Terimakasih

729 15 0
                                    

Mereka duduk di ruang tamu dan terlihat suasana rumah besar itu sangat sepi. Arleta mengambilkan kotak obat dan minuman hangat untuk mereka. Sementara Chesta sibuk memperhatikan deretan foto di rak dekat ruang tamu. Terlihat seperti keluarga bahagia mereka yang lengkap.

"Nih, bersihin luka loe dulu." Ucapan Arleta membuat Chesta terkejut.

"Makasih ya udah nolongin gue." Kata Chesta. Lalu mengambil kotak obat dan melihat ke arah Arleta.

"Loe juga harus obatin luka loe." Dan hanya di balas anggukan oleh Arleta.

"Gue dirumah sendirian." Kata Arleta yang melihat Chesta seolah mencari sesuatu.

"Kenapa?" tanya Chesta.

"Broken home dan kakak gue ikut bokap, nyokap gue kerja."

"Apa loe nggak kesepian?"

"Udah biasa sih, kadang gue juga main ke tempat saudara gue." Chesta hanya mengangguk sebenarnya banyak hal yang ingin dia tanyakan tapi ia tak bisa raut wajah Arleta terlihat berubah.

"Apa dia cowok loe?" tanya Arleta. Chesta berhenti mengobati lukanya dan menatap Arleta. Mengingat itu hanya membuatnya takut.

"Bukan." Sahutnya pelan.

"Jangan takut, loe aman disini." Kata Arleta melihat wajah Chesta yang terlihat takut. "Kalau mau pulang bilang aja gue anterin."

"Tapi gue udah ngerepotin loe Ar."

"Santai aja kali." Senyum Arleta membuat Chesta ikut tersenyum dan melihat ada beberapa luka di wajah dan lengannya membuat Chesta membantu mengobati lukanya. Mereka mulai membicarakan banyak hal dari mulai hobi sampai masalah keluarga. Hingga handphone milik Chesta berbunyi, Ina menelfonya karena tadi Chesta sempat menelfon Ina berkali-kali dan juga Vira yang menyuruhnya untuk pulang sekarang. Arleta mengantar Chesta pulang, sebenarnya Chesta mengajaknya untuk mampir tapi Arleta tak mau dan hanya mengantar sampai depan rumah.

"Makasih ya Ar."

"Bosen gue sama kata makasih loe." Sahutnya membuat Chesta tersenyum kecut.

"Oh ya kenapa loe tahu kalau gue dalam bahaya?" tanya Chesta saat Arleta hendak memakai helmnya.

"Gue ngelihat dari mata loe yang memohon malaikat datang."

"Hahah Dasar." Lalu Arleta beranjak pergi. Vira terus bertanya apa yang terjadi kenapa lomba cerdas cermat sampai larut malam kenapa kakaknya itu pulang dengan banyak luka. Siapa orang tadi apa itu Arvad. Kenapa dia tadi menelfon sampai belasan kali bahkan hampir dua puluh kali, apa yang terjadi?

Dan banyak pertanyaan lainnya lagi, yang sulit untuk di jelaskan sekarang. Yang terpenting sekarang adalah dirinya ada di rumah dan perlu istirahat. Ada hal yang ia sadari dari kejadian hari ini, Arleta adalah orang yang baik dan dia terlihat dingin karena selama ini ia sendirian. Chesta akan berteman dengannya dan mengingat kebaikannya malam ini karena tanpa dia mungkin dirinya tak akan sampai rumah saat ini.

Back To You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang