ROOM

5.8K 173 3
                                    

JONATHAN

Aku mengendarai mobil sport ku menuju Prancis timur dan segera mengadakan rapat di ruang khusus para ceo transportasi.

"Jadi tuan tuan, saya ingin bertanya kepada anda semua. Apakah salah satu dari anda telah melayani seorang wanita bernama Xellecia earls?" Tanyaku pada ceo lainnya.

Mereka semua menatapku bingung.

"Di bagian pelayaran tidak ada Mr.Jonathan" Ucap Mr.Genius.

"Di bagian jalur darat pun tidak ada Mr.Jonathan" Ujar Mr.Jake.

Aku menepuk pelan keningku. Sudah pusing kepalaku mencari cari wanitaku.

"Baiklah bagaimana dengan jalur penerbangan? Aku tidak menemukannya di daftar penumpang maskapai ku" Ucapku lemas.

"Emm tunggu Mr.Jonathan, apa yang anda maksud adalah Mrs.Xellecia? Ya dia menaiki maskapaiku untuk pergi ke Australia" Ujar Mr.Queenton.

Aku membelalakkan mataku.

"BENARKAHH??!! KENAPA TAK BILANG DARI AWAL??!!" Ucapku sontak. Mereka semua terkejut.

"Saya baru menemukannya dengan bantuan sekretaris saya" Ucap Mr.Queenton.

Aku langsung mengucapkan terima kasih dan langsung menuju mobil sportku, aku segera pergi ke bandara.

Sesampainya di bandara aku segera menaiki jet pribadiku dan berangkat ke Australia.

Aku menelpon Darwin. "Darwin, cari informasi tentang Xellecia di Australia sekarang!" Ucapku. Darwin langsung mengiyakan.

Aku bersandar di sofa. "Cia.. Aku tau aku salah tapi tolong jangan menghilang.. Aku frustasi tanpamu sayang.." Gumamku.

9 jam kemudian aku sampai di Australia. Sesudahnya aku langsung menaiki limosinku dan tancap gas menuju area area Australia terdekat.

Dia tak membawa banyak uang jadi kupikir pasti tak akan ke tempat yang mahal mahal.

Tapi kurasa aku harus memesan kamar terlebih dahulu, badanku rasanya hancur lebur. Aku memasuki Hotel Tawnkins dan memesan kamar.

"Silahkan istirahat di kamar nomor 212 tuan" Ucap resepsionis sambil memberi kunci kamar. Aku mengangguk dan segera menuju kamarku.

Aku masuk ke kamar dan tidur di ranjang yang empuk itu.

"Cia.. Aku akan segera bertemu denganmu lagi. Dan kali ini kamu pasti ngga akan bisa kabur dariku" Gumamku sebelum aku tertidur lelap.

***

XELLECIA

Beberapa hari telah berlalu dan aku masih saja merindukan Jonathan.

"Arrghhh!! Aku tak boleh memikirkannya!! Lagian juga dia ngga bakal peduli denganku" Gumamku sambil meminum teh hangat ku.

Perutku sudah terlihat buncit dan terkadang si kecil menendang didalam. Aku tak sabar menantinya.

"Hey cantik! Udah siap buat kejutannya?" Teriak Bryan di ujung jalan.

Sebelumnya aku telah menyewa sebuah rumah kecil di Australia ya walau sempit tapi cukup untukku. Dan Bryan janji bahwa dia akan memberiku kejutan hari ini makanya aku disuruh menunggu di depan hotel megah bernama Hotel Tawnkins.

"Kau lambat! Aku sudah menunggu 15 menit disini!" Tukasku. Dia tertawa.

"Wah maaf ya aku tidak tau kalau kamu bakal duluan sampai~ " Ucapnya lalu mengajakku masuk kedalam.

"Selamat datang di Hotel Tawnkins. Tuan mau pesan kamar?" Ucap sopan resepsionis. Aku menatap seluruh ruangan di Hotel ini. Sangat megah! Mungkin ini hanya untuk orang orang kaya didunia.

"Pesan 2 kamar hotel ya dan usahakan saling berhadapan" Ucap Bryan.

"Apanya yang berhadapan tuan?" Tanya resepsionis.

"Ya kamarnya lah" Ucap Bryan malas. Resepsionis itu tertawa kecil.

"Baik silahkan memasuki kamar bernomor 214 dan 215" Ucap resepsionis.

Kami langsung menuju kamar tadi dan aku memasuki kamar 214.

Wahh megah sekali! Batinku.

Aku merasa tidak enak. Karena sampai sebegitunya Bryan memesankan kamar untukku.

Aku merebahkan diriku diranjang dan mengelus pelan perutku.

"Andai saja ayahmu disini. Ah tidak. Andai saja ayahmu hanya beda beberapa kamar dari sini. Pasti aku akan menemuinya haha~" Ucapku tak jelas.

Aku langsung tidur di kasur dan menikmati hariku dengan.. Tidur.

BRYAN

Aku memasuki kamar lain dari Xellecia. Aku melepaskan semua bajuku. Aku menatap langit biru dibalik jendela.

"Andai saja Xellecia milikku.. Pasti aku akan.." Ucapku menggantung.

"Ah sudahlah yang penting dia sekarang bersamaku dan tak ada orang yang menganggu" Ujarku. Aku merebahkan diriku di kasur dan menonton tv sebentar.

Tapi.. Apa benar Xellecia hamil? Kulihat perutnya sudah membuncit dan badannya sedikit berubah. Apa jangan jangan si brengsek itu yang menghamilinya? Bajingan! Batinku.

***

Yaa reader semua. Sori ya telat update gegara tangan ini malas untuk mengetik dan badan serasa abis tergilas truk :')

Tapi jangan khawatir oke? Aku kan bersama kalian😘

Yaudah sampe sini dulu deh curhat authornya nanti gua up lagi deh.

Thanks guys

#Aldelard

MY POSSESIVE CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang