HONEYMOON 3

25K 256 3
                                    

 NOTICE :

Saat kalian membaca chapter ini diharap menyetel videonya ya. Supaya tambah menikmati lagu dan chapter ini. Mohon maaf sebelumnya chapter ini pendek karena saya sedang sibuk di real life. Jadi mohon maaf sekali lagi. Dan selamat membaca! Jangan lupa vote ya. Thank you!

  

     XELLECIA

Cih aku tidak gampang baper tau, cuma bawaan aku sedang hamil saja. Batinku.

Kulihat dari jendela jet ini sudah mulai berangkat. Aku hanya bisa termenung melihat bandara yang kutinggalkan.

"Mau kemana kita?" Ucapku.

"Entahlah" Jawabnya sambil menatap layar laptop. Dasar cowo ngga jelas. Batinku.

Aku hanya menatap langit malam dengan sendu. Rasanya ingin sekali memegang awan awan itu. Bahkan aku ingin sekali tidur diatasnya. Aku menguap. Tak lama kemudian aku tertidur memimpikan awan awan indah yang menari bersamaku dialam mimpiku.

     JONATHAN

3 jam kami di jet akhirnya sampai di Italia. Aku menatap Cia yang tertidur pulas. Aku tertawa kecil. Aku menggendongnya lalu membawanya keluar. Aku menaiki mobil ku yang sudah disiapkan dan memacunya ke hotel terkenal di Italia yaitu hotel Palazzo Jannuzi Relais.

Sesampainya disana terdapat banyak pelayan hotel wanita yang menyapaku. Tapi entah kenapa aku tidak suka pada mereka. Mereka semua rendah dimataku. Kecuali wanita yang sedang kugendong ini. Aku langsung memesan kamar termahal dan memasukinya.

Aku menidurkannya di kasur dengan hati hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menidurkannya di kasur dengan hati hati. Aku menghela nafas. Aku melepaskan bajuku. Aku menyetel lagu kesukaanku, yaitu I wanna grow old with you.

"Ummhh.. ada dimana aku.. " Tanya suara desah wanita. Astaga dia sangat menggodaku! Dia mengucek matanya dan mencoba bangun. Tapi gerakannya terhenti saat melihatku.

"Sudah bangun rupanya" Ucapku senyum. Dia memalingkan wajahnya. Kulihat samar samar wajahnya berubah menjadi merah.

"Untuk apa kau membawaku kesini?" Tanyanya. "Apalagi kalau bukan bulan madu?" Jawabku sambil mendekatinya. Dia memundurkan badannya dan terpojok. Aku mendekatinya dan mencium bibirnya dengan lembut dan cepat. Dia terengah engah.

"Ahh hentikan Jonat-- ahh" Ucapnya desah. Aku suka suaranya yang indah. Aku melepaskan bajunya. Aku ingin menciumnya lagi tapi dia menahanku dan mengacungkan jari telunjuknya didepan bibirnya.

"Ssstt~" Ucapnya sambil tersenyum. Aku tersenyum gemas. Dia sungguh menggodaku.

Aku merobek bajunya dan mencium seluruh tubuhnya satu persatu dan pelan pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku merobek bajunya dan mencium seluruh tubuhnya satu persatu dan pelan pelan. Aku bisa merasakan dia sangat wangi. Aku suka badannya. Dia mencoba mendorong bahuku.

"Hentikan Jonathan! Aku sedang hamil!" Ucapnya sambil mencengkram bahuku.

"Justru anak kita akan senang kalau bertemu dengan ayahnya" Ucapku sambil tersenyum miring. Aku membuka pakaiannya dan mencium selangkangannya. Dia terkejut.

"Astaga Jonat-- ahh!! Hentikan!!" Ucapnya sambil mengatur nafas. Aku melepaskan ciumanku dan menatapnya.

"You're so wet" Ucapku sambil mengusap dagunya. Aku kembali mencium bibirnya dan dia melingkarkan tangannya di leherku. "Cepatlah aku tak tahan" Ucapnya.

Aku langsung memasukan punyaku ke dalam pussy nya. Dia terengah engah.

"Emmmhh!! Faster!!" Ucapnya sambil mengigit bibirnya. Aku terus menggoyangkannya dengan cepat. "Tahanlah!" Ucapku.

     XELLECIA

Astaga! Dia menusukku dengan cepat. Ini menyakitkan tapi sangat enak.

"Hentikan! Ini sakit!" Ucapku tak tahan. Samar samar kudengar suara kasur ini mulai keras.

Bruk! Bruk! Bruk!

Suara kasur ini begitu terdengar keras. Jonathan melakukannya dengan sangat kasar.

Bruak!!

Kami berdua terkejut. Kasurnya ambruk! Sialan!

"A-apa itu?" Tanyaku dengan nada lemas kelelahan.

"Tenang saja. Akan kuganti kok" Ucapnya santai dan menciumku.

Entah kenapa aku lemah dalam ciumannya. Aku suka ini. Ah tidak kenapa aku menyukai hal ini? Am I already in love with him? Batinku.

MY POSSESIVE CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang