"Silahkan duduk". Ujar sang pria yang tampak tenang sedari tadi.
"Baiklah" Ujarku sambil melepas syalku
"Jadi.. Akan kuperkenalkan diriku,namaku Xe---"
"Xellecia Earls" Jawabnya cepat sambil menunjuk name tag yang menempel didadaku
"Ahh i-iya" Fix! Aku sangat malu saat dia menatapku dengan pandangan menyelidik.
"Nama yang bagus" Pujinya.
Well seketika diriku memanas layaknya keju yang dipanaskan,tetapi aku harus menjaga diriku.
"Baiklah.. Kenapa anda memilih mengembangkan bisnis dibidang penerbangan?" Tanyaku.
"Karena saya ingin mengembangkan inovasi teknologi kedalam penerbangan yang sedang dikembangkan saat ini" Ucapnya santai sambil menatapku.
"Hmm baik,apa tujuan anda mengembangkan perusahaan ini?" Tanyaku.
"Menciptakan teknologi baru dan tentunya kesuksesan dalam berbisnis" Ujarnya sambil melonggarkan dasinya.
Shit! He looks so sexy! Batinku.
"Ohh okay selanjutnya.." Ucapku gugup.
"Sekarang saya yang akan bertanya,kenapa tatapan mu tidak tertuju padaku?" Tanyanya dengan menaikkan sebelah alis.
"Karena.. Saya sedang fokus menanyakan pertanyaan ini untuk tugas saya" Jawabku dengan alasan yang sangat tak masuk akal bukan?
"Ohh begitu" Jawabnya sambil memperlihatkan tatapan tidak percaya.
"Ka-kalau begitu cukup sekian wawancaranya,terima kasih" Ucapku dengan lembut dan berdiri dan sedikit membungkukkan badan.
Saat kuingin membuka pintu tiba tiba saja ada tangan kokoh besar memegang tanganku di gagang pintu.
"Tunggu,sepertinya aku mengenalimu . Apa kau wanita yang bekerja di Raflesia's restourant?" Tanyanya sambil menatapku lekat.
DEG!! "I-iya ada apa memangnya?" Aku kaget ternyata dia tau restoran dimana tempat kerja sampinganku.
"Aku pernah melihatmu disana" Ucapnya santai.
"Iya pak saya bekerja disana.. Maaf saya ada jadwal lagi,permisi" Ujarku sambil membuka pintu dan berlari untuk mengejar lift dan menekan tombol dengan secepatnya kubisa. Perkatannya membuat ada sesuatu yang merinding di dalam tubuhku.
Tidak! Tolong jangan pikirkan masalah ini! Aku tidak tau mengapa dia berbicara seperti itu terlebih lagi badannya menempel pada badanku sehingga kami bersentuhan. Batinku.
JONATHAN
Aku menghela nafas. Lalu memutar badanku. Dikursi aku melihat ada syal merah yang tertinggal. Itu miliknya?
"Hey! Kau melupakan syal mu!" Teriakku sambil membawa syal nya. Dia sudah pergi. Yasudah kubawa saja barangkali dia kembali padaku atau aku akan bertemu dengannya lagi.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESIVE CEO
Romansa#DON'T COPY MY WORK!!! Bagaimana rasanya jika sudah terlanjur cinta tapi disakiti? Ya itulah yang dirasakan Jonathan blue. Dia sudah berjanji untuk tidak mencintai lagi dan berharap hatinya tak terpikat untuk orang lain. Tapi bagaimana jadinya kal...