Masih pagi tapi sekolah sudah ramai dipenuhi murid kelas IPA yang akan berangkat observasi. Vita dan Lisa sudah datang sejak awal mereka menanyakan letak bis mereka. Kemudian Ina dan Chesta baru datang kemudian. Chesta sedikit takut kalau Vita dan Lisa sampai marah karena mereka satu bis. Sedangkan Ina hanya tetap tenang dan menyuruh Chesta untuk tak takut karena mereka tidak punya pilihan, meskipun begitu Vita tetap saja marah-marah.
"Ches, Na, kok kalian milih tempat duduk disini sih?" tanya Vita dengan wajah kesal.
"Udah terima aja nggak ada pilihan. Kita terlambat daftar." Kata Ina santai.
"Ya gue tahu tapi kenapa sih mesti bareng mereka nggak asyik banget tahu dan pasti berisik." Vita masih mempermasalahkan.
"Ya kalau mau cari siapa yang mau nukerin kursi gitu aja." Usul Ina.
"Oke, Kalian siapa yang mau duduk disini?" tanya Vita lantang membut semua mata tertuju padanya. Semua hanya diam tanpa ada yang menjawab. Tiba-tiba Yoga dan yang lainnya masuk ke dalam bis.
"Katanya cewek pinter tapi bikin rusuh aja bisanya." Kata Eno membuat Vita semakin marah. Lisa menarik tangan Vita agar tak jadi keributan.
"Kan gue bilang apa jangan satu bis sama mereka yang ada rusuh." Katanya lagi membuat Vita semakin kesal dan hendak memukul Eno.
"Hei, tenang semuanya jangan buat keributan disini. Cepat duduk di kursi masing-masing karena bis akan segera berangkat." Kata Pak guru menengahi pertengkaran.
"Ches, lo sini sama Ina gue depan. Males gue deket-deket biang penyakit." Kata Vita sambil melirik Eno dan teman-temannya. Chesta hanya mengangguk dan segera mengatur posisi duduk. Ina memilih duduk di dekat jendela. Kursi belakangnya diisi oleh Yoga dan Eno. Sementara Arvad dan Gafi duduk di samping Chesta. Chesta melihat kepada Arvad dan begitu juga Arvad. Namun wajah Chesta tampak kawatir sementara Arvad terlihat tenang dan tersenyum.
Seek_Pengembara
Senyum dong, cowok lo kan duduk di samping lo.
Chesta tersenyum sedikit saat membaca pesan dari Arvad. Kemudian Arvad kembali mengirim pesan untuk Chesta.
Seek_Pengembara
Yak, elah irit banget senyumnya.
Pesan itu membuat Chesta ingin segera membalasnya.
My Hidding
Gue kawatir kalau mereka berantem terus seperti tadi.
Arvad menghela nafas membaca pesan dari Chesta sementara Gafi bingung melihat sikap Arvad dan penasaran. Ia menghentikan kegiatan bermain games nya.
"Kenapa lo?" tanya Gafi. Hanya dijawab dengan gelengan kepala. Suasana di bis sedikit berisik karena Beni dan teman-temannya asyik bermain gitar dan bernyanyi-nyanyi. Mereka seperti akan liburan. Ada sebagian yang sibuk dengan ponselnya, sibuk makan cemilan sibuk mendengarkan musik melalui aerphone sibuk bercerita dan ada yang tidur. Eno yang awalnya hanya duduk saja merasa bersemangat dan ikut bergabung memainkan gitar. Ia juga menarik tangan Yoga untuk bergabung dengan terpaksa ia mengikutinya. Beberapa murid perempuan langsung terkesan saat Gafi juga ikut bergabung hanya Arvad yang tidak ikut karena ia pura-pura tidur. Ia sedang malas bergabung dan ingin melihat Chesta lebih lama lagi.
My Hidding
Nggak ikut gabung?
Arvad terkejut saat ponselnya bergetar, ia membaca pesan dari Chesta.
Seek_Pengembara
Nggak lagi pengen di deket lo. J
Chesta tersenyum membacanya, lalu ia melihat ke arah Ina yang sudah menutup wajahnya dengan jaket sepertinya ia telah tidur. Chesta dan Arvad saling berkirim pesan dan membahas banyak hal, sebenarnya mereka ingin ngobrol tapi Vita yang duduk di depan terus melihat ke kursi belakang dengan wajah kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To You [END]
Teen FictionTerkadang kau ingin terbang bebas saat dirimu mulai bosan dan lelah dengan keadaan. Tetapi saat kau sudah bebas dari semua hal yang membuatmu terkurung, terkadang kau merindukan itu. apakah rindu membuat sesuatu yang bebas memilih untuk kembali terk...