XELLECIA
Astaga! Aku keceplosan!. Batinku.
"Kamu ngomong apa tadi?" Ucap Jonathan penasaran.
Aku langsung memalingkan wajahku. "Tidak kok" Ucapku cepat.
Dia tersenyum kecil. "Let's start the party" Ucapnya sambil merangkulku. Aku hanya bisa tersenyum samar samar dibalik semua ini. Akhirnya semua pesta di Hotel ini dimulai. Semua sontak bahagia dan bersora sora saat pesta dimulai. Tapi mengapa aku tidak suka? Padahal ini hari sakral ku?
Aku menghela nafas. "Jonathan aku ingin ke kamar mandi ya" Ucapku.
"Mana panggilan sayangnya? Kan aku sudah sah menjadi suamimu" Ucapnya jahil.
"Kumohon Jo-- aku kebelett!!" Ucapku tidak tahan. Sebenarnya aku berbohong padanya. Agar menghindar sedikit dari hal hal menyesakkan seperti ini.
"Baiklah akan kuantar sampai depan pintu" Ucapnya sambil berdiri.
Aku terkejut. "Tidak usah! Aku tau kok!" Ucapku sambil lari ke toilet. Aku memasuki toilet dan menutupnya. Aku menghela nafas. Aku menghampiri wastafel dan menatap bayanganku dikaca.
Sebenarnya berada dimana aku ini? Kenapa aku merasakan begitu digantungkan? Tapi mengapa dia terus menuntunku ke arah depan? Batinku.
"Apa aku akan bernasib buruk jika meneruskan hal ini dengannya? Apakah aku mencintainya?" Tanyaku pada diri sendiri.
Tiba tiba ada seseorang yang datang. Aku menoleh. Dan dia adalah Andrew Norie. Mantan tunanganku!
"Hey beautiful, how are you today?" Ucapnya sambil mendekatiku.
"Berhenti disitu! Atau akan kupuk--" Ucapanku terpotong karena dia telah memojokkan ku dahulu.
"Atau apa hmm? Akan kau panggil polisi? Atau bahkan suami busukmu itu?" Ucapnya sambil mengusap bibirku.
"Dia tidak sebusuk dirimu!" Ucapku bantah. Tunggu, kenapa aku membela Jonathan?
"Tidak sebusuk diriku? Dia itu sering main perempuan lho" Ucapnya sambil mencium bibirku singkat.
Aku terkejut. Entah kenapa ciumannya terasa pahit dan menjijikan.
Aku mendorongnya menjauh. "Pergi dariku dasar brengsek!!" Ucapku sambil menahan tangisku.
"Aku datang kesini untuk me--" Tiba tiba ada yang membanting pintu dengan kasar. Jonathan!
"Apa yang kau lakukan pada istriku bangsat?!!" Ucapnya kasar. Dia langsung menonjok pipi Andrew hingga keluar darah.
"Kau berdebah sialan! Mau berantem hah?!" Ucap Andrew keras.
"Hentikan!! Jika kalian tidak berhenti aku yang akan keluar!" Ucapku sambil menangis. Keduanya langsung menoleh padaku.
"Awas kau, lain kali akan kupenggal kepalamu" Ucap Andrew sambil menunjuk Jonathan dan keluar.
"Sebelumnya akan ku potong mulut sombongmu itu" Ucap Jonathan tajam. Jonathan menatapku dan mendekatiku.
"Hey sayang ada apa? Aku disini. Tenanglah" Ucapnya sambil memelukku.
"Mimpi buruk terbesarku datang lagi" Ucapku tersedu sedu.
***
JONATHAN
24 Menit sebelumnya...
Aku sedang berbincang dengan teman teman jaman kuliahku di Universitas Victory.
"Lalu bagaimana keadaan hatimu sekarang Jo? Bahagia kah? Atau sebaliknya?" Tanya temanku bernama Alisca.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESIVE CEO
Любовные романы#DON'T COPY MY WORK!!! Bagaimana rasanya jika sudah terlanjur cinta tapi disakiti? Ya itulah yang dirasakan Jonathan blue. Dia sudah berjanji untuk tidak mencintai lagi dan berharap hatinya tak terpikat untuk orang lain. Tapi bagaimana jadinya kal...