Rome dan Rava masuk ke kelas mereka bersama. Rava langsung duduk di tempat duduknya, sempat bingung karena tiba-tiba teman-teman sekelas mereka tertawa begitu ia dan Rome memasuki kelas. Sementara itu, Rome terdiam di ambang pintu, menatap teman-teman sekelasnya yang tertawa terbahak-bahak sembari menatapnya. 'Oke, gua mulai kegeeran. Apa mereka ngetawain gua? Ada yang salahkah sama penampilan gua?' batin Rome, lantas mulai mengecek penampilannya sendiri. Ia memang sedikit kacau dan berantakan hari ini, namun menurutnya itu tidak lucu sama sekali.
Dan tiba-tiba saja, Vigo, Raka, dan Dean yang baru tiba langsung menarik lengan Rome, menjauh dari kelas mereka.
"Eh, ini apaan sih? Kita mau ke mana?" Rome berhenti berlari, menatap wajah ketiga sahabatnya yang merah padam. "Kalian kenapa? Oh iya, Alvin mana? Eh, kok mereka pada ketawa sih? Kan kita lagi gak lucu." Rome bertanya beruntun, menatap teman-temannya yang langsung menahan tawa mereka ketika melewati Rome, Vigo, Raka, dan Dean yang sedang berdiri di koridor tak jauh dari kelas mereka.
"Itu masalahnya! Ayo, kita kejar si Alvin!" jawab Vigo berapi-api, lantas kembali menyeret Rome.
"Tunggu! Alvin kenapa?" Rome yang sama sekali tidak tahu duduk permasalahannya kembali menghentikan langkahnya.
Raka mendengus kasar, lantas mengeluarkan ponselnya, mengutak-atiknya beberapa saat, dan menunjukkannya kepada Rome. Rome langsung terbelalak lebar. Pantas saja teman-temannya menertawakannya!
"Gua yakin si Alvin sekarang lari ke halaman belakang—"
"ALVIIIIIIINNN!!!" Rome keburu berseru marah, memotong ucapan Dean. Kedua tangannya terkepal, lantas berlari cepat dengan penuh emosi ke halaman belakang sekolah. Vigo, Raka, dan Dean sempat bertatapan bingung, lantas langsung mengejar Rome menuju halaman belakang sekolah.
Kalian tahu apa yang membuat mereka ditertawakan teman-teman mereka? Di Instagram, beberapa anggota ZC mem-posting foto mereka yang kemarin malam masih mengenakan kostum ala wanita lengkap dengan dandanannya. Dan kabar buruknya, posting-an mereka hampir semuanya masuk ke explore, sehingga masyarakat luas bisa melihatnya, termasuk teman-teman mereka. Belum lagi beberapa dari mereka ada yang merupakan kenalan dari beberapa anggota ZC. Luar biasa.
***
Di halaman belakang sekolah....
Alvin nampak dikejar-kejar oleh Vigo, Raka, Rome, dan Dean dengan brutalnya. Jatuh-bangun ia menghindari amukan keempat sahabatnya, berguling ke sana-kemari, menyusuri setiap jengkal halaman belakang sekolah yang ditumbuhi oleh rerumputan hijau. Mereka berteriak-teriak dengan berisiknya, mengabaikan bel masuk. Hampir seluruh murid Olympus High School menonton kejadian itu dari kelas masing-masing lewat jendela kelas.
"SINI LO, TAI!"
"JANGAN LARI LO, NYEEETTT!!!"
"KAMPRET LU EMANG, MALU-MALUIN KITA AJA LU!"
"INI SEMUA GARA-GARA LOOO!!!"
"HANCUR SUDAH REPUTASI GUA SEBAGAI COWOK SANGAR DI OLYMPUS!"
"GUA BAKAR LO IDUP-IDUP! SINI LO!"
"AMPUN BRO, AMPUUUUNN!!! JANGAN SIKSA GUAAA!!!"
Mereka terus berlari-larian. Dan akhirnya, dengan sekali terkaman, Rome meraih tubuh Alvin dan menjatuhkannya, lantas menindihnya. "Mati lu, Kampret!" makinya. Raka menyusul menindih tubuh Rome, Vigo ikut andil menindih tubuh Raka, dan Dean yang berada di paling atas, menindih tubuh Vigo. Hal itu membuat Alvin merintih kesakitan akibat ditindih oleh keempat sahabatnya itu.
"Ampuni gua kenapaaa?! Adoh! Ya Allah, apa salah Alvin, Ya Allah...."
"MASIH AJA LO NANYA APA SALAH LO KE TUHAN?!" omel Rome. "Ini semua gara-gara lo dan taruhan lo sama Bang Faren yang konyol itu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathe
Teen Fiction[Trigger warning! Efek yang kalian rasakan setelah membaca cerita ini di luar tanggung jawab dan kuasa penulis.] We all here have our own struggles. Hal tersebut adalah sesuatu yang pasti dalam hidup, yang tidak dapat ditentang lagi. Itu pula yang d...