XELLECIA
Sudah sore dirumah ini masih sepi. Cuma ada beberapa pelayan dan bodyguard diluar dan tepi tepi rumah. Benar benar ketat.
"Mis cia mau makan?" Sapa lembut Maggie. Dia salah satu pelayan disini.
"Ah tidak,aku tidak lapar" Jawabku sambil menonton acara tv.
"Tapi anda sedang hamil miss, jadwal makan anda harus tepat waktu"
Aku hamil? Darimana dia tau? Apakah Jonathan yang memberi tahunya?
"Entahlah aku tidak lapar" Ucapku sambil tersenyum kecil padanya.
"Baiklah miss" Dia menunduk dan hendak pergi.
"Tunggu,emm.. biasanya Jonathan pulang jam berapa?"
Dia berbalik dan sedikit kebingungan menjawabnya.
"Biasanya tuan muda pulang sekitar jam 8 sampai 12 malam miss, ada apa miss? Mau saya telepon tuan muda?"
"Ahh ngga apa apa kok makasih, aku cuma sekedar bertanya saja" Langsung kujawab dengan cepat.
Dia mengangguk dan meninggalkanku. Sepi sekali disini. Apakah selalu seperti ini rasanya? Aku lebih suka tinggal dirumah ayah dan ibuku yang ramai dan penuh kasih sayang ya-- walau tidak mewah tapi banyak kasih sayang didalamnya.
Entah kenapa bawaanku selalu mengantuk akhirnya aku menuju kamar bawahku dan tidur. Mimpi indah xellecia.. batinku.
JONATHAN
Sekarang aku,Dad dan Mom sedang duduk diruang keluarga bernuansa gold dan megah.
"Oke to the point, ada apa?" Ujarku karena tak tahan berdiam lama lama disini.
"Aku ingin menjodohkanmu dengan Jane southwell" Ucap Jhonny Blue. He is my father.
"Jane southwell?" Aku mengambil selembar kertas beserta identitas lengkap dan foto perempuan itu. Ah aku tidak tertarik mempunyai mainan lagi. Karena aku punya mainan yang begitu membuatku tertarik. Siapa lagi kalau bukan Xellecia Earls? My Toy!
"Tidak. Aku menolaknya" Aku meletakkan kembali kertas itu dan disambut oleh tatapan wajah kecewa dari kedua orang tuaku.
"Jonathan blue? Sampai kapan kau mau terus melajang? Sedangkan usiamu sudah matang untuk menikah!" Tukas ibuku kesal.
"Mom, keputusan menikah atau tidak ada ditanganku. Lagipula sebentar lagi kalian akan menjadi sepasang kakek dan nenek" Balasku sambil berdehem kecil.
"Apa? Apa yang barusan kau bilang?!" Ucap mereka bersamaan sampai mereka tidak sadar betapa kerasnya suara yang mereka keluarkan hingga seluruh ruangan bergema.
"Kalian akan menjadi kakek dan nenek" Balasku datar.
"Berani beraninya kau menghamili anak orang lain! Kau pikir keluarga kita apa hah?!" Bentak ibuku.
"Tenanglah Anastasia, lagipula biarkan saja dia begitu karena itu memang tanggung jawabnya" Ucap ayahku sambil meminum kopinya.
"Baiklah akan kukenalkan pada kalian calon istri yang sedang mengandung anakku" Aku menghela nafas.
"Apakah dia cantik? Bisa masak? Bisa beres beres rumah bahkan sendirian?" Ujar ibuku bawel.
"Tentu bisa" Anggukku. Aku berdiri dan berbalik badan dan menuju pintu keluar.
"Jonathan blue! Kita belum selesai bicara! Aku ingin kau menikah dengan wanita yang kau cintai" Ucap ibuku again.
"Persetan dengan cinta Mom, aku akan menikahinya dan bersedia menjadi suaminya tapi perasaan cinta itu tidak akan pernah tumbuh didalam hatiku" Aku pergi meninggalkan mereka. Aku menuju mobil dan langsung melaju dengan kecepatan tinggi dan menuju rumahku.
Aku melihat jam. Jam 11 malam. Cuma membahas jodoh sampai 4 jam lebih? Sialan.
Sesampainya dirumah aku langsung masuk dan menatap sekitar. Sepi sekali seperti ada yang kurang.
"Oh Mr.Blue welc--"
"Apa Cia sudah makan? Apa dia menuruti jadwalku?" Jawabku cepat tanpa memperdulikannya.
"Tadi Miss tidak mau makan karena alasannya tidak jelas" Ucap Maggie.
"Dimana dia?"
"Sepertinya sedang tidur di kamarnya"
Aku menuju kamarnya dan terdengar dengkuran kecil. Aku membuka gagang pintu dan melihatnya tertidur dengan keadaan lelap. Rasa lelah dan pegal di sendiku seketika luntur bagaikan tinta yang disiram air. Hangat sekali.
"Mmmhh.. panas" Gumamnya dalam tidur. Entah mengapa membuatku tertawa sendiri melihatnya. Dia tidak menyalakam pendingin ruangan?
Aku tertawa geli dan menyalakan pendingin ruangan. Aku memutuskan untuk istirahat juga. Sebelumnya kulihat kasurnya kotor dan sedikit bau apek. Kenapa dia mau tidur dikasur seperti ini?
Aku menggendongnya dan membawanya ke kamarku. Aku menidurkannya dengan perlahan dan halus agar dia tidak bangun. Aku segera mengganti bajuku dan tidur disampingnya.
"Good night my toy" Ujarku pelan.
Akhirnya kesadaranku dikalahkan oleh rasa kantukku yang luar biasa.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESIVE CEO
Romance#DON'T COPY MY WORK!!! Bagaimana rasanya jika sudah terlanjur cinta tapi disakiti? Ya itulah yang dirasakan Jonathan blue. Dia sudah berjanji untuk tidak mencintai lagi dan berharap hatinya tak terpikat untuk orang lain. Tapi bagaimana jadinya kal...