Penghakiman

203 9 0
                                    


Tanggal 10 july 2016 (AN: Hari ultahku 😅) malam saya tidak bisa tidur perasaan dalam hati ini tidak enak, sms mama sekitar jam 12 malam waktu London, saya bilang "ma, kenapa perasaan ade tidak enak ya , ade ga bisa tidur sudah dua hari , mama ingetin untuk berdoa minta Tuhan Yesus berikan damai pikiran sejahtera buat tidur."

Tanggal 11 july 2016 pukul 11.00 malam waktu London, saya tidak berusaha untuk tidur hati masih merasa gunda gulana tidak tau kenapa tiba – tiba, kira – kira setelah 1 jam berbaring ditempat tidur, saya merasa badan saya terangkat dari tempat tidur pelan – pelan terbang tinggi melalui atap ruma, tiba – tiba saya sampai disatu tempat besar yang didalamnya terdapat banyak barisan penuh dengan manusia barisan itu banyak.

Di anatara barisan itu terpisah kan dengan awan yang dalam jika diliat kebawah mungkin bisa dibilang ada sesuatu yang tidak ingin kalian ketahui terdapat di dalam-nya, saya bertanya – Tanya dalam hati

“ Apakah saya sudah mati … ? Dimana saya … ? kenapa saya disini … ? “

Saya melihat disekelilingku dan aku melihat dua malaikat itu di kanan dan kiri saya mereka berdua berbaju sama putih selendang emas silver, rambutnya emas, kulit mereka berbeda dengan manusia. Saya sungguh tidak dapat menjelaskan dengan kata – kata. Malaikat itu bersinar seperti layaknya permata , kadang kadang saya tidak bisa meihat wajah mereka, karena begitu indah, mereka berdua memakai mahkota terbuat dari emas yang ditengahnya terdapat batu permata berwarna ungu kemilauan seperti berlian, mereka berdua hanya tersenyum melihat saya.

Rasanya mereka sudah tahu apa yang ingin saya tanyakan, saya masih syok kenapa saya berada disini, 2 baris dari barisan saya, saya melihat kakak saya, berbaris juga seperti menunggu sama dengan saya dia ditemani 2 malaikat, tapi malaikat yang menemani berbeda dengan saya, mereka tidak memakai mahkota tapi pakaian-nya biru seperti raut wajah mereka cantik tapi seperti biasa, kulit mereka bersinar tai tidak mengkilap, dan wajah kakak saya seperti sedih tidak ada harapan. Saya pun bertanya

– Tanya mengapa dia ada disini apa sebetulnya.

Diruangan itu banyak manusia, menunggu gilirannya, saya tidak bisa mendengar apa yang mereka bicaraan tapi roh saya tahu mereka itu sedang menunggu giliran untuk dipanggil kedepan, dihadapan kami ada sebuang kursi besar yang disamping kanan timbangan dan disamping timbangan itu ada malaikat yang menjaga mereka hampir sama dengan malaikat yang menemani saya, dikursi itu sangat besar seperti raksasa, saya sampai tidak kuat melihat kearah orang yang duduk diatas kursi itu, orang itu penuh dengan cahaya, diselimuti oleh cahaya terang sekali. dia terlihat sangat besar, dia besar sekali dan saya merasa kecil, dia memanggil nama kami satu – satu saya satu – satu, saya tidak bisa mendengar percakapan mereka, tapi saya mengerti dengan bahasa gerak tubuh mereka.

Ada seorang muda didepan saya berdiri tepat dihadapan saya dan giliran dia yang maju kedepan, saya melihat sosok yang duduk dikursi itu, memegang sebuah kitab, dan seorang anak muda itu terkadang melihat bahagia, tapi saya melihat terkadang dia menjelaskan sesuatu, mereka seperti berdebat, jika seorang yang duduk dikursi itu setuju, dengan apa yang mereka bacakan maka jarinya akan menunjuk ke kiri dan ke kanan, timbangan itu akan semakin berat.

Tiba giliran saya maju kedepan saya sangatlah ketakutan, saya akhirnya bisa mendengar suara yang datang dari kursi itu, dia memanggil nama lengkap saya, “ HANA ANGELINA “ dengan suara yang datang dari kursi itu, suara lantang, teduh dan penuh bijaksana, saya maju dan saya merasa rapuh dan tidak kuat, saya melihat orang yang duduk dikursi megah itu membuka kitab, dan mulai membacakan satu persatu apa yang ada didalam kitab itu belum dia mulai membaca saya berlutut dan mulai merasa sangat sedih, saya bilang

“ BAPA mungkin perbuatan hamba didunia ini tidak cukup untuk membuat hamba masuk ke dalam surga, tapi kalau boleh hamba minta bagikanlah setengah dari apa yang hamba perbuat kepada kakak hamba yang berada dibarisan sana. “

Saya menunjuk kakak saya yang ada disana barisan lain, yang sedang menuju giliran-nya.

