Pulang

940 23 0
                                    

Keributan mulai terjadi lagi beberapa orang dari tenda berteriak membuat satu tenda terbangun. "Ada apa?" tanya Ina bingung. Sementara teman yang lain hanya menunjuk ke arah luar tenda mereka tak berani keluar dan hanya melihat bayangan besar dari dalam tenda. Bayangan itu semakin mendekat dan mendekat lalu menimbulkan suara aneh seperti mengaum.

"AAAaaaaaaaaaaaaaaaa........................." Teriak orang-orang di tenda membuat orang yang ada di tenda lain juga terbangun dan sosok bayangan menyeramkan itu pergi menghampiri tenda lain. Membuat keributan di beberapa tempat membuat semua orang terbangun.

"Gue takut Lis." Kata Vita gemetaran.

"Itu tadi makhluk apa? Di bayangannya terlihat ada mocong gitu?" Kata Lia juga memeluk Vita.

"Tapi itu seperti serigala." Kata Chesta yang juga ikut terbangun padahal memang sebenarnya dia tidak tidur.

"Mungkin itu hantu, monster, atau binatang buas?" Ina tak kalah bingung dengan bentuk bayangan yang Ia lihat. Tak ada yang berani keluar dari tenda dan timbul pertanyaan-pertanyaan di kepala mereka membuat mereka tak bisa tidur. Ketakutan membuat mereka tidur menjelang pagi, dan memiliki waktu tidur yang lebih singkat.

Pagi itu mereka bersiap-siap untuk kembali pulang, kesal dengan kekacauan semalam dan juga rasa takut menyelimuti mereka. Tapi berbeda dengan Yoga dan Eno yang terlihat sangat bergembira. Terlihat dari ekspresi mereka yang tenang dan bahagia.

"Kalian happy banget?" tanya Gafi melihat keduanya.

"Iya dong..." seru mereka berdua bersamaan.

"Beda banget sama yang satu itu." Kata Gafi menunjuk Arvad yang tak bersemangat menaiki bis.

"Emang muka dia selalu datar kan." Eno menanggapi. Tapi Gafi melihatnya kali ini berbeda tidak seperti biasanya. Seperti ada sesuatu yang dipikirkan oleh Arvad dan itu entah Gafi tak bisa sedikitpun menebaknya.

Chesta berjalan menuju tempat duduknya tapi melihat ke arah tempat duduk di sampingnya ia berhenti sejenak. Membalikkan badan ke arah Ina.

"Na, gue duduk di deket jendela ya?"

"Oh, iya duduk aja."

Arvad yang melihat sikap Chesta yang cuek merasa kesal dan duduk dengan sedikit kasar. Gafi yang memperhatikan itu masih tak mengerti apa yang terjadi dengan temannya. Seseorang tiba-tiba datang dan duduk di depan Arvad, ia mulai menyapa.

"Hai Arvad? Hai Gafi?" sapa Agnes.

"Hai."balas Gafi dengan senyum.

"Ngapain lo disini?" kata Arvad kasar. Ia berdiri dan mendekati Arvad.

"Gue Cuma mau minta maaf atas kejadian semalem dan gue harap kita masih temenan." Kata Agnes sedikit berbisik.

"Hem.." jawab Arvad malas. Hanya dibalas dengan senyum oleh Agnes dan kembali duduk. Perjalanan pulang ini Agnes memutuskan untuk satu bis dengan Arvad, Ia menyuruh orang untuk menukar kursinya dan dia duduk di depan Arvad. Dia merasa senang bisa dekat dengan Arvad meskipun kejadian semalam adalah penolakan terbesarnya tapi ia tak akan menyerah. Meskipun Ia telah mengatakan untuk berteman kepada Arvad tapi ia sebenarnya ingin lebih dari itu. Chesta melihat Agnes yang lebih dekat dengan Arvad merasa semakin kesal dan memilih untuk memalingkan wajahnya dari mereka berdua.

My Hidding

Lo kenapa Ches? Sakit?

Arvad mengirimkan pesan singkat untuk Chesta tapi takada balasan. Ia terus memikirkan perubahan sikap Chesta juga semalam dia takdatang menemuinya. Selain kesal ia juga kawatir takut hal lain terjadi padaChesta. Tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang, apalagi status backstreet yangmembuatnya tak terlihat seperti seorang pacar yang baik. Benar-benar statusyang tak menguntungkan sama sekali. tapi jika Agnes tahu hubungan mereka pastidia kan melakukan hal buruk pada Chesta dan ia tak mau itu terjadi. Arvadmenoleh ke arah Chesta duduk, sekarang mereka duduk menjauh. Apa yang terjaditak sepenuhnya Ia ketahui. Untuk sekarang ia akan membiarkan ini terjadi dansetelah sampai ia akan menemui Chesta dan menanyakan semuanya.

Back To You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang