JONATHAN
"Ahh kerjaan ini menyusahkan" Batinku kesal pada tumpukan dokumen yang ada dihadapanku. Sore ini aku masih harus mengurusi beberapa dokumen penting perusahaan. Tidak gampang menjadi CEO bukan?
"Tuan, mau kopi?" Tanya Sarah. My secretary.
"Tidak usah saya ingin segera pulang" Aku melihat jam tanganku dan sudah menunjuk pukul 22:05 PM , huft lelah sekali.
"Sarah, tolong bereskan dokumen ini dengan rapi dan simpan di lemari sana" Aku menunjuk lemari penyimpanan dokumen.
"Yes sir" Ucapnya cepat sambil membereskan dokumen.
"Saya duluan" Aku mengambil kunci mobilku dan segera menuju area parkir. Tapi ada tangan besar menepuk pundakku.
"Hey blue!" Teriaknya.
"Astaga Malven! Jangan membuatku terkejut bodoh!" Bentakku.
"Ah kau ini sama saja seperti dulu, selalu kagetan" Dia tertawa.
"Hei bagaimana jika kita main dulu sebentar? Sudah lama kita tidak minum" Ujarnya sambil mengejekku dengan tatapannya itu.
"Ah aku malas sekali. Kerjaanku banyak" Ucapku malas. Walau aku menolak sebenarnya aku memang ingin minum.
"Ah ayolah sedikit saja kok aku yakin kau tidak akan mabuk kan?"
"Tentu saja tidak" Jawabku cepat.
"Great! Kalau begitu ayo cepat" Ucapnya semangat. Dasar tukang pembuat maksiat.
Akhirnya aku dan Malven menuju salah satu klub malam terkenal di London. Saat kumasuki tempat itu, wow mewah sekali.
"Vodka 2 ya!!" Malven memesankan bir dengan porsi yang tidak sedikit. Kami duduk dikursi panjang dan dilayani wanita wanita penggoda.
"Ayolah minum, untuk bersenang senang hahaha" Dia meminum alkohol itu. Tanpa sadar aku juga meminumnya. Lagi, lagi, dan lagi. Akhinya aku benar benar mabuk. Tak terkendali. Ah rasanya ingin melayang."Ahh.. aku hek! Pusing sekali" Ujarku sambil segukan. Ah ini enak sekali. Sudah berapa bulan lamanya aku tidak merasakan alkohol seenak ini?
"Kau begitu.. me-menikmatinya blue.." Ujarnya lemas.
"Jam berapa sekarang?" Tanyaku sambil melihat tanganku. Sial sudah jam 23:40 PM. Berarti aku sudah lama sekali disini. Okay time to go home.
"Aku ingin pulang, akan kubayar semuanya" Ucapku sambil memegang kepala.
"Tidak usah, aku sudah membayarnya semua saat tadi. Sana pulang haha" Ucapnya sambil meminum terus alkohol dan ditemani wanita penggoda.
"Hmm" Aku hanya berdehem. Aku membawa mobilku dengan kecepatan rendah. Aku melihat jam kembali. Sudah jam 23:53 PM. Sebegitu lambatnya kah aku menyetir?
Akhirnya sampai dirumahku. Aku masuk dan tidak menemukan siapapun dirumah. Ah persetan dengan itu. Aku bergegas mandi dan mencuci mukaku untuk menyadarkan ku kembali dari mabuk berat ini. Ahh kesadaran ku pulih tapi belum 100% ya-- bisa dibilang masih 25%.
"I'm home.." Ucap seorang perempuan masuk ke rumahku. Aku keluar dan melihatnya. Ohh aku baru ingat dia adalah asisten rumah tanggaku. Xellecia Earls.
"Darimana saja kau? Kenapa baru datang?" Ucapku heran. Tidak biasanya dia datang malam malam begini.
"Mmmhh.. hek!! Aku baru saja menyelesaikan tugas kuliahku" Ohh jadi dia mabuk? Kenapa waktunya bersamaan?
"Ohh yasudah jangan mengotori rumahku dan segeralah pergi tidur!" Ucapku dengan nada agak keras. Aku kembali ke kamar mandi dan menggosok gigiku. Tiba tiba dia menghampiriku dan menyentuh badanku. "Aku suka pria sexy sepertimu" Ucapnya sambil mendesah dan menggigit leherku. Aku kaget.
"Sadarlah Cia aku tak ingin kau menyesal nantinya. Sekarang cepat tidurlah" Ucapku sambil mendorongnya pelan. Dia keluar dan menutup pintu. Sepertinya dia marah.
Setelah aku selesai mandi aku bergegas menuju kamarku dilantai 2. Betapa terkejutnya aku ketika membuka pintu dan menemukannya hanya memakai pakaian dalam!
"Hei apa yang kau lakukan!" Kenapa dia ada dikamarku?! Padahal dia sudah kusediakan kamar sendiri!
"Aku ingin tidur bersamamu~" Dia tertawa. Kurasa dia benar benar mabuk.
"Keluar! Atau kuseret kau keluar" Ucapku sambil membukakan pintu dengan lebar. Aku berharap dia keluar namun, dugaanku salah. Dia malah mendekati ku dan menciumku dengan cepat.
"Hihihi Aku ingin badanmu sayang" Dia meraba badanku. Ah panas sekali.
"Cia jika kau melakukannya ketika kau mabuk kau tau kan apa yang akan terjadi nantinya? Lagipula aku tidak punya pengaman" Aku memalingkan mukaku. Tak kuasa menatap wajah cantik nya itu.
"Mau pakai atau tidak itu bukan masalah" Dia menggigit kupingku. Dia meraba selangkanganku dan memijatnya. Ah fuck! Benar benar terasa enak.
"Give me your body honey" Godanya sambil membuka handukku.
"Do you want to lose your virginity?" Ucapku sambil mencium lehernya.
"Ohh Yes! I do! I want it!" Serunya dengan semangat sambil membuka celanaku.
Aku terbawa oleh rayuannya. Aku membuka dalamannya dan menciumnya.
Urusan hamil atau tidak itu bisa belakangan. Yang penting bersenang senang dulu bukan?
***
XELLECIA
Sinar matahari ini membuka mataku. Aku melihat sekeliling. Ummhh kasur ini empuk sekali, aku meraba raba sampingku. Tunggu, apa yang ada disebelahku? Saat aku menengok dan aku melihat Jonathan Blue sedang tidur disampingku dengan telanjang dada? Bahkan dia telanjang bu-- Ahh!! Apa yang terjadi padaku! Aku bahkan tidak memakai sehelai baju pun!
"Astaga apa yang terjadi padaku? I lose my virginity?! Tidak mungkin!!" Aku frustasi.
"Aku hamil dengan pria yang baru kukenal?! Aku baru ingat kalau--" Perkataan ku terhenti saat aku mengingat kejadian semalam. Kami--
Ah shit!
Keperawanan ku hilang!
Aku memakai baju ku dan keluar dari kamarnya. Aku bergegas keluar rumah dan berjalan menjauh sambil tergesa gesa. Aku terus mengucek mataku. Tanpa kusadari air mata mengalir di pipiku. Apa yang telah kulakukan? Aku bahkan merendahkan martabatku sendiri. Aku berjalan ke taman sendirian dan duduk disana.
Oh god, kenapa hal buruk ini terjadi padaku? Batinku.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESIVE CEO
Romance#DON'T COPY MY WORK!!! Bagaimana rasanya jika sudah terlanjur cinta tapi disakiti? Ya itulah yang dirasakan Jonathan blue. Dia sudah berjanji untuk tidak mencintai lagi dan berharap hatinya tak terpikat untuk orang lain. Tapi bagaimana jadinya kal...