“ BAPA itu membaca satu persatu tentang kehidupan saya didalam sebuah kitab yang dia buka, bahwa Tuhan mengingat hal sekecil itu, beberapa hal yang saya terkejut , dia memutar satu Film kehidupan saya dimana saya masih bersama kakak saya membeli agar – agar waktu itu umur saya 7/8 tahun bersama kakak saya membeli agar – agar yang dijual abang2 sekitar rumah saya lalu saya bertanya :

“ Bang kenal Tuhan Yesus gak, dia itu Penyelamat, abang harus percaya Tuhan Yesus.“

Hati saya mulai hancur dan terkejut dan airmata saya mulai menetes, dalam hati saya BAPA, Engkau ingat hal ini saya pikir itu Cuma biasa. Banyak sesuatu yang kecil yang Dia putar dalam Film kehidupan saya. dan saya terkejut, sampai sekecil ini engkau ingat BAPA …. ?

Hal terakhir yang membuat saya terkejut dan sedih, dia mengingatkan saya waktu saya mencuci kaki seorang wanita, yang mempunyai sejarah yang tidak baik dalam hidup saya, saya melakukan hanya untuk menghormati dia. Kemudian saya menangis, saya bilang dalam hati Tuhan.

“ Saya tidak pernah mencuci kaki mama saya, tapi dia seorang yang sangat jahat kepada saya sangat licik, tapi tidak apa saya melakukannya karena saya menghormati dia sebagai orangtua saya. “

Disaat Film kehidupan saya diputar jari Bapa menunjuk kearah timbangan yang ada disebelah kiri hadapan saya, dan timbangan itu menjadi sangatlah berat sampai hampir menyentuh lantai, jarak antara lantai dengan timbangan itu seperti anda berdiri dihadapan gedung yang tingginya 200 lantai atau mungkin lebih, dan BAPA itu memerintahkan Malaikat yang menjaga timbangan itu mengambil setengah dari timbangan saya dan diberikan kepada kakak saya, malaikat itu memberikan kepada malaikat disamping kakak saya, apa yang diberikan itu berupaya cahaya seperti kapas yang susah saya gambarkan, berkilau dan halus.

mereka menaruhnya diatas kepala kakak saya dan malaikat yang berada disamping memegang beberapa, setelah itu malaikat dan kakak saya berubah menjadi lebih bercahaya bersinar dan saya bisa merasakan mereka bisa lebih damai dan berbahagia, saya tetap tidak bisa mendengar suara lain selain suara BAPA itu, tapi saya melihat kakak saya memandang saya dengan wajah penuh kebahagiaan dan penuh ucapan syukur, walaupun saya tidak bisa mendengarnya, tap roh saya paham bahwa kakak saya ingin mengatakan terima kasih untuk semuanya itu.

Setelah itu Bapa menyuruh malaikat yang berada disebelah kanan dan kiri saya untuk membawa saya ketempat dimana saya harus berada setelah PENGHAKIMAN itu, saya menuju kearah kanan saya dan menapaki tangga – tangga kemuliaan, saya melihat banyak tangga keatas yang tingginya tidak bisa digambarkan.

Disekitar tangga itu terdapat awan – awan kecil dan malaikat berkilau terbang disekitar tangga tersebut, satu tangga jumlahnya banyak saya tidak ingat ada beberapa tapi yang saya tahu bahwa saya melalui tangga itu dengan cepat, di perjalanan tangga tingakt pertama, saya melihat kebawah dan memandang kakak saya yang mukanya penuh sukacita, dan saya senang sekali.

Saya merasa malaikat yang ada dikanan dan dikiri saya tahu bahwa saya mempunyai banyajk pertanyaan tetapi hanya dimulut saya ini seperti terkunci untuk berkata – kata , satu hal yang saya berasil tanyakan kepada mereka, ialah :

“ Malaikat, Dimana orang tua Hamba “

Malaikat yang disebelah kanan tersenyum rapi dan memegang pundak saya, yang disebelah kiri menjawab , “ Mereka ada ditingkatan berbeda Angelina, kalian akan berkumpul nanti setelah peperangan Armagedon. “

Dan dia tersenyum, saya ingin menanyakan pertanyaan selanjutnya tetapi mulut saya terkunci.

Tiba – tiba saya sudah sampai disurga tingkat ketiga dari tangga tersebut, saya tidak melanjutkan perjalanan ke surga ketingkat keempat, setelah saya sampai disurga tingkat tiga para malaikat itu membawa saya kesuatu halaman yang terdapat pintu besar seperti tidak terbuat dari emas dan berkilauan tetapi dipintu itu terdapat permata yang sama dengan mahkota yang dipakai malaikat yang mengawal saya dari awal. Disaat pintu itu terbuka, saya mendengar suara terompet berbunyi :

“ SELAMAT DATANG KEMBALI ANAK YANG AKU KASIHI. “

Disaat ingin memasuki gerbang tersebut saya hanya menutup mata karena cahaya yang keluar dari Pintu tersebut sangatlah terang dan Pintu tersebut sangatlah terang dan saya tidak sanggup melihatnya. Dan disaat saya semakin dekat , dan cahaya itu semakin terang, saya terbangun dengan sangat terkejut. Saya cek jam waktu itu sekitar jam 4 pagi waktu london

Kesaksian Surga dan Neraka (Part 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang