sambil beranjak pergi. Segera Gafi menarik tanganya hingga Chesta terduduk. Gafi menatap tajam pada Tio membuat dia takut.
"Gue nggak mau Ches." Katanya lalu menunduk. Chesta tahu ini pasti ulah Gafi ia menatap Gafi tajam namun Gafi hanya tersenyum. Sebenarnyna melihat kejadian itu membuat Arvad sedikit kesal, dan bertanya-tanya apa maksud Gafi dengan semua itu. Kenapa Gafi bersikeras untuk duduk bersama Chesta. Perasaan itu cemburu iya Arvad cemburu melihatnya.
Sedikit ada keributan di antara Lisa dan Ina membuat Bu Mela harus menegur mereka. Dan memperingatkan untuk belajar dengan tenang. Bu Mela adalah guru Bahasa Indonesia yang sebenarnya cukup ramah tapi ia juga tak suka dalam pelajarannya ada yang berisik apalagi ngobrol.
Chesta pikir ia akan di ganggu Gafi selama pelajaran tapi ternyata tidak. Gafi cukup serius dengan pelajaran berbeda dengan Eno dan Yoga yang asyik bermain game.
"Kenapa loe nengok ke belakang?" tanya Gafi.
"Temen loe berisik."
"Udah biasa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To You [END]
Teen FictionTerkadang kau ingin terbang bebas saat dirimu mulai bosan dan lelah dengan keadaan. Tetapi saat kau sudah bebas dari semua hal yang membuatmu terkurung, terkadang kau merindukan itu. apakah rindu membuat sesuatu yang bebas memilih untuk kembali terk...