Liburan

946 19 0
                                    

Liburan kali ini Chesta ikut dengan rencana orangtuanya untuk mengunjungi saudara dan sekalian berjalan-jalan. Vira sangat senang karena ini liburan pertama mereka bersama-sama harusnya Chesta juga, tapi nyatanya ekspresinya tak menunjukkan perasaan senang sedikitpun.

"Wuuaaaa....pemandangan pedesaan yang indah." Seru Vira gembira melihat pemandangan yang indah. Di hadapan mereka memang yang terlihat hanya perkebunan sayur, sawah dan bukit-bukit yang hijau. Seharusnya ini menjadi pemandangan yang segar dan liburan yang seru tapi yang terlihat Chesta hanya diam sepanjang perjalanan. Rumah pamannya juga bagus baru pertama kali mereka berkunjung setelah tumbuh dewasa. Waktu kecil mereka pernah datang tapi setelah beberapa tahun mereka sudah jarang datang lagi. Hal ini karena mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Hampir selama liburan mereka habiskan di rumah paman bagi Vira rasanya sangat menyenangkan kalau kakaknya tidak berubah menjadi seperti patung.

"Kak, bentar lagi masuk sekolah nih." Katanya.

"Hmm..."

"Kita akan balik ke kota."

"Iya."

"Jangan habiskan liburanmu dengan di kamar mulu dong. Apa kakak nggak mau ikut aku ke bukit? Atau bermain arum jeram? Atau berenang di sungai?"

"Aku sedang malas."

"Kalau gitu kenapa kakak nggak di rumah saja, liburan atau tidak sama saja membuat liburanku percuma saja." Katanya kesal terus di abaikan lalu pergi meninggalkan kamar.

Chesta bangun dari tidurnya dan memikirkan sesuatu. Ia tak boleh terus seperti ini putus dari Arvad bukanlah suatu masalah besar, liburannya hilang hanya karena memikirkan Arvad. Padahal ini liburan keluarga yang selalu ia inginkan. Bukankah putus itu berarti tak ada ikatan dan berarti bebas, lalu kenapa bebas bisa membuatnya sedih.

Chesta keluar dan mengendarai sepeda mencari adiknya yang sudah jalan menuju sungai. Ia mencoba merasakan udara hari itu, benar-benar menyenangkan udaranya sejuk dan pemandanganya indah. Ia baru menyadarinya hari itu.

"Kakak kesini?" tanya Vira terkejut melihat kakaknya.

"Iya." Jawabnya singkat dengan senyum.

"Gitu dong jangan galau mulu, Galau itu bukan karakternya kak Chesta."

Mereka melanjutkan liburan dengan piknik bersama dan kegitan lainnya. Vira tidak lupa mengambil gambar di momen-momen mereka berlibur bersama. Terlihat di wajah Vira bahagia dan Chesta senang melihat keluarganya senang.

Arvad dan teman-temannya berlibur ke Bali, sebenarnya ia tak mau ikut karena suasana hatinya yang buruk. Tapi Gafi dan Yoga terus memaksanya membuat ia terpaksa mengatakan 'Iya'. Mereka bertiga terlihat senang tapi tidak dengan Arvad. Mereka bertiga terlihat Asyik berselancar sementara Arvad hanya duduk di pantai. Gafi dan yang lainnya menghampirinya dengan keranan.

"Kenapa loe? Biasanya loe paling semangat buat ngalahin Gafi tapi sekarang loe malah melow gini." Kata Yoga menepuk pundak Arvad.

"Hem,,,gue lagi males."

"Ah, nggak seru loe." Eno meledek.

"Biarin aja, palingan dia tuh Cuma takut kalah dari gue." Kata Gafi sambil beranjak pergi diikuti kedua temannya. Arvad memandang sebal.

"Awas aja kalau gue udah baikan sama Chesta." Gerutunya. "Chesta lagi apa ya? Apa dia liburan dengan bahagia setelah keadaan kemarin?" katanya sambil merogoh ponsel di sakunya. Ia menelusuri sosial media milik Chesta dan melihat foto liburan yang di unggah oleh Vira, terlihat Chesta ditandai disana. Dan melihat Chesta yang begitu bahagia ada rasa kesal di hatinya.

"Apa putus dari gue bisa bikin loe bahagia? Apa loe beneran nggak suka sama gue lagi?" gumamnya. "Oke, kalau ini bisa bikin bahagia loe." Lanjutnya lalu beranjak pergi. Berganti pakaian dan mengambil papan seluncur. Lari menghampiri yang lainnya lalu berteriak.

"Gue bakal ngalahin loe Gafi!!!" teriakan yang membuat mereka semua mendengarnya memandang ke sumber suara. Gafi yang melihat itu tersenyum dan bersiap mengejar gelombang laut.

Back To You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang