XELLECIA
Aku kaget mendengar suara itu. Yang kulihat adalah wanita yang sepertinya sudah berusa 45 tahun dan seorang lelaki walau sudah tua namun ketampanannya masih terpancar.
"Jonathan! Aku merindukanmu!!" Ucap wanita itu dengan semangat sambil memeluk Nathan. Nathan juga kelihatannya juga membalas pelukannya.
"Oh yeah I miss you too Mom" Jawab Nathan.
Jadi wanita ini ibunya?!
"Oh hey sayang siapa namamu? Kau begitu cantik sekali" Spontan wanita itu memelukku. Aku terpaku dengan bingung. Apa yang harus kukatakan?
"Ohh iya namaku Xellecia earls Tante, ak--"
"Dia calon istriku Mom" Jawab cepat Nathan. What the fuck? Kenapa dia menjawabnya semudah itu?
"Wow pilihanmu tepat ya, Xellecia kenalkan, Aku Jhonny blue dan ini istriku, Anastasia blue. Kami orang tua Jonathan" Ucap Jhonny sambil memeluk istrinya.
Aku melongo dan hanya bisa mengangguk. Mereka keluarga perfect ya.
"Kita bicara didalam yuk" Tiba tiba Jonathan merangkul pinggangku dan membawaku kedalam. Wow rumahnya sangat megah. Ada kolam renang bahkan taman pribadi yang luas. Dan yang unik adalah adanya lentera di salah satu tugu taman rumah. Indahnya.
Akhirnya kami semua berkumpul pada ruang keluarga yang bernuansa emas dan lampu yang agak redup. Aku duduk disamping Jonathan. Sedangkan orang tua Nathan menatapku dengan penuh harap.
"Oke akan kumulai pembicaraanya, Dad Mom,ini adalah calon istriku" Ucap Nathan.
"Apa kau serius ingin menikahinya? Apakah dia pintar memasak? Pintar membersihkan rumah tanpa bantuan pelayan?" Tanya Anastasia.
"Tenang Mom, dia sangat berbakat dalam hal rumah tangga itulah yang membuatku tertarik" Jawab Nathan dan tersenyum kecil padaku. Aku hanya bisa menjadi kambing congek disana. Tertunduk diam dan mendengerkan ucapan mereka.
"Apakah kau mencintainya Jo?" Tanya Jhonny.
Aku tertegup dan melihat Nathan. Nathan hanya tersenyum kecil dan berkata.
"Tentu saja, I love her" Dia menarik pinggangku dan menciumku didepan orang tuanya. Oh shit!
Aku mencoba mendorongnya tapi tidak bisa. Dia menyerap seluruh energiku. Rasanya aku ingin mati lemas dalam ciumannya.
"Ekhem! Oke kita lanjutkan pembicarannya Jo" Tukas Jhonny.
Kami menoleh dan saling menunduk.
"Baiklah, Mom Dad, aku ingin meminta restu kalian untuk menikahi Xellecia" Jawabnya cepat.
"Kalian mau menikah? Tidak kusangka cepat sekali" Jawab senang Anastasia.
"Ti-tidak!!" Tukasku dengan wajah memerah.
"Mom, Dad, dia mengandung anakku" Ucapannya barusan membuat orang tuanya menatapku dengan pandangan serius. Aku merasa menjadi jalangan dengan tatapan itu.
"Are you serious?" Tanya Jhonny.
"Yeah I'm serious Dad" Jawabnya tanpa peduli. Ibunya hanya bisa menatapku sendu. Bagaikan tatapan kasihan padaku.
"Kau sadar kesalahanmu kan?" Tatap Jhonny serius.
"Ya aku tau kesalahanku Dad" Ujarnya sambil menggaruk tengkuknya.
"Nikahi dia karena kau harus bertanggung jawab" Perkataan Jhonny barusan membuatku sakit hati. Hanya menikahiku karena anak ini? Kalau begini aku tidak mau menikah!
"Aku menolak" Tukasku dengan mata berkaca kaca.
"Xellecia?? Kenapa sayang?" Tanya Anastasia.
"Dia bohong! Dia menikahi ku karena anak ini dan tidak mencintaiku! Dia hanya mempermainkanku dan aku sudah tau itu!" Bentakku. Tanpa sadar air mataku sudah jatuh dan membasahi pipiku.
"Cia, ak--"
"Jangan sentuh aku!" Aku menepis tangannya dan pergi keluar ruangan. Kenapa aku berbicara seperti itu? Aku bertingkah seolah olah aku benar benar menuntutnya untuk mencintaiku. Ada apa denganku?
"Baby" Peluk seseorang dibelakangku dengan hangat. Ternyata Anastasia. Entah kenapa pelukannya hangat.
"Anastasia.. Aku minta maaf" Aku menangis dan menggengam tangannya. Aku tidak menyangka akan seperti ini perasaanku.
"Tidak sayang kau tidak salah, justru aku yang harus minta maaf padamu. Karena ulah anakku kau menjadi seperti ini. Maafkan aku sayang" Dia memelukku dengan hangat. Aku suka pelukannya. Begitu hangat dan lembut. Aku juga merasakan air matanya mengalir di pundakku.
Kami sama sama menangis disana. Entah rasanya begitu lega jika telah mengeluarkan seluruh unek unekku selama ini.
"Sebenarnya aku juga sama sepertimu Cia" Ujarnya sambil mengusap air mataku.
"Sama sepertiku?" Tanyaku bingung.
"Iya,aku juga hamil diluar nikah sama denganmu. Jhonny juga bertanggung jawab atas kehamilanku. Tapi awalnya memang aku tidak terlalu percaya dengan perkataanya tapi lama lama aku juga jatuh cinta padanya" Ujarnya sambil tersenyum kecil.
Tanpa sadar aku juga ikut tertawa kecil. Membuat rasa sakit dihatiku yang menusuk hatiku. Akhirnya bisa kembali tenang walau tidak semuanya kembali.
Apa artinya cinta untukku? Memasuki kehidupan seseorang tanpa izin? Adalah hal kejam yang terjadi padaku.
"Hey there my love" Peluk seorang pria bertubuh tegap dibelakangku.
Aku hanya bisa terdiam dan menunduk.
"Cia, aku akan menikahimu sayang" Ujarnya sambil mencium tanganku. Tanpa sadar aku meneteskan air mataku untuk kesekian kalinya.
"Apapun yang terjadi aku akan menjagamu disini" Dia memelukku dengan hangat dan mengelus lembut rambutku. Aku hanya bisa menangis dalam diam mendengar perkataanya. Dengan ucapannya itu aku bisa sedikit lega mendengarnya.
"I love you" Bisiknya dikupingku. Aku terkejut mendengarnya.
Apakah hidupku akan berubah jika Jonathan blue mencintaiku? Apa itu cuma perkataan belaka yang tidak bisa dibuktikan dengan cinta? Batinku.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESIVE CEO
Romance#DON'T COPY MY WORK!!! Bagaimana rasanya jika sudah terlanjur cinta tapi disakiti? Ya itulah yang dirasakan Jonathan blue. Dia sudah berjanji untuk tidak mencintai lagi dan berharap hatinya tak terpikat untuk orang lain. Tapi bagaimana jadinya kal...