Salam Emmuuuuaaahh

1K 28 0
                                    

Setelah selesai membersihkan toilet dan bu guru memperbolehkan mereka beristirahat mereka menuju kantin. Mereka segera duduk dan merebahkan kepala mereka di meja.

"Haus,,,"keluh Vita.

"Laper,,," keluh Lisa.

"Capek,,," keluh Chesta.

"Buruan kek pesen makanan nggak kuat nih gue." Kata Ina dengan wajah lelahnya.

"lo aja Vit." Suruh Lisa.

"Lo aja deh Lis, gue nggak kuat nih capek banget." Gerutu Vita.

"Ches, lo aja pesen apa aja kek yang penting gue minum sama makan." Suruh Ina. Dan semua langsung setuju membuat Chesta harus menuju penjual makanan untuk memesan. Setelah memesan pesanan mereka belum juga datang. Padahal mereka sudah sangat haus dan lapar.

"Et dah, ini lo pesen dimana sih lama banget datengnya." Kata Ina kesal bibirnya sudah mulai kering.

"Disitu kok." Tunjuk Chesta dan melihat Yoga sedang ada di depan penjual makanan yang Chesta pesan. "Gue lihat dulu yak." Kata Chesta dan pergi menuju penjual itu, diikuti Ina.

"Mbak, makanan kita mana kok belum datang?" tanya Chesta.

"Oh tadi yang pesen itu kalian, maaf saya kira buat mereka tadi mereka yang ambil. Tapi tenang saya buatkan lagi." Jawab Mbak penjual makanan. Ina menoleh ke arah meja Yoga dengan kesal dan segera menghampiri mereka Chesta ingin melarang tapi terlambat Ina sudah tidak ada di sampingnya.

"Hei, kalian ngambil makanan kita. Mentang-mentang kalian populer bisa seenaknya sendiri." Sentak Ina membuat semua terkejut dan justru meledek dengan menutup hidung mereka. Chesta menghampiri Ina dan mencoba berbicara pelan.

"Na, udah kita pesen aja lagi jangan bikin ribut." Kata Chesta berbisik.

"Diem Ches, kita nggak bisa biarin mereka ambil makanan kita. Kita tuh lagi butuh capek dan mereka dengan enaknya ngambil makanan kita." Kata Ina kesal.

"Kalau lo ambil makanan ini mending lo mandi dulu deh, bau toilet lo." Kata Eno mengejek.

"Mulut lo tuh kaya toilet." Kata Ina ketus. Chesta hanya bisa menarik tangan Ina dan menyuruhnya menyudahi ini semua. Eno segera beranjak dari duduknya ia terlihat marah.

"Mending lo pergi dari sini." Perintah Yoga kesal.

"Kenapa? Hah lo males berurusan sama gue?" Ina masih memanas.

"Kita bukan males berusuan sama lo tapi kita udah mau muntah ngeliat lo sama temen-temen lo." Sahut Eno. Ina memandang tajam Eno, Arvad melihat Chesta dan seolah berkata untuk segera pergi.

"Muntah aja sono. Harusnya gue yang muak liat muka kalian yang nggak ada bagus-bagusnya sekolah di sini Cuma buat numpang eksis doang berbuat seenak sendiri dan suka buat onar nggak perduliin perasaan orang lain." Kata Ina semakin kesal dengan menatap tajam Yoga.

"Na, udah kita balik aja." Chesta terus meminta Ina untuk berhenti.

"Lo ngerasa terusik dengan kita disini mending lo pergi aja, kalau lo muak mending lo nggak usah liat muka kita dan nggak usah nampakin diri." Kata Yoga mulai kasar. Mereka saling memandang tajam.

"Fine." Kata Ina dan pergi dengan mendorong Yoga sampai terduduk. Eno beranjak mengejar tapi Yoga menahannya.

"Mereka itu keterlaluan bro." Kata Eno menganggap dirinya paling benar.

"Lo, bisa diem nggak sih." Teriak Yoga membuat Eno diam, Gafi hanya bisa tersenyum sementara Arvad melihat Chesta dan teman-temannya pergi meninggalkan kantin.

"Gue semakin nggak suka geng Cewek-cewek pinter, mereka nggak nunjukin kepinterannya dan bahkan nggak punya sopan santun." Kata Eno setelah semuanya terdiam. Mereka hanya memandang Eno kesal lalu melanjutkan makan. Pikiran Arvad terus mengkhawatirkan Chesta, apa dia sudah makan apa dia kehausan atau dia nanti bisa pingsan apalagi wajahnya tadi terlihat lelah.

Sampai di kelas tak ada yang memulai pembicaraan sampai terdengar suara perut Lisa. Membuat yang lainnya menoleh kearahnya.

"Sorry gue laper banget." Kata Lisa membuat semua tersenyum.

"Ih, Gue liat kejadian tadi bikin gue makin benci sama geng mereka." Kata Vita menunjukkan kekesalannya.

"Bukannya lo ngefans sama Arvad." Ceplos Lisa. Vita segera melirik Lisa tajam dan hanya dibalas dengan senyum. Chesta memandang penuh tanya.

"Ah, udah gue lupain itu. Pokoknya ya Jangan sampai kita pacaran sama mereka itu hanya bikin kita sakit hati lihat aja kelakuan mereka aja begitu." Kata Vita. "Amit-amit dah gue punya pacar kaya mereka." Lanjutnya.

"Udah lah capek gue." Kata Ina sambil merebahkan badannya. Tiba-tiba seseorang datang membawakan makanan untuk mereka.

"Dari siapa?" tanya Ina penasaran.

"Ibu kantin tadi kalian lupa ngambil." Jawab orang itu tersenyum.

"Eh, gue belum bayar tunggu ya." Kata Ina sambil mengambil uang di dompetnya.

"Nggak usah tadi katanya gratis buat permintaan maaf." Orang itu menolak dan pergi dengan sedikit senyum lalu berhenti.

"Kak Chesta," sapa orang itu, Chesta sedikit kaget dan menoleh.

"Dapet salam, katanya Emmuuuaaahhh." Kata orang itu sambil memperagakan akan mencium dari jarak jauh. Chesta bergidik ngeri dan mengusirnya, dia berlari keluar kelas.

"Lo kenal Ches?" tanya Lisa.

"Nggak, siapa sih tuh orang hih." Katanya bergidik geli.

"Hahaha...anak kelas satu kayaknya." Vita tertawa meledek.

"Cie, punya fans nih sekarang." Ledek Ina tersenyum.

"Au ah, laper." Sahutnya sambil memakan makanan yang dibawa orang tadi.

"Ches, ati-ati tuh makanan udah di pelet." Seru Ina meledek.

"Emang gue ikan dikasih pelet." Sahut Chesta sambil terus makan. Sementara Lisa sudah mengahabiskan tiga burger sekaligus. Dia benar-benar lapar dan hampir saja memakan jatah Ina yang merasa tak nafsu makan. Tapi gagal karena ternyata Ina juga lapar.

Penggemar baru Chesta tuh. siapa ya kira-kira.

Back To You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang