22. KEMBALI KE RUANG PENCATATAN

321 23 1
                                    


Kami pergi kembali ke surga dengan dua malaikat yang lain dengan sangat cepat. Setelah kami sampai di gerbang, kami menuruni jalan turun yang terlihat terbuat dari emas. Dengan cepat kami berada dalam ruangan yang indah.

Malaikat berkata, “Mari dan lihat apa yang kami lakukan disini.” Sepanjang koridor kami masuk ke dalam satu ruangan yang lain yang mirip-mirip dengan yang lain.

Malaikat berkata, “Ada banyak ruangan seperti ini di surga. Ini semua disebut ruangan-ruangan pencatatan. Engkau akan melihat apa yang terjadi dalam ruangan-ruangan ini.”
Malaikat berkata, “Kita akan masuk ke dalam ruangan yang berisi nama orang-orang yang masuk agama lain di bumi.”

Dalam ruangan saya melihat malaikat-malaikat dari bumi dengan cepat dan memberikan laporan tertulis dalam sebuah gulungan kepada malaikat yang lain.
Beberapa tangga terposisikan sepanjang dinding dalam ruangan segi empat. Rak-rak menutupi dinding, dan semua buku ada di dalam rak. Kejadian ini mengingatkanku kepada perpustakaan yang ada di bumi.

Malaikat yang lain, bernyanyi dan memuji Tuhan, berdiri dalam sebuah garis di depan sebuah meja yang besar. Sekitar delapan kaki panjangnya dan empat kaki lebarnya. Gambar guntingan kotak berada di tengah-tengah meja tersebut, yang tertutup dengan emas padat. Sangat indah. Itu terukir dengan daun-daun dan buah.

Itu adalah meja yang paling indah yang saya pernah bayangkan. Saya tidak pernah melihat apapun seperti itu atau gambar yang seperti itu di dalam dunia. Saya tercengang dengan kemuliaan dan keagungan Tuhan yang ada dalam ruangan ini.
Malaikat-malaikat menaiki dan menuruni tangga.

Mereka terus-menerus mengambil buku dari raknya dan mengembalikan ke tempatnya semula. Beberapa malaikat berdiri disekitar dengan laporan-laporan bagian yang lain dari bumi.

Saya memperhatikan bahwa beberapa buku di dinding memiliki corak warna yang berbeda-beda. Kemudian saya melihat dua dari malaikat yang dari gereja berdiri di sebuah garis dengan buku yang sudah mereka ambil dari raknya. Buku itu berisi catatan dari setiap orang yang sudah saya saksikan yang lahir baru di dunia.

Malaikat yang bersamaku berkata, “Apakau engkau melihat dua malaikat yang ada di gereja?”
“Ya.”
“Apakah engkau melihat buku di tangan mereka?”
“Ya.”

Itu berisi catatan dari orang yang baru saja telah diselamatkan. Mereka memperolehnya dari raknya. Kini mereka harus pergi kepada malaikat yang memiliki wewenang.”

Malaikat pemanduku menjelaskan bahwa dalam setiap ruang pencatatan, ada malaikat yang berwenang. Semua yang datang dan pergi dari ruangan melewati malaikat itu. Semua dilakukan dengan untuk kemuliaan Tuhan.

Saya tercengang melihat semua hal yang sedang terjadi. Malaikat yang berwenang memakai hiasan kepala yang sangat sulit bagiku untuk menjelaskannya. Dia mempunyai rambut emas dan berkilau-kilauan, jubah putih dengan banyak hiasan emasnya.

Malaikat yang indah itu mempunyai lebar sayap sekitar dua belas kaki. Dia adalah malaikat yang paling indah yang saya pernah lihat. Malaikat tersebut adalah penjaga utama dari ruangan pencatatan.

Malaikat yang berwenang tersebut melihat kepadaku dan menyuruhku mendekat kepadanya. Kuasa Tuhan menggerakkanku, dan saya dengan cepat berada di samping malaikat tersebut.

Dia berkata kepadaku, “Engkau diijinkan berada disini agar kami bisa menunjukkan kepadamu apa yang terjadi ketika seseorang di dunia lahir baru.

Engkau akan memberitahukannya kepada orang-orang di bumi.”
Ketakjuban itu memenuhiku dan tidak dapat terkatakan!

Kesaksian Surga dan Neraka (Part 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang