Pada bagian perjalanan yang khusus ini tentang tahta Tuhan, saya melihat empat mahluk hidup yang berada di sekitar tahta Tuhan. Semua mahluk yang saya lihat disekitar tahta adalah yang tertulis di dalam Firman Tuhan.
Semua mahluk surgawi ini mempunyai mata-mata yang besar, ada yang di depan dan ada yang di belakang. Mereka dapat melihat ke depan dan ke belakang mereka. Mereka sangat besar dan tidak seperti apapun yang ada di dunia.
Setiap mereka mempunyai enam sayap. Satu yang mempunyai wajah seperti singa. Yang kedua mempunyai wajah seperti anak sapi.
Mahluk yang ketiga mempunyai wajah seperti orang. Bayangkan, jika engkau bisa, satu mahluk yang tinggi mempunyai enam sayap. Memiliki wajah seorang manusia. Mehluk yang keempat terlihat seperti elang.
Semua mahluk ini memuji Tuhan terus-menerus, "Kudus, kudus, kudus, Tuhan Yang Maha Kuasa."Saya tidak pernah melihat mahluk seperti itu sebelumnya, mereka terlihat asing buatku. Saya tahu bagaimanapun, bahwa Tuhanlah yang menciptakan mahluk kudus ini di surga. Saya memuji Tuhan untuk yang Dia lakukan dan kuasaNya yang besar. Tuhan adalah Tuhan yang besar! Ketika saya memperhatikan mahluk-mahluk ini, mereka mulai memuji dan menyembah Tuhan Yang Maha Kuasa.
Saya ingin engkau untuk mengeti apa yang saya lihat tentang mahluk surgawi itu dalam penglihatanku, saya mempelajari mereka dan menemukan penjelasan yang luar biasa dari Yohanes tentang apa yang saya lihat dalam kitab Wahyu. Ini bagaimana Yohanes menjelaskan mereka:
Wahyu 4:6-8. Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang. Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang. Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang akan datang."
Alkitab memberitahu kita tentang mahluk-mahluk hidup ini dan tugas mereka. Mereka terus-menerus memberikan Tuhan pujian dan kehormatan. Bersama dua puluh empat tua-tua, memuji Tuhan adalah pekerjaan utama mereka:
Wahyu 4:8-11. Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang akan datang." Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata: "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian, dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
Wahyu 5:9-10. Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru, katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."
Wahyu 5:11-14. Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!" Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada d dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!" Dan keempat makhluk itu berkata: "Amin." Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.
Wahyu 7:11-12. Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu, mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah, sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!"
Wahyu 19:4-6. Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya." Maka kedenggaranlah suatu suara dari takhta itu: "Pujilah Allah kita, hai kamu semua hamba-Nya, kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!" Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja."
Wahyu 5:8. Ketika la mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu dl hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
Wahyu 15:6-8. Dan ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, keluar dari Bait Suci, berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. Dan satu dari keempat makhluk itu memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan dari emas yang penuh berisi murka Allah - yaitu Allah yang hidup sampai selama-lamanya. Dan Bait Suci itu dipenuhi asap karena kemuliaan Allah dan karena kuasa-Nya dan seorangpun tidak dapat memasuki Bait Suci itu, sebelum berakhir ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu.
Saya melihat malaikat yang tidak terhitung jumlahnya ketika mereka mulai memuji Tuhan.Saya mendengat dan mengalami kejadian yang tidak terlupakan bersama dengan para tua-tua memuji juga. Saya juga, memuji Raja, dan berpikir, 'Oh, betapa mulianya melihat kemuliaan Tuhan Yang Maha Kuasa!'
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesaksian Surga dan Neraka (Part 1)
SpiritualSTOP. BERHENTI. Apakah kamu mau masuk Surga atau Neraka ? ✔ Baca buku ini untuk merubah hidupmu untuk hidup suci ( Kelakuan, pikiran dan hati ) di hadapan Allah 🛇 Terserah kamu jika kamu memang mengganggap hidupmu benar2 suci di hadapan Allah ( C...