XELLECIA
06:00 AM
Aku samar samar terbangun oleh sinar matahari yang terpancar dari jendela. Aku merasa sangat hangat dan-- nyaman. Aku menengok sedikit dan kulihat Jonathan memelukku dengan erat. Dia sedikit bergerak dan tetap memelukku.Aku menghela nafas. Aku mencoba bangun tapi dia tidak melepaskan pelukannya. Aku frustasi. Aku menepuk pipinya. "Jonathan! Bangunlah ayo" Ucapku pelan.
"Sebentar saja sayang aku ingin tidur" Ucapnya pelan. Aku ingin bangun dan sekarang dia sama sekali tidak membiarkan ku bangun. "Kenapa kau cepat sekali lelah?" Tanyaku desah.
Dia melepaskan pelukannya dan menindihku dan berbisik. "Aku mengeluarkan banyak didalam sini" Ucapnya sambil menyentuh perut bawahku. Seketika aku menjadi blushing.
"Uhh! Baiklah bisakah kau bangun? Kau berat sekali!" Ucapku. Dia bangun dan tertawa kecil. Aku tak bisa menatapnya terlalu lama karena dia sangat sexy dan tampan. Badannya yang tegap dan sixpack membuatku panas melihatnya.
"Aku ingin tidur seperti ini lagi ah" Ucapnya sambil memelukku. Aku terkejut. "Hentikan Jonathan aku.. aku ingin bangun" Desahku. Tiba tiba dia dengan cepat menciumku di bibir. Aku terkekeh. Tapi akhirnya aku membalas ciumannya.
Entah berapa lama kami berciuman, dia melepaskan ciumannya. "Shit, I want you" Ucapnya di kupingku. Aku menunduk tidak percaya. "Jangan katakan itu" Ucapku. Dia mundur dan menatapku bingung.
"Ah aku yakin kamu juga sama kan?" Tanyanya. Aku memalingkan wajahku. Aku melihat bajuku yang tergeletak sembarangan di lantai. Aku mengambilnya dan-- Ada robekan besar?! "Ulah siapa ini?!" Ucapku kaget.
"Siapa lagi kalau bukan suamimu ini?" Ucapnya senyum miring. Aku menghela nafas.
"Lalu bagaimana? Aku bahkan tidak punya baju lagi dan aku tau pakaian ini sangat mahal" Ucapku menyesal. Dia terkejut."Kenapa kamu peduli tentang harga? Aku bahkan tidak peduli pada hal itu" Ucapnya sambil menatapku. "Karena mencari uang itu susah Jo! Aku pernah merasakannya sejak aku tinggal sendiri dan itu sangat lelah" Ucapku marah. Dia hanya tertawa.
"Mulai sekarang kamu hanya tinggal duduk saja dan sebutkan semua keinginanmu, akan kukabulkan" Ucapnya sombong. Aku mendengus. Karena aku kesal aku pun pergi ke kamar mandi dan mandi disana selama 2 jam. Aku menenangkan pikiran ku dari suamiku yang gila itu.
***
JONATHAN
Sudah 2 jam Cia tidak keluar dari kamar mandi. Aku agak kesal menunggunya. Sedang apa dia disana? Aku tak tahan. Maka segera ku ketuk pintunya. "Cia? Are you okay?" Tanyaku. Tidak ada jawaban didalamnya. Aku khawatir. Karena hatiku tidak tenang dan takut Cia kenapa napa aku segera mendobrak pintunya.
Aku melihat Cia di bathtub sedang berselonjoran didalam air. Aku langsung mengangkatnya dan menidurkannya di kasur. "Hey bangunlah! Ada apa ini?!" Tanyaku frustasi.
Dia bangun dan menatap sekeliling. "Dimana ini? Bukankah aku tadi ada dikamar mandi? Dan sedang berendam?" Tanyanya. Aku bingung.
"Jadi tadi kamu?" Ucapkanku tergantung.
"Aku sedang berendam Jo! Kenapa kau menidurkanku disini?!" Ucapnya kesal. Aku bernafas lega. "Aku panik saat kamu tidak keluar selama 2 jam dan kamu-- ada di bathtub" Ucapku.
"Aku sedang mandi Jo" Ucapnya. Dia menghela nafas dan kembali ke kamar mandi. 15 menit kemudian dia selesai mandi dan menatapku bingung. "Aku harus pakai baju apa?" Tanyanya. Aku terdiam sejenak dan langsug mengambil sekantung tas bermerek ternama dan memberinya.
"Pakailah itu dan jangan protes" Ucapku. Aku langsung mengambil handuk dan mandi. 24 menit berlalu akhirnya aku selesai mandi dan segera keluar. Hal yang pertama kali kulihat adalah Xellecia sedang bercermin dengan indahnya. Dia memakai gaun putih selutut yang menjuntai indah. Aku sangat ingin menciumnya.
"Ohh kau sudah selesai? Bagaimana dengan pakaian ini?" Tanyanya. Wajahnya yang cantik,bibirnya yang merah dan kulitnya yang putih sangat cocok dengan gaun itu.
"Perfect" Ucapku. Aku mendekatinya dan langsung menciumnya. Dia terkejut tapi akhirnya dia membalas ciumanku. "Jonathan.. hentikan. Cepat pakai baju sana kau basah" Ucapnya sambil memukul dadaku pelan. Aku hanya tertawa dan segera mengambil bajuku dan memakainya. Aku memakai baju abu abu dan celana panjang hitam. Ya aku suka baju santai.
"Okay let's have breakfast" Ucapku sambil merangkul pinggulnya dan membawanya keluar kamar. Dia awalnya meronta tapi akhirnya menurut. Di hotel banyak sekali orang yang menatap Cia. Dengan pandangan-- ah brengsek!
Tidak boleh ada siapa pun yang menatapnya dengan tatapan yang mesum itu. Aku langsung merangkulnya lebih erat dan membawanya keluar hotel. "Ada apa sih? Kau mau membawaku kemana?" Tanyanya bingung.
"Restoran" Ucapku. Sebenarnya didalam Hotel pun sudah ada restoran hanya saja aku benci Cia ditatap mesum oleh orang orang itu. Membuatku ingin mencongkel mata mereka keluar dari kelopaknya. Tunggu, sebelumnya aku tidak pernah seperti ini. Apakah aku cemburu?
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESIVE CEO
Romance#DON'T COPY MY WORK!!! Bagaimana rasanya jika sudah terlanjur cinta tapi disakiti? Ya itulah yang dirasakan Jonathan blue. Dia sudah berjanji untuk tidak mencintai lagi dan berharap hatinya tak terpikat untuk orang lain. Tapi bagaimana jadinya kal...