Bernanda Fernandez - 5 hari ke Neraka & Surga

392 14 0
                                    

INILAH KESAKSIAN KUNJUNGAN PERTAMA

Karena sakit saya pagi itu, suamiku menolak meninggalkan saya sendirian dan pergi bekerja. Saya berkata saya tidak sendirian. Setelah kepergiannya, saya merasa sekarat. Sehingga kuputuskan menelepon teman, dan ibu mertua saya. Ibu mertua menjawab: "Bernarda, Allah akan memberkatimu dihari ini, jangan takut". Jawaban yang sama diberikan oleh seorang saudara dalam Kristus yang kutelepon, tetapi ia menambahkan: "Bernarda bangun dari tempat tidurmu dan pujilah Tuhan, menangislah kepadaNya dan muliakanlah DIA". Sehingga, dalam kelemahan kekuatan aku menangis pada Tuhan dan berkata: "Tuhan Engkaulah kekuatanku, datang dan tolonglah saya". Saya mencoba berdiri, tetapi kekuatan-ku telah pergi. Suara-ku tidak terdengar lagi namun jiwa-ku menangis kepada Tuhan untuk menolong-ku yang sekarat.

Tiba-tiba kamar diliputi oleh cahaya seperti nyala api. Segera rasa takutku hilang dan aku melihat malaikat turun dan masuk di kamar-ku. sangat jelas mereka berbicara seorang kepada yang lain, dan tiba-tiba suatu bentuk yang luar biasa muncul, sangat luar biasa daripada malaikat. Dia berpakaian putih dengan bertuliskan emas. Di dada- Nya tertulis: "SETIA DAN BENAR". Di wajah- Nya terpancar Kasih dan kelemah-lembutan. Yesus yang adalah Kristus hadapanku, Raja segala raja dan Tuhan segala tuhan. Diberkatilah Nama-Nya ! Yesus menghampiri, menjamah kepalaku dan berkata: "Aku Yesus yang mati bagimu. Lihatlah bekas luka di tangan-Ku, masih ada bagimu. Aku turun dari Tahta Kemuliaan-Ku untuk berbicara padamu; kehidupanmu perlu diperbaiki. Kau pemalas dan cepat marah. Lagi, Aku tidak suka 25% kekristenan atau 95%, tetapi 100%. Jika mau ke surga, kau harus kudus karena Aku sendiri adalah Kudus; Aku datang membawamu untuk suatu perjalanan".

Saya bertanya: "Tuhan apakah suatu misi perjalanan?" Dia menjawab "Tidak". Kemudian Ia memegang tanganku dan mengangkatku, dan berkata kepadaku dengan mesra dan penuh Kasih. Dia membawaku sejauh jendelaku, Dia memandang kota New-York dan saya melihat kesedihan diwajahNya. Dia menangis dan berkata: "Firman-Ku sangat baik dikotbahkan, tetapi orang-orang tidak mendengarkan. Dosa kota ini telah sampai kepada Bapa-Ku".

Kota ini penuh homoseksual; diantaranya orang-orang politik. Tuhan berkata: "Ini-lah suatu sodom, tetapi Aku hidup dan pengadilan Bapa-Ku akan jatuh pada kota ini". Saya berlutut dan menangis tetapi Ia berkata:"Jangan takut. Saat pengadilan itu dijatuhkan pada kota ini, Gereja-Ku tidak berada di Dunia lagi.".

Ia membawaku ke tempat tidur memintaku menelepon seorang saudara dari Jemaatku. Dia memberikan nama saudara itu. Dan memintaku mengatakan padanya bahwa Rohku akan keluar dari tubuhku, dan jangan mereka membawa tubuhku ke rumah sakit atau ke pemakaman. sebaliknya, beritahukan suamiku agar percaya kepada Dia yang adalah kebangkitan dan Hidup (Yohanes 11: 25). Ia katakan: "Aku-lah yang memberikan Hidup, Aku membawah Rohmu tetapi engkau akan kembali dan beritakan pada semua orang agar percaya sepenuhnya kepada-Ku. Bagi yang percaya kepada-Ku tidak akan pernah mati" (Yohanes 11:26). Tuhan mengulurkan tanganNya dan suatu tubuh yang lain keluar dari diriku. Pakaianku putih dan bercahaya seperti Tuhan, Dia katakan: "Lihat! Ini-lah tubuh yang segera dimiliki oleh orang Kristen yang taat pada Firman-Ku". Saya sadar bahwa saya dapat menembus dinding. Tuhan memegang tangan saya dan berkata: "Lihat"! Saya berpaling dan melihat tubuh saya yang tanpa Roh. Dia menjelaskan bahwa tubuh jasmaniku tidak berarti, namun hanyalah debu tanah, dan saat mati akan kembali menjadi debu tanah, sebagaimana tubuh jasmani lainnya. Dia menambahkan bahwa tubuh yang baru adalah sangat mulia yaitu Roh yang di-berikan pada manusia.

Saya mengira Ia akan membawa saya langsung ke Surga, namun itu bukan permasalahannya. Kami turun melalui suatu terowongan di bawah bumi, saat masuk tempat tersebut Saya tak dapat menahan bau busuk. Saya katakan: "Tuhan saya tidak mau pergi ketempat itu". Tetapi kami tetap saja masuk; Sewaktu mendekati ujung terowongan, kami duduk di atas batu dan Tuhan berkata: "Lihatlah"! Saya mendengar suara penderitaan, tangisan dan teriakan. Di neraka, waktunya dihabiskan dengan menangis, tidak seorang pun peduli kepada mereka.

Kesaksian Surga dan Neraka (Part 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang